Ligaponsel.com – Cuci darah adalah prosedur medis yang digunakan untuk membuang limbah dan kelebihan cairan dari darah ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan mesin dialisis yang menyaring darah melalui membran semipermeabel.
Cuci darah merupakan prosedur yang dapat menyelamatkan nyawa, tetapi juga dapat memiliki efek samping, salah satunya adalah kerusakan tulang. Kerusakan tulang terjadi karena cuci darah dapat menghilangkan kalsium dan mineral penting lainnya dari darah. Hal ini dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh, sehingga meningkatkan risiko patah tulang.
Risiko kerusakan tulang pada pasien cuci darah dapat dikurangi dengan mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D, serta menjalani pengobatan untuk menjaga kadar hormon paratiroid tetap normal. Hormon paratiroid adalah hormon yang mengatur kadar kalsium dalam darah.
Jika Anda menjalani cuci darah, penting untuk berbicara dengan dokter Anda tentang risiko kerusakan tulang dan cara mencegahnya. Dengan perawatan yang tepat, Anda dapat meminimalkan risiko kerusakan tulang dan menjaga kesehatan tulang Anda.
Cuci Darah Bisa Sebabkan Kerusakan Tulang, Benarkah?
Cuci darah, prosedur medis penyelamat nyawa, ternyata dapat memicu kerusakan tulang. Hal ini disebabkan karena proses cuci darah dapat menghilangkan kalsium dan mineral penting lainnya dari darah, sehingga melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang.
Untuk mencegah kerusakan tulang pada pasien cuci darah, dibutuhkan suplemen kalsium, vitamin D, dan pengobatan untuk menjaga kadar hormon paratiroid tetap normal. Hormon ini berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dalam darah.
Dengan perawatan yang tepat, risiko kerusakan tulang pada pasien cuci darah dapat diminimalkan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dan menjaga kesehatan tulang.
