Waspada Gejala BPH, Gangguan Prostat yang Tidak Boleh Disepelekan

waktu baca 4 menit
Selasa, 28 Mei 2024 05:26 0 40 Maira

Waspada Gejala BPH, Gangguan Prostat yang Tidak Boleh Disepelekan

Meski Bukan Kanker, Berbahayakah Gangguan Prostat BPH?

Pembesaran prostat jinak atau BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) adalah kondisi umum yang dialami pria seiring bertambahnya usia. Meski bukan kanker, BPH dapat menimbulkan gangguan pada saluran kemih dan mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Penyebab pasti BPH belum sepenuhnya diketahui, tetapi diduga terkait dengan perubahan kadar hormon seiring bertambahnya usia. Gejala BPH antara lain:

  • Kesulitan buang air kecil
  • Sering buang air kecil, terutama pada malam hari
  • Aliran urine lemah atau terputus-putus
  • Rasa tidak tuntas setelah buang air kecil
  • Nyeri atau kesulitan saat buang air kecil

Meskipun bukan kanker, BPH dapat menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik, seperti:

  • Infeksi saluran kemih
  • Retensi urine (kesulitan buang air kecil sama sekali)
  • Kerusakan ginjal

Pengobatan BPH tergantung pada tingkat keparahan gejala. Jika gejalanya ringan, dokter mungkin akan menyarankan perubahan gaya hidup, seperti mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, serta menghindari mengejan saat buang air besar. Jika gejalanya lebih berat, dokter dapat memberikan obat-obatan atau melakukan tindakan operasi.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala BPH. Deteksi dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius.

Meski Bukan Kanker, Berbahayakah Gangguan Prostat BPH?

Meski bukan kanker, BPH dapat menimbulkan gangguan pada saluran kemih dan mengganggu kualitas hidup penderitanya. Berikut 5 aspek penting terkait BPH:

  • Penyebab Tidak Jelas
  • Gejala Gangguan Buang Air Kecil
  • Komplikasi Jika Tidak Diobati
  • Pengobatan Tergantung Gejala
  • Konsultasi Dini Penting

Memahami aspek-aspek ini dapat membantu Anda mengenali gejala BPH dan mencari pengobatan yang tepat. Deteksi dan penanganan dini BPH sangat penting untuk mencegah komplikasi serius dan menjaga kesehatan prostat Anda.

Penyebab Tidak Jelas

Penyebab pasti BPH belum sepenuhnya diketahui. Namun, diduga terkait dengan perubahan kadar hormon seiring bertambahnya usia. Faktor risiko BPH antara lain:

  • Usia di atas 50 tahun
  • Riwayat keluarga dengan BPH
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Penyakit jantung

Meskipun penyebabnya tidak jelas, memahami faktor-faktor risiko dapat membantu Anda lebih waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan.

Gejala Gangguan Buang Air Kecil

BPH dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu buang air kecil. Berikut beberapa gejala utamanya:

  • Kesulitan buang air kecil
  • Sering buang air kecil, terutama pada malam hari
  • Aliran urine lemah atau terputus-putus
  • Rasa tidak tuntas setelah buang air kecil
  • Nyeri atau kesulitan saat buang air kecil

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius.

Komplikasi Jika Tidak Diobati

Meski bukan kanker, BPH yang tidak diobati dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti:

  • Infeksi saluran kemih: BPH dapat menyumbat aliran urine, sehingga bakteri dapat menumpuk dan menyebabkan infeksi.
  • Retensi urine: BPH dapat menyebabkan penyumbatan total pada saluran kemih, sehingga urine tidak dapat keluar sama sekali.
  • Kerusakan ginjal: Retensi urine yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Itulah mengapa penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala BPH. Deteksi dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius dan menjaga kesehatan prostat Anda.

Pengobatan Tergantung Gejala

Pengobatan BPH tergantung pada tingkat keparahan gejala. Jika gejalanya ringan, dokter mungkin akan menyarankan perubahan gaya hidup, seperti:

  • Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol
  • Menghindari mengejan saat buang air besar

Jika gejalanya lebih berat, dokter dapat memberikan obat-obatan atau melakukan tindakan operasi. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati BPH antara lain:

  • Alfa-blocker: untuk mengendurkan otot-otot prostat dan leher kandung kemih
  • Inhibitor 5-alfa reduktase: untuk mengecilkan ukuran prostat

Jika obat-obatan tidak efektif, dokter mungkin akan menyarankan tindakan operasi. Ada beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi BPH, antara lain:

  • TURP (transurethral resection of the prostate): operasi untuk mengangkat sebagian prostat
  • Laser prostatectomy: operasi untuk mengecilkan prostat menggunakan laser
  • HOLEP (holmium laser enucleation of the prostate): operasi untuk mengangkat seluruh prostat

Pilihan pengobatan terbaik untuk BPH akan tergantung pada kondisi pasien dan tingkat keparahan gejalanya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Konsultasi Dini Penting

Meski bukan kanker, BPH yang tidak diobati dapat menimbulkan komplikasi serius. Maka dari itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala BPH, sekecil apa pun itu. Deteksi dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius dan menjaga kesehatan prostat Anda.

Jangan malu atau takut untuk memeriksakan diri ke dokter. Ingat, kesehatan prostat Anda sangat penting untuk kualitas hidup Anda secara keseluruhan. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami masalah buang air kecil.