Bradikardia: Gangguan Jantung yang Wajib Diketahui Lansia

waktu baca 4 menit
Rabu, 22 Mei 2024 20:25 0 9 Maira

Bradikardia: Gangguan Jantung yang Wajib Diketahui Lansia

Ligaponsel.com – Bradikardia: Gangguan Kesehatan di Usia Senja

Seiring bertambahnya usia, tubuh kita mengalami berbagai perubahan, termasuk pada sistem kardiovaskular. Salah satu gangguan kesehatan yang umum terjadi pada usia senja adalah bradikardia.

Bradikardia adalah kondisi di mana detak jantung melambat hingga di bawah 60 kali per menit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  • Penyakit jantung koroner
  • Gangguan fungsi kelenjar tiroid
  • Efek samping obat-obatan tertentu
  • Usia lanjut

Gejala bradikardia dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Beberapa gejala yang umum terjadi antara lain:

  • Kelelahan
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Pingsan

Penanganan bradikardia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Jika bradikardia disebabkan oleh penyakit lain, maka pengobatan akan difokuskan pada penyakit tersebut. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk mempercepat detak jantung. Pada kasus yang parah, dokter mungkin perlu memasang alat pacu jantung untuk mengatur detak jantung.

Meskipun bradikardia dapat terjadi pada usia senja, namun kondisi ini tidak selalu berbahaya. Namun, jika Anda mengalami gejala bradikardia, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Bradikardia: Gangguan Kesehatan di Usia Senja

Seiring bertambahnya usia, tubuh kita mengalami berbagai perubahan, termasuk pada sistem kardiovaskular. Salah satu gangguan kesehatan yang umum terjadi pada usia senja adalah bradikardia.

Bradikardia adalah kondisi di mana detak jantung melambat hingga di bawah 60 kali per menit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit jantung koroner, gangguan fungsi kelenjar tiroid, efek samping obat-obatan tertentu, dan usia lanjut.

Gejala bradikardia dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Beberapa gejala yang umum terjadi antara lain:

  • Kelelahan
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Pingsan

Penanganan bradikardia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Jika bradikardia disebabkan oleh penyakit lain, maka pengobatan akan difokuskan pada penyakit tersebut. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk mempercepat detak jantung. Pada kasus yang parah, dokter mungkin perlu memasang alat pacu jantung untuk mengatur detak jantung.

Meskipun bradikardia dapat terjadi pada usia senja, namun kondisi ini tidak selalu berbahaya. Namun, jika Anda mengalami gejala bradikardia, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Kelelahan

Salah satu gejala bradikardia yang paling umum adalah kelelahan. Hal ini disebabkan karena detak jantung yang lambat tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh, sehingga tubuh merasa lemas dan tidak bertenaga.

Bayangkan Anda sedang mengendarai mobil dengan mesin yang langsam. Mesin yang langsam tidak dapat menghasilkan tenaga yang cukup untuk melaju dengan kencang, sehingga mobil terasa berat dan lemas. Hal yang sama juga terjadi pada tubuh kita ketika mengalami bradikardia.

Pusing

Selain kelelahan, gejala bradikardia yang umum lainnya adalah pusing. Hal ini disebabkan karena detak jantung yang lambat tidak dapat memompa cukup darah ke otak, sehingga otak kekurangan oksigen dan nutrisi.

Bayangkan Anda sedang menaiki lift yang tiba-tiba berhenti mendadak. Saat lift berhenti, Anda akan merasa pusing karena otak Anda tidak mendapatkan cukup darah. Hal yang sama juga terjadi pada tubuh kita ketika mengalami bradikardia.

Sesak napas

Gejala bradikardia lainnya yang tidak kalah penting adalah sesak napas. Hal ini disebabkan karena detak jantung yang lambat tidak dapat memompa cukup darah ke paru-paru, sehingga paru-paru tidak dapat menyerap oksigen secara maksimal.

Bayangkan Anda sedang berlari maraton. Saat Anda berlari, jantung Anda berdetak lebih cepat untuk memompa lebih banyak darah ke paru-paru, sehingga Anda dapat bernapas lebih lega. Namun, jika Anda mengalami bradikardia, jantung Anda tidak dapat memompa cukup darah ke paru-paru, sehingga Anda akan merasa sesak napas.

Nyeri dada

Gejala bradikardia lainnya yang perlu diperhatikan adalah nyeri dada. Hal ini disebabkan karena detak jantung yang lambat tidak dapat memompa cukup darah ke jantung, sehingga jantung kekurangan oksigen dan nutrisi.

Bayangkan Anda sedang mengemudikan mobil dan tiba-tiba mesinnya mogok. Saat mesin mogok, Anda akan merasakan nyeri di dada karena jantung Anda tidak mendapatkan cukup darah. Hal yang sama juga terjadi pada tubuh kita ketika mengalami bradikardia.

Pingsan

Tahukah Anda bahwa bradikardia dapat menyebabkan pingsan? Hal ini disebabkan karena detak jantung yang lambat tidak dapat memompa cukup darah ke otak, sehingga otak kekurangan oksigen dan nutrisi.

Bayangkan Anda sedang berdiri di bawah terik matahari dalam waktu yang lama. Saat Anda kepanasan, tubuh Anda akan mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri. Namun, jika Anda tidak cukup minum air, tubuh Anda akan kekurangan cairan dan Anda bisa pingsan. Hal yang sama juga terjadi pada tubuh kita ketika mengalami bradikardia.