Rabun Jauh Ternyata Bisa Turunan, Ini Penjelasannya!

waktu baca 5 menit
Minggu, 26 Mei 2024 02:17 0 6 Luna

Rabun Jauh Ternyata Bisa Turunan, Ini Penjelasannya!

Rabun jauh, juga dikenal sebagai miopia, adalah suatu kondisi mata yang membuat objek jauh terlihat kabur sementara objek dekat terlihat jelas. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bola mata yang terlalu panjang atau kornea yang terlalu melengkung, sehingga cahaya tidak dapat difokuskan dengan benar pada retina.

Miopia dapat bersifat genetik, artinya dapat diturunkan dari orang tua ke anak. Jika salah satu orang tua menderita miopia, kemungkinan anaknya mewarisi kondisi tersebut lebih tinggi. Namun, miopia tidak selalu merupakan penyakit keturunan, karena faktor lingkungan juga dapat berperan.

Beberapa faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko miopia meliputi:

  • Melakukan aktivitas yang banyak menggunakan mata jarak dekat, seperti membaca, menulis, atau menggunakan komputer.
  • Kurang menghabiskan waktu di luar ruangan.
  • Konsumsi makanan yang tidak sehat.

Miopia dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata yang komprehensif. Dokter mata akan memeriksa ketajaman penglihatan, kesehatan mata, dan struktur mata. Miopia biasanya dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak.

Jika Anda memiliki miopia, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur untuk memantau kondisi Anda dan memastikan Anda mendapatkan koreksi penglihatan yang tepat. Anda juga dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu mencegah miopia memburuk, seperti:

  • Melakukan istirahat secara teratur saat melakukan aktivitas yang banyak menggunakan mata jarak dekat.
  • Menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat.

Apakah Rabun Jauh Bisa Menjadi Penyakit Turunan

Tahukah kamu, rabun jauh atau miopia itu bisa menurun lho! Yuk, cari tahu 5 hal penting tentang miopia dan hubungannya dengan genetik:

  1. Penyebab: Miopia terjadi ketika bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu melengkung, sehingga cahaya tidak fokus tepat pada retina.
  2. Genetik: Miopia bisa diturunkan dari orang tua ke anak. Jika orang tua miopia, kemungkinan anaknya juga miopia lebih tinggi.
  3. Faktor lingkungan: Selain genetik, faktor lingkungan juga berperan, seperti terlalu banyak membaca atau menggunakan gadget dalam jarak dekat.
  4. Gejala: Miopia membuat objek jauh terlihat kabur, sementara objek dekat terlihat jelas.
  5. Koreksi: Miopia dapat dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi LASIK.

Jadi, kalau kamu punya orang tua yang miopia, jangan khawatir berlebihan. Tapi tetap jaga kesehatan mata ya, dengan rutin periksa mata dan hindari terlalu lama menatap layar gadget. Miopia bisa dicegah dan dikoreksi, jadi jangan biarkan penglihatanmu terganggu!

Penyebab: Miopia terjadi ketika bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu melengkung, sehingga cahaya tidak fokus tepat pada retina.

Miopia itu kayak kalau kamu lagi nonton bioskop, tapi duduknya terlalu depan. Jadinya, yang kelihatan jelas cuma layarnya, yang jauh-jauh malah buram. Nah, itu karena bola mata kamu kepanjangan atau korneanya kelengkungannya kebanyakan.

Jadi, kalau kamu punya orang tua yang miopia, hati-hati ya! Kemungkinan kamu juga miopia lebih besar. Tapi tenang, miopia bisa dikoreksi kok, jadi kamu tetap bisa lihat dunia dengan jelas.

Genetik

Kalau kamu punya orang tua yang miopia, jangan heran kalau kamu juga ikutan miopia. Soalnya, miopia itu bisa “ketularan” lho! Yap, miopia itu punya faktor genetik. Jadi, kalau gen orang tua kamu punya “kode” miopia, kemungkinan besar kamu juga punya “kode” yang sama. Tapi, tenang aja, miopia bukan penyakit berbahaya kok. Kamu tetap bisa hidup normal dan melihat dunia dengan jelas, asalkan pakai kacamata atau lensa kontak.

Tapi inget ya, genetik itu bukan satu-satunya penentu miopia. Faktor lingkungan juga punya peran penting. Misalnya, kalau kamu terlalu sering baca buku atau main gadget dalam jarak dekat, risiko kamu kena miopia bisa lebih tinggi. Jadi, jangan lupa jaga kesehatan mata kamu ya! Rajin-rajin periksa mata, hindari baca buku atau main gadget terlalu dekat, dan jangan lupa pakai kacamata atau lensa kontak kalau memang dibutuhkan.

Faktor lingkungan

Selain keturunan, ternyata lingkungan juga punya andil besar dalam menentukan apakah kamu bakal kena miopia atau nggak. Soalnya, kalau kamu kebanyakan baca buku atau main gadget dalam jarak dekat, mata kamu bakal capek dan lama-lama bisa jadi miopia.

Jadi, kalau kamu nggak mau kena miopia, kurangi deh kebiasaan baca buku atau main gadget terlalu dekat. Rajin-rajin istirahat dan lihatlah kejauhan setiap 20 menit sekali. Dengan begitu, mata kamu bisa lebih rileks dan terhindar dari miopia.

Gejala

Kalau kamu punya miopia, jangan heran kalau kamu sering memicingkan mata waktu mau lihat papan tulis atau layar bioskop. Soalnya, miopia itu bikin pandangan jauh kamu jadi kabur. Tapi tenang aja, pandangan dekat kamu masih tetap jelas kok. Jadi, kamu masih bisa baca buku atau main gadget tanpa masalah.

Tapi inget ya, miopia itu bukan penyakit berbahaya. Kamu tetap bisa hidup normal dan melihat dunia dengan jelas, asalkan pakai kacamata atau lensa kontak.

Koreksi

Miopia memang bikin kamu susah lihat jauh, tapi tenang aja! Ada banyak cara buat ngatasinnya. Kamu bisa pakai kacamata atau lensa kontak. Kalau kamu nggak mau pakai kacamata atau lensa kontak, kamu bisa juga operasi LASIK. Operasi LASIK itu kayak sulap lho! Dokter bakal pake laser buat ngebentuk ulang kornea mata kamu, jadi kamu bisa lihat jelas lagi tanpa kacamata atau lensa kontak.

Tapi inget ya, miopia itu bukan penyakit berbahaya. Kamu tetap bisa hidup normal dan melihat dunia dengan jelas, asalkan pakai kacamata atau lensa kontak. Jadi, jangan khawatir berlebihan ya!