Benarkah Menyusui Bisa Bikin Gak Hamil? Ini Jawabannya!

waktu baca 4 menit
Rabu, 15 Mei 2024 14:17 0 30 Olivia

Benarkah Menyusui Bisa Bikin Gak Hamil? Ini Jawabannya!

Ligaponsel.com – Benarkah Menyusui Dapat Mencegah Kehamilan? Simak Faktanya!

Menyusui adalah salah satu momen indah yang dirasakan oleh para ibu. Selain memberikan nutrisi terbaik untuk bayi, menyusui juga dipercaya dapat mencegah kehamilan. Namun, benarkah demikian? Yuk, simak faktanya berikut ini!

Secara medis, menyusui memang dapat membantu menunda kehamilan. Hal ini disebabkan oleh hormon prolaktin yang dilepaskan saat menyusui. Hormon prolaktin ini bekerja dengan cara menekan hormon yang memicu ovulasi, sehingga dapat menunda masa subur.

Namun, perlu diketahui bahwa metode pencegahan kehamilan dengan menyusui ini tidak 100% efektif. Efektivitasnya bergantung pada beberapa faktor, seperti:

  • Frekuensi menyusui. Semakin sering menyusui, semakin tinggi kadar prolaktin yang dilepaskan, sehingga semakin efektif dalam menunda kehamilan.
  • Durasi menyusui. Efektivitas menyusui sebagai alat kontrasepsi akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia bayi.
  • Penggunaan susu formula. Pemberian susu formula dapat mengurangi kadar prolaktin, sehingga menurunkan efektivitas menyusui sebagai alat kontrasepsi.

Oleh karena itu, jika ingin menggunakan menyusui sebagai alat kontrasepsi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai metode ini dan membantu menentukan apakah metode ini cocok untuk Anda.

Benarkah Menyusui Dapat Mencegah Kehamilan?

Menyusui memang bisa mencegah kehamilan, tapi tidak 100% efektif. Berikut 5 aspek penting yang perlu diketahui:

  • Hormon prolaktin: Diproduksi saat menyusui, menekan ovulasi.
  • Frekuensi menyusui: Semakin sering, semakin tinggi kadar prolaktin.
  • Durasi menyusui: Efektivitas berkurang seiring bertambahnya usia bayi.
  • Susu formula: Mengurangi kadar prolaktin, menurunkan efektivitas.
  • Konsultasi dokter: Penting untuk menentukan kesesuaian metode ini.

Jadi, meskipun menyusui dapat membantu menunda kehamilan, namun tetap perlu diingat bahwa metode ini tidak selalu efektif. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan metode kontrasepsi yang paling tepat sesuai kondisi masing-masing.

Hormon prolaktin: Diproduksi saat menyusui, menekan ovulasi.

Tahukah kamu kalau menyusui itu punya banyak manfaat, salah satunya bisa menunda kehamilan lho! Kok bisa? Soalnya, saat menyusui tubuh kita memproduksi hormon prolaktin yang bertugas menekan hormon pemicu ovulasi. Jadi, kalau hormon ovulasi ditekan, kemungkinan untuk hamil pun jadi lebih kecil.

Tapi ingat ya, menyusui sebagai alat kontrasepsi nggak 100% efektif. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti seberapa sering kamu menyusui, berapa lama kamu menyusui, dan apakah kamu memberikan susu formula atau tidak.

Kalau kamu tertarik pakai menyusui sebagai alat kontrasepsi, jangan lupa konsultasi dulu ke dokter ya. Biar dokter bisa jelasin lebih detail dan bantu kamu menentukan apakah metode ini cocok buat kamu.

Frekuensi menyusui

Kalau kamu ingin menyusui sebagai alat kontrasepsi, usahakan untuk menyusui sesering mungkin ya. Soalnya, semakin sering kamu menyusui, semakin tinggi kadar hormon prolaktin yang diproduksi tubuh kamu. Nah, hormon prolaktin inilah yang bertugas menekan hormon pemicu ovulasi. Jadi, kalau kadar prolaktin tinggi, kemungkinan kamu untuk hamil jadi lebih kecil.

Tapi ingat, menyusui sebagai alat kontrasepsi nggak bisa diandalkan 100% ya. Masih ada faktor lain yang mempengaruhi, seperti berapa lama kamu menyusui dan apakah kamu memberikan susu formula atau tidak. Jadi, kalau kamu mau pakai menyusui sebagai alat kontrasepsi, jangan lupa konsultasi dulu ke dokter ya.

Durasi menyusui

Jadi, menyusui memang bisa mencegah kehamilan, tapi efektivitasnya berkurang seiring bertambahnya usia bayi. Soalnya, semakin besar bayi, kebutuhan menyusuinya juga semakin berkurang. Akibatnya, kadar hormon prolaktin yang diproduksi tubuh kamu juga ikut menurun. Nah, kalau kadar prolaktin menurun, efektivitas menyusui sebagai alat kontrasepsi juga jadi berkurang.

Tapi tenang, kalau kamu masih ingin menggunakan menyusui sebagai alat kontrasepsi, kamu bisa berkonsultasi ke dokter. Dokter akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai metode ini dan membantu menentukan apakah metode ini cocok untuk kamu.

Susu formula: Mengurangi kadar prolaktin, menurunkan efektivitas.

Selain frekuensi dan durasi menyusui, pemberian susu formula juga bisa mempengaruhi efektivitas menyusui sebagai alat kontrasepsi. Soalnya, susu formula itu mengandung hormon yang bisa mengurangi kadar hormon prolaktin dalam tubuh kamu. Nah, kalau kadar hormon prolaktin menurun, otomatis efektivitas menyusui sebagai alat kontrasepsi juga jadi berkurang.

Jadi, kalau kamu masih ingin menggunakan menyusui sebagai alat kontrasepsi, sebaiknya hindari pemberian susu formula ya. Tapi kalau memang terpaksa harus memberikan susu formula, kamu bisa berkonsultasi ke dokter untuk mencari solusi terbaik.

Konsultasi dokter: Penting untuk menentukan kesesuaian metode ini.

Jadi, menyusui memang bisa mencegah kehamilan, tapi nggak 100% efektif. Makanya, sebelum memutuskan pakai menyusui sebagai alat kontrasepsi, penting banget buat konsultasi ke dokter.

Dokter akan jelasin lebih detail soal metode ini dan bantu kamu menentukan apakah menyusui cocok buat kamu sebagai alat kontrasepsi.