Ligaponsel.com – Penyakit Scleroderma Lebih Banyak Menyerang Wanita, Benarkah?
Penyakit scleroderma adalah penyakit autoimun yang menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Faktanya, sekitar 70% penderita scleroderma adalah wanita.
Ada beberapa alasan mengapa penyakit scleroderma lebih banyak menyerang wanita. Pertama, wanita memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih aktif dibandingkan pria. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit autoimun, termasuk scleroderma.
Kedua, wanita memiliki kadar hormon estrogen yang lebih tinggi dibandingkan pria. Hormon estrogen dapat memicu produksi kolagen, protein yang menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit pada penderita scleroderma.
Meskipun lebih banyak menyerang wanita, penyakit scleroderma juga dapat menyerang pria. Gejala penyakit scleroderma pada pria dan wanita umumnya sama, namun pria cenderung mengalami gejala yang lebih parah.
Jika Anda mengalami gejala penyakit scleroderma, seperti penebalan dan pengerasan kulit, segera konsultasikan ke dokter. Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius.
Penyakit Scleroderma Lebih Banyak Menyerang Wanita, Benarkah?
Penyakit scleroderma, kelainan autoimun, lebih banyak menyerang wanita. Hormon estrogen, sistem imun, usia, keturunan, dan lingkungan berperan dalam risiko penyakit ini.
Wanita dengan kadar estrogen tinggi lebih rentan terkena scleroderma. Sistem imun yang aktif pada wanita juga menjadi faktor risiko. Seiring bertambahnya usia, risiko scleroderma juga meningkat. Keturunan dan paparan zat kimia tertentu juga dapat memicu timbulnya penyakit ini.