Teman Tapi Mesra, Bisakah Pertemanan Tetap Awet?

waktu baca 5 menit
Selasa, 21 Mei 2024 04:07 0 12 Luna

Teman Tapi Mesra, Bisakah Pertemanan Tetap Awet?


Ligaponsel.com – “Friends With Benefits Bisakah Pertemanan Tetap Langgeng?”

Hubungan “Friends With Benefits” atau FWB merupakan fenomena yang cukup umum terjadi di masyarakat modern. Biasanya, hubungan ini dilandasi oleh rasa ketertarikan fisik dan seksual, tetapi tanpa adanya komitmen emosional yang mendalam. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah hubungan FWB bisa tetap langgeng tanpa merusak persahabatan yang sudah ada?

Secara umum, hubungan FWB memang bisa langgeng jika kedua belah pihak memiliki pemahaman dan batasan yang jelas. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda menjaga hubungan FWB tetap langgeng:

  1. Komunikasi yang Terbuka dan Jujur: Kunci utama dari hubungan FWB yang langgeng adalah komunikasi yang terbuka dan jujur. Kedua belah pihak harus mendiskusikan ekspektasi, batasan, dan aturan dengan jelas sejak awal.
  2. Hindari Terlalu Emosional: Salah satu tantangan terbesar dalam hubungan FWB adalah menjaga agar emosi tidak terlibat. Cobalah untuk menjaga hubungan tetap kasual dan fokus pada aspek fisik dan seksual saja.
  3. Hormati Batasan: Penting untuk menghormati batasan yang telah disepakati bersama. Jika salah satu pihak merasa tidak nyaman dengan suatu hal, segera bicarakan dan cari solusi bersama.
  4. Jangan Harapkan Lebih: Ingatlah bahwa hubungan FWB adalah hubungan yang didasarkan pada kesenangan dan tanpa komitmen emosional. Jangan berharap lebih dari apa yang sudah disepakati.
  5. Selesaikan dengan Baik: Jika hubungan FWB tidak lagi berjalan dengan baik, penting untuk mengakhirinya dengan baik. Bicarakan dengan pasangan Anda dan jelaskan alasan Anda ingin mengakhiri hubungan.

Perlu diingat bahwa hubungan FWB tidak cocok untuk semua orang. Jika Anda merasa tidak nyaman dengan pengaturan seperti ini, sebaiknya hindari saja. Namun, jika Anda dan pasangan Anda sama-sama menginginkan hubungan FWB dan memiliki pemahaman yang jelas, hubungan ini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.

Friends With Benefits

Hubungan “Friends With Benefits” (FWB) memang menarik, tetapi apakah bisa langgeng? Mari kita bahas 6 aspek penting:

  • Komunikasi: Terbuka dan jelas sejak awal.
  • Batasan: Dihormati dan ditaati.
  • Emosi: Dikendalikan, hindari keterlibatan mendalam.
  • Ekspektasi: Sesuai dengan kesepakatan.
  • Kenyamanan: Prioritaskan perasaan nyaman masing-masing.
  • Penghentian: Dilakukan dengan baik jika diperlukan.

Keenam aspek ini saling terkait dan sangat penting untuk menjaga kelanggengan hubungan FWB. Ingat, FWB adalah tentang kesenangan tanpa komitmen. Jika Anda dan pasangan bisa menjaga keseimbangan ini, hubungan FWB bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat.

Komunikasi

Dalam hubungan “Friends With Benefits” (FWB), komunikasi adalah kuncinya! Bayangkan FWB sebagai sebuah kapal yang berlayar di lautan lepas. Supaya kapalnya nggak karam, nahkoda (kamu dan pasanganmu) harus kompak dan saling ngomong apa adanya. Dari awal banget, kalian harus ngobrolin ekspektasi, batasan, dan aturan mainnya. Jangan sampai ada yang mengira ini kapal pesiar mewah, padahal aslinya cuma perahu karet.

Komunikasi yang jelas juga penting buat menghindari kesalahpahaman. Misalnya, si cewek bilang “Yuk, nonton film di tempatku,” tapi si cowok malah ngira diajak “nonton film dewasa.” Nah, kalau komunikasinya nggak jelas, bisa-bisa kapal FWB kalian oleng dan karam deh.

Batasan

Dalam hubungan “Friends With Benefits” (FWB), batasan itu kayak pagar pembatas di kebun binatang. Kalian boleh bebas berkeliaran di dalam pagar, tapi jangan coba-coba keluar. Batasan ini penting banget buat menjaga hubungan FWB tetap sehat dan nggak kebablasan jadi hubungan yang lebih serius.

Batasan bisa mencakup hal-hal seperti frekuensi ketemuan, durasi kencan, dan aktivitas yang boleh dan nggak boleh dilakukan. Misalnya, kalian bisa sepakat untuk ketemuan seminggu sekali, nggak boleh nginep bareng, dan nggak boleh ngomongin perasaan. Dengan menghormati batasan yang sudah disepakati, kalian bisa menjaga hubungan FWB tetap asyik dan nggak ribet.

Emosi

Dalam hubungan “Friends With Benefits” (FWB), emosi itu kayak api unggun. Hangat dan bikin nyaman, tapi kalau nggak dikontrol, bisa kebakaran. Makanya, penting banget buat jaga emosi kalian biar nggak kebablasan jadi cinta monyet.

Hindari ngobrolin topik-topik yang terlalu personal atau ngelakuin hal-hal yang bisa bikin kalian baper. Misalnya, jangan curhat tentang mantan atau ngirimin dia lagu-lagu romantis. Tetap fokus sama tujuan utama kalian, yaitu bersenang-senang tanpa ribet.

Ekspektasi

Dalam hubungan “Friends With Benefits” (FWB), ekspektasi itu kayak rambu-rambu lalu lintas. Kalian harus sama-sama tau dan patuhi aturan mainnya biar nggak terjadi kecelakaan. Dari awal, ngomongin ekspektasi itu penting banget.

Misalnya, kalian bisa sepakat kalau hubungan FWB ini cuma buat senang-senang, nggak boleh ada yang baper atau cemburu. Kalian juga bisa atur jadwal ketemuan dan batasan fisik yang boleh dan nggak boleh dilakukan. Dengan menjaga ekspektasi tetap sesuai kesepakatan, hubungan FWB kalian bisa berjalan mulus tanpa hambatan.

Kenyamanan

Dalam hubungan “Friends With Benefits” (FWB), kenyamanan itu kayak selimut hangat di malam yang dingin. Kalian harus sama-sama merasa nyaman dan nggak terpaksa. Kalau salah satu pihak merasa nggak sreg atau nggak nyaman, mendingan diomongin baik-baik.

Misalnya, si cewek lagi PMS dan pengen dipeluk, tapi si cowok lagi pengen nonton bola. Nah, mereka bisa ngobrolin dan cari solusi yang sama-sama nyaman. Si cewek bisa minta dipeluk sambil nonton bola bareng. Dengan memprioritaskan kenyamanan masing-masing, hubungan FWB kalian bisa tetap harmonis dan menyenangkan.

Penghentian: Dilakukan dengan baik jika diperlukan.

Menjaga kelanggengan hubungan “Friends With Benefits” (FWB) itu penting, tapi kalau ternyata nggak bisa jalan lagi, ya harus diakhiri dengan baik-baik. Nggak usah pakai drama atau saling sindir di media sosial. Kayak putus cinta biasa, ngobrol baik-baik, jelasin alasannya, dan saling mendoakan yang terbaik.

Dengan mengakhiri hubungan FWB dengan baik, kalian masih bisa menjaga persahabatan yang sudah dibina sebelumnya. Nggak ada dendam, nggak ada sakit hati. Justru, bisa jadi awal dari persahabatan yang lebih kuat dan langgeng.