Ligaponsel.com – Usia 99 Tahun, Lamiran Jadi Jemaah Calon Haji Tertua dari Banyuwangi
Di usianya yang hampir mencapai satu abad, Lamiran, warga Desa Gombolirang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur, membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk menunaikan ibadah haji. Kakek yang lahir pada 15 Juli 1924 ini menjadi jemaah calon haji tertua dari Banyuwangi yang akan berangkat ke tanah suci pada tahun ini.
Dengan semangat dan tekad yang kuat, Lamiran mempersiapkan keberangkatannya dengan sebaik-baiknya. Meski usianya sudah senja, ia tetap aktif beribadah dan mengikuti manasik haji yang diadakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi.
Kepala Kemenag Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin mengapresiasi semangat Lamiran. Ia mengatakan bahwa Lamiran adalah sosok yang menginspirasi bagi semua orang, khususnya bagi para jemaah haji yang lebih muda.
“Pak Lamiran ini menjadi bukti bahwa usia bukanlah halangan untuk beribadah. Semangat dan keteguhan hatinya patut kita tiru,” ujar Amak.
Lamiaran sendiri mengaku sangat bersyukur bisa berkesempatan berangkat haji di usianya yang sudah senja. Ia berharap bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar dan mabrur.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa berangkat haji tahun ini. Semoga saya bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar dan mabrur,” ucap Lamiran.
Lamiran akan berangkat ke tanah suci bersama kloter 11 Embarkasi Surabaya pada 24 Juni 2023. Ia akan didampingi oleh salah satu anaknya yang akan bertindak sebagai pendamping.
Kisah Lamiran, jemaah calon haji tertua dari Banyuwangi, menjadi inspirasi bagi kita semua. Ia membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih mimpi dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Usia 99 Tahun, Lamiran Jadi Jemaah Calon Haji Tertua dari Banyuwangi
Semangat, keyakinan, keterbatasan, menginspirasi, perjuangan, dan doa.
Enam kata ini merangkum perjalanan luar biasa Lamiran, seorang kakek berusia 99 tahun dari Banyuwangi yang menjadi jemaah calon haji tertua tahun ini. Perjuangannya melawan keterbatasan fisik, semangatnya yang tak pernah padam, dan keyakinannya yang kuat pada Tuhan menginspirasi banyak orang.
Kisah Lamiran mengajarkan kita bahwa usia bukanlah halangan untuk meraih mimpi dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan semangat juang dan doa yang tak putus, kita semua bisa mengatasi keterbatasan dan meraih kebahagiaan.