Terungkap, Rahasia Dibalik Kelainan Saraf Langka Sindrom Tourette

waktu baca 3 menit
Senin, 13 Mei 2024 22:37 0 7 Olivia

Terungkap, Rahasia Dibalik Kelainan Saraf Langka Sindrom Tourette

Ligaponsel.com – Sindrom Tourette, kelainan saraf langka, apa penyebabnya?

Sindrom Tourette adalah gangguan saraf yang ditandai dengan gerakan dan vokalisasi yang tidak disengaja. Ini adalah kelainan langka, mempengaruhi sekitar 1 dari 100 orang. Gejala sindrom Tourette biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dan dapat berkisar dari ringan hingga berat.

Penyebab pasti sindrom Tourette tidak diketahui, namun diduga disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Studi pencitraan menunjukkan bahwa orang dengan sindrom Tourette memiliki kelainan di ganglia basal, suatu daerah otak yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan gerakan. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan sindrom Tourette mungkin memiliki kadar neurotransmitter dopamin yang lebih tinggi. Dopamin adalah bahan kimia di otak yang terlibat dalam gerakan, motivasi, dan penghargaan.

Tidak ada obat untuk sindrom Tourette, tetapi gejala dapat dikelola dengan obat-obatan, terapi perilaku, dan intervensi gaya hidup. Obat-obatan yang umum digunakan untuk sindrom Tourette termasuk obat antipsikotik, stimulan, dan antidepresan. Terapi perilaku dapat membantu orang dengan sindrom Tourette untuk mengelola gejala mereka dan belajar teknik untuk mengatasinya. Intervensi gaya hidup seperti olahraga, diet sehat, dan manajemen stres juga dapat membantu memperbaiki gejala.

Sindrom Tourette Adalah Kelainan Saraf Langka Apa Penyebabnya

Sindrom Tourette, kelainan saraf langka, penyebabnya beragam.

  • Genetik: Faktor keturunan berperan.
  • Gangguan Otak: Kelainan pada ganglia basal.
  • Dopamin: Neurotransmitter yang terlibat dalam gerakan dan motivasi.
  • Faktor Lingkungan: Kemungkinan pemicu dari luar.
  • Gejala Bervariasi: Dari ringan hingga berat, meliputi gerakan dan vokalisasi.

Aspek-aspek ini saling terkait, membentuk gambaran kompleks sindrom Tourette. Genetika memberikan landasan, sementara gangguan otak dan dopamin memengaruhi manifestasi gejala. Faktor lingkungan dapat memicu atau memperburuk gejala, dan variasi gejala mencerminkan tingkat keparahan gangguan. Memahami aspek-aspek ini sangat penting untuk diagnosis, pengobatan, dan dukungan yang efektif.

Genetik

Sindrom Tourette punya hubungan erat dengan keluarga. Kalau salah satu anggota keluarga punya Tourette, kemungkinan anggota lain kena juga lebih besar. Kayak punya bakat terpendam yang diturunkan dari orang tua ke anak.

Tapi, genetika Tourette itu rumit. Bukan kayak warna rambut atau tinggi badan yang langsung kelihatan. Ada banyak gen yang terlibat, dan mereka bekerja sama kayak tim. Jadi, walaupun punya bakat Tourette dari keluarga, belum tentu gejalanya bakal sama persis.

Gangguan Otak

Otak kita itu kayak markas komando yang ngatur semua gerakan kita. Nah, di markas ini ada bagian penting namanya ganglia basal. Ganglia basal ini kayak jenderal yang ngatur gerakan-gerakan kita biar lancar dan terkoordinasi.

Pada orang dengan Tourette, ganglia basalnya agak nakal. Dia kayak jenderal yang lagi mabuk, ngasih perintah yang aneh-aneh. Makanya, gerakan-gerakan kita jadi suka mendadak, nggak bisa dikontrol, dan kadang-kadang aneh.

Dopamin

Di otak kita, ada zat kimia penting namanya dopamin. Dopamin ini kayak bahan bakar yang ngasih kita semangat buat gerak dan ngelakuin hal-hal yang bikin kita senang. Nah, pada orang dengan Tourette, kadar dopaminnya agak berlebihan.

Dopamin yang kebanyakan ini bikin otak kita jadi terlalu aktif. Makanya, gerakan-gerakan kita jadi susah dikontrol dan kadang-kadang kita ngomong atau ngelakuin hal-hal yang nggak kita maksud.

Faktor Lingkungan

Selain faktor genetik dan gangguan otak, lingkungan juga bisa memengaruhi gejala Tourette. Beberapa hal yang bisa memicu atau memperburuk gejala Tourette antara lain:

  • Stres
  • Kelelahan
  • Kafein
  • Merokok
  • Alkohol
  • Obat-obatan tertentu

Dengan mengenali dan menghindari pemicu ini, penderita Tourette bisa lebih mengontrol gejala mereka.

Gejala Bervariasi

Sindrom Tourette punya spektrum gejala yang luas, dari yang ringan sampai yang berat. Gejala utamanya adalah gerakan dan vokalisasi yang tidak terkontrol.

Gerakan bisa berupa kedutan, gerakan berulang, atau gerakan kompleks yang melibatkan seluruh tubuh. Vokalisasi bisa berupa suara-suara aneh, kata-kata kotor, atau bahkan kalimat-kalimat lengkap.

Gejala Tourette bisa muncul dan menghilang, dan tingkat keparahannya bisa berubah-ubah. Ada kalanya gejala sangat mengganggu, tapi ada juga kalanya hampir tidak terlihat.