Susah Menelan? Waspada Akalasia, Gangguan Kerongkongan yang Perlu Diwaspadai

waktu baca 3 menit
Senin, 20 Mei 2024 09:43 0 39 Maira

Susah Menelan? Waspada Akalasia, Gangguan Kerongkongan yang Perlu Diwaspadai

Ligaponsel.com – Tiba-tiba susah menelan? Bisa jadi kena akalasia!

Akalasia adalah suatu kondisi di mana otot-otot kerongkongan tidak dapat rileks dan terbuka dengan benar, sehingga makanan dan minuman sulit masuk ke lambung. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti kesulitan menelan, nyeri dada, dan regurgitasi makanan.

Penyebab akalasia tidak diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan kerusakan pada saraf yang mengendalikan otot-otot kerongkongan. Akalasia lebih sering terjadi pada orang dewasa, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.

Diagnosis akalasia ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin juga melakukan tes tambahan, seperti endoskopi atau manometri, untuk memastikan diagnosis.

Pengobatan akalasia bertujuan untuk melebarkan kerongkongan dan memudahkan makanan masuk ke lambung. Ada beberapa pilihan pengobatan, seperti obat-obatan, prosedur endoskopi, atau pembedahan.

Jika Anda mengalami kesulitan menelan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Akalasia dapat diobati, dan sebagian besar penderita dapat hidup normal dengan pengobatan yang tepat.

Tiba Tiba Susah Menelan Bisa Jadi Kena Akalasia

Sulit menelan? Waspada akalasia!

Akalasia adalah kondisi di mana otot-otot kerongkongan tidak bisa rileks dan terbuka dengan benar, sehingga makanan dan minuman sulit masuk ke lambung.

Gejalanya antara lain:

  • Sulit menelan
  • Nyeri dada
  • Makanan naik kembali

Penyebab akalasia tidak diketahui pasti, tapi diduga terkait dengan kerusakan saraf yang mengendalikan otot-otot kerongkongan.

Pengobatan akalasia bertujuan untuk melebarkan kerongkongan dan memudahkan makanan masuk ke lambung. Ada beberapa pilihan pengobatan, seperti obat-obatan, prosedur endoskopi, atau pembedahan.

Jika Anda sulit menelan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Sulit menelan

Sulit menelan bisa jadi pertanda akalasia, suatu kondisi di mana otot-otot kerongkongan tidak bisa rileks dan terbuka dengan benar, sehingga makanan dan minuman sulit masuk ke lambung.

Penyebab akalasia tidak diketahui pasti, namun diduga terkait dengan kerusakan saraf yang mengendalikan otot-otot kerongkongan. Akalasia lebih sering terjadi pada orang dewasa, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.

Selain sulit menelan, gejala akalasia lainnya antara lain nyeri dada dan regurgitasi makanan. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Pengobatan akalasia bertujuan untuk melebarkan kerongkongan dan memudahkan makanan masuk ke lambung. Ada beberapa pilihan pengobatan, seperti obat-obatan, prosedur endoskopi, atau pembedahan.

Dengan pengobatan yang tepat, sebagian besar penderita akalasia dapat hidup normal.

Nyeri dada

Nyeri dada bisa jadi pertanda akalasia, suatu kondisi di mana otot-otot kerongkongan tidak bisa rileks dan terbuka dengan benar, sehingga makanan dan minuman sulit masuk ke lambung.

Penyebab akalasia tidak diketahui pasti, namun diduga terkait dengan kerusakan saraf yang mengendalikan otot-otot kerongkongan. Akalasia lebih sering terjadi pada orang dewasa, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.

Selain nyeri dada, gejala akalasia lainnya antara lain sulit menelan dan regurgitasi makanan. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Pengobatan akalasia bertujuan untuk melebarkan kerongkongan dan memudahkan makanan masuk ke lambung. Ada beberapa pilihan pengobatan, seperti obat-obatan, prosedur endoskopi, atau pembedahan.

Dengan pengobatan yang tepat, sebagian besar penderita akalasia dapat hidup normal.

Makanan naik kembali

Tiba-tiba susah menelan? Hati-hati, bisa jadi akalasia!

Akalasia adalah suatu kondisi di mana otot-otot kerongkongan tidak bisa rileks dan terbuka dengan benar, sehingga makanan dan minuman sulit masuk ke lambung. Akibatnya, makanan sering naik kembali ke kerongkongan, sehingga menimbulkan sensasi tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.