Waspada Sifilis pada Ibu Hamil! Kenali Ciri-cirinya Sekarang!

waktu baca 4 menit
Selasa, 21 Mei 2024 07:56 0 32 Maira

Waspada Sifilis pada Ibu Hamil! Kenali Ciri-cirinya Sekarang!

Ligaponsel.com – Bagaimana Ciri Ciri Sifilis Pada Ibu Hamil

Sifilis adalah infeksi bakteri menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin melalui plasenta dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, termasuk kematian janin, kelahiran prematur, dan kelainan bawaan.

Ciri-ciri sifilis pada ibu hamil dapat bervariasi tergantung pada stadium penyakitnya. Pada stadium primer, gejala yang muncul biasanya berupa luka kecil, keras, dan tidak nyeri pada alat kelamin, anus, atau mulut. Luka ini biasanya muncul 10-90 hari setelah terinfeksi.

Pada stadium sekunder, gejala yang muncul dapat berupa ruam kulit, demam, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kerontokan rambut. Gejala-gejala ini biasanya muncul 4-8 minggu setelah luka primer sembuh.

Pada stadium laten, gejala sifilis dapat hilang dan timbul selama bertahun-tahun. Namun, bakteri masih tetap berada di dalam tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti jantung, otak, dan tulang.

Jika Anda seorang ibu hamil dan mengalami gejala-gejala sifilis, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Pengobatan sifilis pada ibu hamil sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi pada bayi.

Untuk mencegah tertular sifilis, ibu hamil disarankan untuk melakukan hal-hal berikut:

  • Melakukan hubungan seksual yang aman dengan menggunakan kondom.
  • Hindari berhubungan seksual dengan pasangan yang memiliki gejala IMS.
  • Melakukan tes IMS secara teratur, terutama jika Anda aktif secara seksual.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, ibu hamil dapat melindungi diri dan bayinya dari bahaya sifilis.

Bagaimana Ciri Ciri Sifilis Pada Ibu Hamil

Ibu hamil wajib tahu ciri-ciri sifilis untuk cegah bahaya pada janin.

Berikut 5 ciri-ciri sifilis pada ibu hamil yang perlu diwaspadai:

  • Luka kecil pada alat kelamin, anus, atau mulut.
  • Ruam kulit yang tidak gatal.
  • Demam tanpa sebab yang jelas.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Kerontokan rambut yang tidak biasa.

Jika ibu hamil mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pengobatan sifilis pada ibu hamil sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi pada bayi, seperti kematian janin, kelahiran prematur, dan kelainan bawaan.

Luka kecil pada alat kelamin, anus, atau mulut.

Salah satu ciri sifilis pada ibu hamil adalah munculnya luka kecil pada alat kelamin, anus, atau mulut. Luka ini biasanya tidak nyeri dan keras, dan bisa muncul sekitar 10-90 hari setelah terinfeksi.

Luka ini sangat penting untuk dikenali oleh ibu hamil, karena merupakan tanda awal dari infeksi sifilis. Jika tidak segera diobati, sifilis dapat berkembang ke stadium yang lebih parah dan menyebabkan komplikasi pada ibu dan bayi.

Ruam kulit yang tidak gatal.

Ciri sifilis pada ibu hamil lainnya adalah munculnya ruam kulit yang tidak gatal. Ruam ini biasanya berwarna merah atau coklat, dan bisa muncul di seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki.

Ruam kulit akibat sifilis biasanya tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri, sehingga seringkali tidak disadari oleh ibu hamil. Namun, ruam ini merupakan tanda bahwa infeksi sifilis sudah menyebar ke seluruh tubuh dan perlu segera diobati.

Demam tanpa sebab yang jelas.

Ibu hamil yang mengalami demam tanpa sebab yang jelas perlu waspada terhadap kemungkinan infeksi sifilis. Demam ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Demam akibat sifilis biasanya tidak terlalu tinggi, namun dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan bulan. Jika ibu hamil mengalami demam yang tidak kunjung reda, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Pembengkakan kelenjar getah bening.

Ibu hamil yang mengalami pembengkakan kelenjar getah bening perlu waspada terhadap kemungkinan infeksi sifilis. Kelenjar getah bening yang bengkak biasanya terasa lunak dan tidak nyeri, dan bisa muncul di berbagai bagian tubuh, seperti leher, ketiak, dan selangkangan.

Pembengkakan kelenjar getah bening akibat sifilis biasanya terjadi pada stadium awal infeksi, dan dapat disertai dengan gejala lain seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Jika ibu hamil mengalami pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak kunjung reda, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Kerontokan rambut yang tidak biasa.

Ciri sifilis pada ibu hamil lainnya yang perlu diwaspadai adalah kerontokan rambut yang tidak biasa. Kerontokan rambut ini biasanya terjadi secara merata di seluruh kepala, dan bisa menyebabkan kebotakan. Rambut yang rontok biasanya halus dan mudah patah.

Kerontokan rambut akibat sifilis biasanya terjadi pada stadium lanjut infeksi, dan bisa berlangsung selama beberapa bulan atau bahkan tahun. Jika ibu hamil mengalami kerontokan rambut yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.