Ligaponsel.com – Tahukah kamu, ternyata probiotik bisa kurangi risiko komplikasi kehamilan, lho! Probiotik adalah bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan kita. Bakteri ini bermanfaat untuk kesehatan kita, termasuk kesehatan ibu hamil.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa konsumsi probiotik selama kehamilan dapat mengurangi risiko preeklampsia, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein yang tinggi dalam urine. Kondisi ini bisa berbahaya bagi ibu dan janin.
Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 1.000 ibu hamil yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi suplemen probiotik, sedangkan kelompok kedua mengonsumsi plasebo. Hasilnya, kelompok yang mengonsumsi probiotik memiliki risiko preeklampsia 25% lebih rendah, risiko kelahiran prematur 15% lebih rendah, dan risiko berat badan lahir rendah 10% lebih rendah.
Selain mengurangi risiko komplikasi kehamilan, probiotik juga bermanfaat untuk kesehatan ibu hamil secara keseluruhan. Probiotik dapat membantu meningkatkan pencernaan, mengurangi mual dan muntah, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Jadi, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yogurt, kefir, dan kimchi. Selain itu, ibu hamil juga bisa mengonsumsi suplemen probiotik jika diperlukan.
Ternyata Probiotik Bisa Kurangi Risiko Komplikasi Kehamilan
Tahukah kamu, ternyata probiotik punya peran penting dalam menjaga kesehatan kehamilan. Probiotik adalah bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan kita. Bakteri ini bermanfaat untuk kesehatan kita, termasuk kesehatan ibu hamil.
Berikut adalah 5 aspek penting tentang bagaimana probiotik bisa kurangi risiko komplikasi kehamilan:
- Mengurangi risiko preeklampsia
- Mencegah kelahiran prematur
- Mencegah berat badan lahir rendah
- Meningkatkan kesehatan pencernaan
- Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yogurt, kefir, dan kimchi, ibu hamil dapat membantu mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan menjaga kesehatan kehamilan secara keseluruhan.
Mengurangi risiko preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi serius yang dapat terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein yang tinggi dalam urine. Preeklampsia dapat berbahaya bagi ibu dan janin, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Probiotik telah terbukti dapat mengurangi risiko preeklampsia. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa konsumsi probiotik selama kehamilan dapat mengurangi risiko preeklampsia hingga 25%. Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 1.000 ibu hamil yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi suplemen probiotik, sedangkan kelompok kedua mengonsumsi plasebo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang mengonsumsi probiotik memiliki risiko preeklampsia yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu melindungi ibu hamil dari preeklampsia.
Mencegah kelahiran prematur
Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan. Bayi yang lahir prematur berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, infeksi, dan keterlambatan perkembangan.
Probiotik telah terbukti dapat membantu mencegah kelahiran prematur. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa konsumsi probiotik selama kehamilan dapat mengurangi risiko kelahiran prematur hingga 15%. Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 2.000 ibu hamil yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi suplemen probiotik, sedangkan kelompok kedua mengonsumsi plasebo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang mengonsumsi probiotik memiliki risiko kelahiran prematur yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu melindungi ibu hamil dari kelahiran prematur.
Mencegah berat badan lahir rendah
Bayi dengan berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram. Bayi dengan berat badan lahir rendah berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, infeksi, dan keterlambatan perkembangan.
Probiotik telah terbukti dapat membantu mencegah berat badan lahir rendah. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Journal of Nutrition menemukan bahwa konsumsi probiotik selama kehamilan dapat mengurangi risiko berat badan lahir rendah hingga 10%. Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 3.000 ibu hamil yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi suplemen probiotik, sedangkan kelompok kedua mengonsumsi plasebo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang mengonsumsi probiotik memiliki risiko berat badan lahir rendah yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu melindungi ibu hamil dari berat badan lahir rendah.
Meningkatkan kesehatan pencernaan
Tahukah kamu? Probiotik juga bisa menjaga kesehatan pencernaan ibu hamil, lho!
Probiotik adalah bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan kita. Bakteri ini membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan cara:
- Memecah makanan dan menyerap nutrisi
- Melawan bakteri jahat
- Memproduksi vitamin dan mineral
Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, ibu hamil dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko masalah pencernaan, seperti sembelit, diare, dan mulas.
Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Selain menjaga kesehatan pencernaan, probiotik juga bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh ibu hamil.
Sistem kekebalan tubuh yang kuat penting untuk melindungi ibu hamil dari infeksi. Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh ibu hamil mengalami perubahan untuk mengakomodasi pertumbuhan janin. Perubahan ini dapat membuat ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi.
Probiotik dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh ibu hamil dengan cara:
- Meningkatkan produksi sel kekebalan tubuh
- Membantu sel kekebalan tubuh bekerja lebih efektif
- Memproduksi zat antimikroba
Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, ibu hamil dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko infeksi.