Ligaponsel.com – Gangguan tidur berjalan (somnambulisme) adalah suatu kondisi ketika seseorang berjalan atau melakukan aktivitas lain saat tidur. Hal ini biasanya terjadi pada tahap awal tidur (non-REM). Gangguan tidur berjalan lebih sering terjadi pada anak-anak, namun bisa juga terjadi pada orang dewasa.
Gejala gangguan tidur berjalan meliputi:
- Berjalan atau melakukan aktivitas lain saat tidur
- Mata terbuka, tetapi tampak kosong
- Tidak merespons saat dipanggil atau diguncang
- Tidak ingat kejadian saat tidur
Penyebab gangguan tidur berjalan belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang diduga berperan antara lain:
- Riwayat keluarga
- Stres
- Kurang tidur
- Penggunaan obat-obatan tertentu
- Kondisi medis tertentu, seperti epilepsi atau gangguan gerakan periodik tungkai
Gangguan tidur berjalan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika gangguan ini menyebabkan cedera atau membahayakan keselamatan, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan. Pengobatan yang dapat diberikan antara lain:
- Terapi perilaku kognitif
- Obat-obatan
- Alat bantu tidur, seperti bantalan sensor gerak
Jika Anda mengalami gangguan tidur berjalan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Gangguan Tidur Berjalan Haruskah Hubungi Psikolog
Tidur nyenyak, jalan-jalan dalam mimpi?
Gangguan tidur memang menyebalkan, apalagi yang satu ini. Tapi, haruskah langsung hubungin psikolog? Yuk, cari tahu!
- Penyebabnya beragam, dari stres sampai obat tertentu.
- Gejalanya khas: jalan-jalan saat tidur, mata terbuka tapi kosong.
- Bahayanya mengintai, bisa cedera atau membahayakan diri sendiri.
- Penanganannya butuh waktu, terapi perilaku atau obat bisa jadi solusi.
- Konsultasi psikolog perlu jika gangguan tidur ini parah dan membahayakan.
- Pencegahannya bisa dengan kurangi stres dan cukup tidur.
Jadi, gangguan tidur berjalan memang mengganggu, tapi jangan panik dulu. Jika gejalanya ringan dan jarang terjadi, cukup atasi sendiri dengan cara-cara sederhana. Namun, jika sudah parah dan membahayakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog ya.
Penyebabnya beragam, dari stres sampai obat tertentu.
Gangguan tidur berjalan bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari stres sampai obat-obatan yang dikonsumsi. Jadi, sebelum buru-buru ke psikolog, coba cari tahu dulu apa penyebabnya.
Kalau penyebabnya cuma stres atau kurang tidur, mungkin bisa diatasi sendiri dengan cara-cara sederhana. Tapi, kalau penyebabnya obat-obatan atau kondisi medis tertentu, lebih baik segera konsultasi ke dokter.
Gejalanya khas
Kalau kamu pernah lihat orang jalan-jalan sambil tidur, matanya terbuka tapi kosong, nah itu namanya gangguan tidur berjalan. Gangguan ini biasanya terjadi pada tahap awal tidur dan lebih sering dialami anak-anak, tapi bisa juga terjadi pada orang dewasa.
Bahayanya mengintai, bisa cedera atau membahayakan diri sendiri.
Gangguan tidur berjalan memang kelihatannya lucu, tapi sebenarnya bisa berbahaya. Bayangin aja, kalau tiba-tiba kamu jalan-jalan ke dapur pas lagi tidur dan nggak sengaja nabrak meja atau kompor. Bisa cedera, kan?
Bahkan, ada kasus di mana orang yang mengalami gangguan tidur berjalan sampai keluar rumah dan tersesat. Bahaya banget, kan? Makanya, kalau kamu atau orang terdekatmu mengalami gangguan tidur berjalan, jangan anggap remeh. Segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penanganannya butuh waktu, terapi perilaku atau obat bisa jadi solusi.
Gangguan tidur berjalan memang nggak bisa langsung sembuh dalam semalam. Butuh waktu dan penanganan yang tepat untuk mengatasinya. Salah satu caranya adalah dengan terapi perilaku, di mana kamu akan belajar cara mengontrol pikiran dan perilaku saat tidur.
Selain itu, dokter juga mungkin akan meresepkan obat untuk membantu kamu tidur lebih nyenyak dan mengurangi risiko gangguan tidur berjalan. Tapi ingat, obat hanya boleh dikonsumsi sesuai petunjuk dokter ya!
Konsultasi psikolog perlu jika gangguan tidur ini parah dan membahayakan.
Gangguan tidur berjalan memang bisa bikin bingung, apalagi kalau sampai membahayakan diri sendiri atau orang lain. Nah, kalau sudah begitu, jangan ragu untuk segera konsultasi ke psikolog. Psikolog bisa membantu kamu mencari tahu penyebab gangguan tidur berjalan dan memberikan penanganan yang tepat.
Selain itu, psikolog juga bisa memberikan terapi perilaku untuk melatih kamu mengontrol pikiran dan perilaku saat tidur. Terapi ini bisa membantu kamu mengurangi risiko gangguan tidur berjalan dan tidur lebih nyenyak.
Pencegahannya bisa dengan kurangi stres dan cukup tidur.
Gangguan tidur berjalan memang menyebalkan, tapi bisa dicegah dengan cara-cara sederhana. Salah satunya adalah dengan mengurangi stres. Kalau kamu lagi banyak pikiran, coba deh cari cara untuk rileks, seperti meditasi, yoga, atau jalan-jalan. Tidur yang cukup juga penting untuk mencegah gangguan tidur berjalan. Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam.
Selain itu, hindari mengonsumsi kafein dan alkohol sebelum tidur. Kedua zat ini bisa mengganggu kualitas tidur dan meningkatkan risiko gangguan tidur berjalan. Kalau kamu sudah melakukan semua cara di atas tapi masih mengalami gangguan tidur berjalan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter akan membantu kamu mencari tahu penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.