Ligaponsel.com – Alergi telur adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein yang ditemukan dalam telur. Reaksi ini dapat berkisar dari ringan, seperti gatal-gatal dan bersin, hingga parah, seperti kesulitan bernapas dan syok anafilaksis.
Gejala alergi telur biasanya muncul dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi telur atau produk yang mengandung telur. Gejala yang paling umum meliputi:
- Gatal-gatal
- Bersin
- Hidung berair
- Mata gatal dan berair
- Mual
- Muntah
- Diare
- Kram perut
- Sesak napas
- Syok anafilaksis
Jika Anda mengalami gejala alergi telur, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Reaksi alergi yang parah dapat mengancam jiwa.
Tidak ada obat untuk alergi telur, namun gejalanya dapat dikelola dengan menghindari telur dan produk yang mengandung telur. Jika Anda alergi telur, penting untuk membaca label makanan dengan cermat dan menghindari makanan yang mungkin mengandung telur.
Jika Anda memiliki anak yang alergi telur, penting untuk bekerja sama dengan sekolah dan pengasuh anak untuk memastikan bahwa anak Anda aman. Anak-anak yang alergi telur harus membawa epinefrin auto-injektor (EpiPen) setiap saat untuk mengobati reaksi alergi yang parah.
Alergi telur adalah kondisi yang serius, namun dapat dikelola. Dengan menghindari telur dan produk yang mengandung telur, Anda dapat hidup sehat dan bebas gejala.
Sumber:
- Mayo Clinic: Egg allergy
- Food Allergy Research & Education: Egg allergy
- American Academy of Allergy, Asthma & Immunology: Egg allergy
Yang Terjadi Pada Tubuh Jika Alergi Telur
Alergi telur adalah kondisi yang bisa membuat tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam telur. Reaksi ini bisa ringan, seperti gatal-gatal, atau berat, seperti kesulitan bernapas.
Berikut adalah 6 aspek penting yang perlu diketahui tentang alergi telur:
- Gejala: Gatal-gatal, bersin, mual, muntah, sesak napas
- Penyebab: Reaksi sistem kekebalan terhadap protein dalam telur
- Diagnosis: Tes kulit, tes darah, atau tantangan makanan
- Pengobatan: Menghindari telur dan produk yang mengandung telur
- Pencegahan: Membaca label makanan dengan cermat, menghindari makanan yang mungkin mengandung telur
- Komplikasi: Reaksi alergi yang parah (anafilaksis) dapat mengancam jiwa
Jika Anda mengalami gejala alergi telur, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Reaksi alergi yang parah dapat mengancam jiwa. Dengan menghindari telur dan produk yang mengandung telur, Anda dapat hidup sehat dan bebas gejala.
Gejala
Alergi telur bisa bikin tubuh bereaksi kayak lagi perang. Sistem kekebalan tubuh ngeluarin pasukannya buat lawan protein dalam telur, padahal protein itu nggak berbahaya. Akibatnya, tubuh jadi ngeluarin gejala-gejala kayak gatal-gatal, bersin-bersin, mual, muntah, bahkan sesak napas. Wah, serem ya!
Penyebab
Alergi telur terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein yang ditemukan dalam telur. Biasanya, sistem kekebalan tubuh melindungi kita dari infeksi dan penyakit, tetapi pada kasus alergi telur, sistem kekebalan keliru menganggap protein dalam telur sebagai zat berbahaya.
Ketika seseorang yang alergi telur mengonsumsi telur, sistem kekebalan tubuhnya akan melepaskan zat kimia yang disebut histamin. Histamin inilah yang menyebabkan gejala alergi, seperti gatal-gatal, bersin, dan kesulitan bernapas.
Diagnosis
Alergi telur bisa didiagnosis dengan beberapa cara, yaitu tes kulit, tes darah, atau tantangan makanan. Tes kulit dilakukan dengan menusukkan sedikit alergen (protein telur) ke kulit, kemudian melihat apakah terjadi reaksi, seperti bentol atau kemerahan. Tes darah dilakukan dengan memeriksa kadar antibodi terhadap protein telur dalam darah. Sedangkan tantangan makanan dilakukan dengan memberikan sedikit telur kepada pasien untuk melihat apakah terjadi reaksi alergi.
Jika Anda mengalami gejala alergi telur, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Diagnosis yang tepat akan membantu Anda menghindari makanan yang mengandung telur dan mencegah reaksi alergi yang lebih parah.
Pengobatan
Alergi telur nggak bisa disembuhin, tapi bisa dikontrol dengan menghindari telur dan produk yang mengandung telur. Ini termasuk telur utuh, putih telur, kuning telur, dan semua makanan yang dibuat dengan telur, seperti kue, roti, dan mayones.
Membaca label makanan dengan cermat sangat penting bagi penderita alergi telur. Bahkan sedikit telur pun bisa memicu reaksi alergi. Jika Anda tidak yakin apakah suatu makanan mengandung telur, sebaiknya hindari saja.
Pencegahan
Alergi telur memang menyebalkan, tapi bisa dikendalikan kok asal kita hati-hati. Salah satu jurus pamungkasnya adalah jadi detektif label makanan. Soalnya, telur itu suka nyamar di mana-mana. Nggak cuma di makanan yang jelas-jelas pakai telur, tapi juga di makanan lain yang mungkin kelihatannya aman.
Jadi, buat kita yang alergi telur, kudu jeli banget baca label makanan. Kalau ada tulisan “mengandung telur” atau “mungkin mengandung telur”, mending hindari aja deh. Mending cari makanan lain yang lebih aman.
Komplikasi: Reaksi alergi yang parah (anafilaksis) dapat mengancam jiwa
Alergi telur memang menyebalkan, tapi bisa berakibat fatal kalau sampai memicu anafilaksis. Ini adalah reaksi alergi yang parah dan bisa mengancam nyawa. Gejalanya bisa berupa sesak napas, penurunan tekanan darah, dan kehilangan kesadaran. Kalau kamu mengalami gejala-gejala ini setelah makan telur, segera cari pertolongan medis. Anafilaksis bisa diobati dengan suntikan epinefrin, jadi pastikan kamu selalu membawa epinefrin auto-injektor kalau kamu alergi telur.