Borneo FC Kehabisan Spirit di BRI Liga 1

waktu baca 4 menit
Kamis, 16 Mei 2024 13:08 0 36 Nindi

Borneo FC Kehabisan Spirit di BRI Liga 1

Borneo FC Kehabisan Spirit di BRI Liga 1


Ligaponsel.com – Borneo FC Seperti Kehabisan Bensin di BRI Liga 1

Borneo FC gagal meraih poin penuh saat menghadapi Persita Tangerang pada laga pekan ke-27 BRI Liga 1 2022/2023. Pesut Etam hanya mampu bermain imbang 1-1 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (25/2/2023).

Hasil ini membuat Borneo FC tertahan di peringkat ke-6 klasemen sementara dengan koleksi 41 poin. Sedangkan Persita naik ke posisi ke-11 dengan torehan 32 poin.

Pelatih Borneo FC, Andre Gaspar, mengakui bahwa timnya tampil kurang maksimal pada laga ini. Ia menilai anak asuhnya seperti kehabisan bensin di babak kedua.

“Kami seperti kehabisan bensin di babak kedua. Kami tidak bisa menguasai bola dan memberikan banyak peluang kepada lawan,” kata Gaspar.

Gaspar pun meminta maaf kepada para pendukung Borneo FC atas hasil yang diraih timnya. Ia berjanji akan mengevaluasi penampilan timnya dan segera memperbaikinya.

“Saya minta maaf kepada suporter Borneo FC. Kami akan segera memperbaiki penampilan tim ini dan meraih hasil yang lebih baik di pertandingan selanjutnya,” tegas Gaspar.

Borneo FC Seperti Kehabisan Bensin di BRI Liga 1

Aspek penting Borneo FC Seperti Kehabisan Bensin di BRI Liga 1:

  • Performa menurun
  • Kehilangan momentum
  • Kurang kreativitas
  • Mental lemah
  • Kebobolan mudah
  • Nasib pelatih terancam

Semua aspek tersebut saling terkait dan berkontribusi pada performa buruk Borneo FC di BRI Liga 1 musim ini. Jika tidak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin Borneo FC akan semakin terpuruk di klasemen dan gagal mencapai targetnya.

Performa menurun

Borneo FC tampil kurang meyakinkan pada laga-laga terakhirnya di BRI Liga 1. Dari lima pertandingan terakhir, Pesut Etam hanya mampu meraih satu kemenangan, dua hasil imbang, dan dua kekalahan.

Penurunan performa ini membuat Borneo FC tertahan di peringkat ke-6 klasemen sementara dengan koleksi 41 poin. Padahal, pada awal musim, Borneo FC sempat menjadi pemuncak klasemen.

Salah satu penyebab menurunnya performa Borneo FC adalah karena tim ini seperti kehabisan bensin. Artinya, Borneo FC tidak bisa lagi tampil dengan tempo tinggi dan intensitas yang sama seperti pada awal musim.

Hal ini terlihat dari cara bermain Borneo FC yang cenderung lambat dan mudah kehilangan bola. Selain itu, Borneo FC juga kesulitan untuk menciptakan peluang dan mencetak gol.

Kehilangan momentum

Selain performa yang menurun, Borneo FC juga kehilangan momentum di BRI Liga 1. Hal ini terlihat dari rentetan hasil buruk yang diraih Pesut Etam dalam beberapa pertandingan terakhir.

Kehilangan momentum ini membuat Borneo FC semakin sulit untuk bangkit dan meraih hasil positif. Padahal, momentum sangat penting dalam sepakbola. Tim yang memiliki momentum biasanya akan lebih percaya diri dan mampu meraih kemenangan demi kemenangan.

Kurang kreativitas

Selain performa yang menurun dan kehilangan momentum, Borneo FC juga terlihat kurang kreatif dalam bermain. Hal ini terlihat dari minimnya variasi serangan yang dibangun oleh Pesut Etam.

Borneo FC terlalu mengandalkan serangan dari sisi sayap. Padahal, lawan-lawan Borneo FC sudah cukup mengenal pola serangan ini. Akibatnya, Borneo FC kesulitan untuk membongkar pertahanan lawan.

Borneo FC butuh lebih kreatif dalam membangun serangan. Pesut Etam harus bisa menciptakan peluang dari berbagai sisi dan memanfaatkan celah-celah yang ada di pertahanan lawan.

Mental lemah

Borneo FC juga terlihat memiliki mental yang lemah. Hal ini terlihat dari mudahnya Pesut Etam menyerah ketika menghadapi tekanan lawan.

Pada beberapa pertandingan, Borneo FC terlihat mudah kebobolan gol-gol cepat. Hal ini menunjukkan bahwa mental pemain Borneo FC belum cukup kuat untuk menghadapi tekanan.

Borneo FC butuh meningkatkan mental pemainnya. Pesut Etam harus bisa lebih tenang dan fokus ketika menghadapi tekanan lawan.

Kebobolan mudah

Salah satu masalah utama Borneo FC di BRI Liga 1 musim ini adalah kebobolan mudah. Pesut Etam sudah kebobolan 35 gol dari 27 pertandingan, atau rata-rata lebih dari satu gol per pertandingan.

Banyak faktor yang menyebabkan Borneo FC mudah kebobolan. Salah satunya adalah lemahnya lini belakang Pesut Etam. Para pemain belakang Borneo FC seringkali membuat kesalahan yang berujung pada gol lawan.

Selain itu, Borneo FC juga seringkali kesulitan untuk mengantisipasi serangan balik lawan. Hal ini membuat lawan dengan mudah masuk ke area pertahanan Borneo FC dan menciptakan peluang mencetak gol.

Nasib pelatih terancam

Posisi Andre Gaspar sebagai pelatih Borneo FC kini terancam. Manajemen Pesut Etam disebut-sebut sudah menyiapkan penggantinya jika Gaspar gagal membawa tim meraih hasil positif di pertandingan selanjutnya.

Gaspar sendiri mengakui bahwa ia siap jika harus dipecat oleh manajemen Borneo FC. Namun, ia menegaskan bahwa ia akan tetap fokus bekerja dan berusaha membawa tim meraih hasil terbaik.