Bayi Baru Lahir Bisa Kena Sindrom Horner? Ternyata…

waktu baca 4 menit
Selasa, 21 Mei 2024 12:40 0 9 Luna

Bayi Baru Lahir Bisa Kena Sindrom Horner? Ternyata...

Ligaponsel.com – Ayo cari tahu apakah benar bayi baru lahir bisa terserang sindrom Horner.

Sindrom Horner adalah kondisi langka yang terjadi ketika saraf wajah rusak, sehingga menyebabkan satu sisi wajah tampak terkulai. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera, tumor, atau stroke.

Pada bayi baru lahir, sindrom Horner biasanya disebabkan oleh cedera saraf saat persalinan. Gejala sindrom Horner pada bayi baru lahir biasanya meliputi:

  • Satu sisi wajah tampak terkulai
  • Kelopak mata turun (ptosis)
  • Pupil mata mengecil (miosis)
  • Tidak berkeringat di satu sisi wajah

Sindrom Horner pada bayi baru lahir biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, jika gejala sindrom Horner tidak membaik atau semakin memburuk, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Bayi Baru Lahir Dapat Terserang Sindrom Horner Benarkah

Tahukah kamu, bayi baru lahir juga bisa terserang sindrom Horner? Sindrom Horner sendiri merupakan kondisi langka yang memengaruhi saraf wajah, sehingga menyebabkan satu sisi wajah terkulai.

Beberapa fakta penting terkait sindrom Horner pada bayi baru lahir:

  • Penyebab: Biasanya akibat cedera saraf saat persalinan
  • Gejala: Wajah terkulai, kelopak mata turun, pupil mengecil, tidak berkeringat pada satu sisi wajah
  • Penanganan: Biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa minggu atau bulan
  • Penting: Segera konsultasi dokter jika gejala memburuk
  • Dampak: Umumnya tidak berbahaya

Jadi, jika kamu melihat gejala sindrom Horner pada bayi baru lahir, jangan panik. Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab

Penyebab utama sindrom Horner pada bayi baru lahir adalah cedera saraf saat persalinan. Cedera ini dapat terjadi ketika bayi melewati jalan lahir yang sempit, atau ketika dokter menggunakan forsep atau vakum untuk membantu persalinan.

Saraf yang cedera pada sindrom Horner adalah saraf simpatis. Saraf ini bertanggung jawab untuk mengontrol otot-otot di wajah, termasuk otot yang mengontrol kelopak mata, pupil, dan kelenjar keringat.

Ketika saraf simpatis cedera, otot-otot di wajah yang dipersarafinya menjadi lemah atau lumpuh. Hal ini menyebabkan gejala khas sindrom Horner, yaitu wajah terkulai, kelopak mata turun, pupil mengecil, dan tidak berkeringat pada satu sisi wajah.

Gejala

Bayi baru lahir yang mengalami sindrom Horner akan menunjukkan beberapa gejala khas, antara lain:

  • Wajah terkulai di satu sisi, sehingga tampak tidak simetris
  • Kelopak mata turun (ptosis) di satu sisi, sehingga mata tampak setengah tertutup
  • Pupil mata mengecil (miosis) di satu sisi
  • Tidak berkeringat di satu sisi wajah

Gejala-gejala ini disebabkan oleh gangguan pada saraf simpatis, yang mengatur otot-otot di wajah. Pada bayi baru lahir, gangguan saraf simpatis biasanya terjadi akibat cedera saat persalinan.

Sindrom Horner pada bayi baru lahir umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, jika gejala tidak membaik atau semakin memburuk, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penanganan

Untuk kebanyakan kasus sindrom Horner pada bayi baru lahir, penanganan tidak diperlukan karena kondisi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.

Namun, jika gejala tidak membaik atau semakin memburuk, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari tahu penyebab yang mendasarinya.

Penanganan sindrom Horner pada bayi baru lahir akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Misalnya, jika sindrom Horner disebabkan oleh tumor, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi untuk mengangkat tumor tersebut.

Meskipun sindrom Horner pada bayi baru lahir umumnya tidak berbahaya, namun penting untuk berkonsultasi ke dokter jika gejala tidak membaik atau semakin memburuk. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi medis serius yang mendasarinya.

Penting

Jangan anggap remeh sindrom Horner pada bayi baru lahir. Jika gejala tak kunjung reda atau bahkan bertambah parah, segera bawa si kecil ke dokter.

Dengan begitu, dokter bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari tahu penyebab pasti dan memberikan penanganan yang tepat.

Dampak

Meski terlihat menyeramkan, sindrom Horner pada bayi baru lahir umumnya tidak berbahaya. Gejalanya biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam hitungan minggu atau bulan.

Namun, tetap saja kondisi ini tidak boleh dianggap remeh. Jika gejala tak kunjung reda atau malah makin parah, segera bawa si kecil ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari tahu penyebab pasti dan memberikan penanganan yang tepat.