Ligaponsel.com – Inilah Penyebab Peradangan Pada Usus Besar
Peradangan pada usus besar, atau yang dikenal dengan kolitis ulserativa, adalah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan dan luka pada lapisan usus besar. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman, termasuk diare berdarah, sakit perut, dan kelelahan.
Penyebab pasti kolitis ulserativa belum diketahui, namun beberapa faktor yang diduga berperan antara lain:
- Genetika: Orang dengan riwayat keluarga kolitis ulserativa berisiko lebih tinggi terkena kondisi ini.
- Sistem kekebalan tubuh: Kolitis ulserativa diduga terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang lapisan usus besar.
- Faktor lingkungan: Beberapa faktor lingkungan, seperti infeksi bakteri atau virus, dapat memicu kolitis ulserativa.
Gejala kolitis ulserativa dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan peradangan. Beberapa gejala yang umum terjadi antara lain:
- Diare berdarah
- Sakit perut
- Kelelahan
- Kehilangan berat badan
- Demam
Diagnosis kolitis ulserativa biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti kolonoskopi. Kolonoskopi adalah prosedur di mana dokter memasukkan kamera kecil ke dalam usus besar untuk memeriksa adanya peradangan atau luka.
Pengobatan kolitis ulserativa bertujuan untuk mengurangi peradangan dan mengendalikan gejala. Beberapa pilihan pengobatan yang umum digunakan antara lain:
- Obat antiinflamasi
- Imunosupresan
- Terapi biologis
- Operasi
Pilihan pengobatan terbaik akan tergantung pada tingkat keparahan gejala dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Inilah Penyebab Peradangan Pada Usus Besar
Yuk, kenali penyebab radang usus besar!
- Genetika: Keturunan berperan
- Kekebalan tubuh: Sistem imun menyerang usus
- Bakteri/virus: Infeksi memicu peradangan
- Diare berdarah: Gejala utama
- Obat antiinflamasi: Mengurangi peradangan
- Operasi: Solusi terakhir
Penyebab radang usus besar beragam, mulai dari faktor genetik hingga infeksi. Gejala utamanya adalah diare berdarah, yang bisa disertai sakit perut dan kelelahan. Pengobatannya meliputi obat-obatan dan bahkan operasi pada kasus yang parah. Yuk, jaga kesehatan usus kita dengan pola hidup sehat!
Genetika: Keturunan berperan
Siapa sangka, radang usus besar bisa diturunkan dari orang tua? Kalau ada keluarga yang punya riwayat penyakit ini, hati-hati ya, kamu lebih berisiko mengalaminya juga. Jadi, kalau ada anggota keluarga yang terkena, jangan lupa ingatkan mereka untuk selalu jaga kesehatan ususnya.
Kekebalan tubuh
Biasanya, sistem imun kita bertugas melindungi tubuh dari serangan penyakit. Tapi pada penderita radang usus besar, sistem imun malah menyerang lapisan usus besar yang sehat. Akibatnya, usus menjadi meradang dan luka, deh.
Penyebab pasti kenapa sistem imun bisa menyerang usus sendiri belum diketahui. Tapi ada beberapa dugaan, seperti faktor genetik, infeksi, atau stres. Yang jelas, kondisi ini bikin penderitanya sering diare, sakit perut, dan lemas.
Bakteri/virus
Tahukah kamu kalau infeksi bakteri atau virus juga bisa memicu radang usus besar? Nah, infeksi ini biasanya menyerang lapisan usus besar dan menyebabkan peradangan. Akibatnya, usus jadi iritasi dan luka, deh. Nggak heran kalau penderitanya sering mengalami diare, sakit perut, dan lemas.
Beberapa jenis bakteri yang bisa menyebabkan radang usus besar adalah Salmonella, Shigella, dan E. coli. Sementara itu, virus yang sering menjadi penyebabnya adalah virus Norwalk dan rotavirus. Infeksi ini biasanya menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Diare berdarah
Kalau kamu mengalami diare disertai darah, hati-hati, itu bisa jadi gejala radang usus besar. Darah pada diare biasanya berwarna merah terang atau kehitaman, tergantung tingkat keparahan peradangannya.
Selain diare berdarah, radang usus besar juga bisa menyebabkan gejala lain, seperti sakit perut, kram, dan sering buang air besar. Gejala-gejala ini bisa kambuh dan hilang secara bergantian, tergantung kondisi masing-masing penderita.
Obat antiinflamasi
Kalau usus lagi meradang, dokter biasanya akan kasih obat antiinflamasi. Obat ini berfungsi untuk mengurangi peradangan dan meredakan gejala radang usus besar, seperti diare, sakit perut, dan kram.
Ada beberapa jenis obat antiinflamasi yang biasa digunakan untuk mengobati radang usus besar, antara lain mesalazine, sulfasalazine, dan olsalazine. Obat-obatan ini bekerja dengan cara menghambat produksi zat kimia pemicu peradangan di usus besar.
Operasi
Operasi biasanya jadi pilihan terakhir kalau obat-obatan nggak mempan meredakan radang usus besar. Operasi bertujuan untuk mengangkat bagian usus besar yang rusak atau meradang. Setelah operasi, biasanya gejala radang usus besar akan membaik. Tapi, operasi juga punya risiko komplikasi, seperti infeksi dan perdarahan.