Ligaponsel.com – Boy Thohir, salah satu pemegang saham terbesar di PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), buka-bukaan soal nasib batu bara dan rencana IPO Adaro Green.
Dalam wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia, Boy Thohir mengatakan bahwa batu bara masih akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
“Batu bara masih akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Kita masih butuh batu bara untuk pembangkit listrik, industri, dan lainnya,” kata Boy Thohir.
Namun, Boy Thohir juga mengakui bahwa industri batu bara sedang menghadapi tantangan, terutama dari sisi perubahan iklim dan tekanan global untuk mengurangi emisi karbon.
“Kita harus mengakui bahwa industri batu bara sedang menghadapi tantangan. Kita harus mulai memikirkan transisi ke energi baru dan terbarukan,” kata Boy Thohir.
Salah satu langkah yang dilakukan Adaro untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan mengembangkan bisnis energi hijau melalui anak usahanya, Adaro Green.
“Adaro Green akan menjadi ujung tombak Adaro dalam pengembangan energi hijau. Kita sudah punya beberapa proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin,” kata Boy Thohir.
Boy Thohir juga mengungkapkan rencana Adaro Green untuk melakukan IPO (Initial Public Offering) dalam waktu dekat.
“Kita sedang mempersiapkan Adaro Green untuk IPO. Kita berharap IPO bisa dilakukan pada tahun ini,” kata Boy Thohir.
IPO Adaro Green diharapkan dapat memperkuat posisi Adaro sebagai salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia.
Ini Buka-bukaan Boy Thohir Soal Nasib Batubara ADRO hingga IPO Adaro Green
Boy Thohir, salah satu pemegang saham terbesar di PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), buka-bukaan soal nasib batu bara dan rencana IPO Adaro Green. Berikut enam aspek penting yang diungkap Boy Thohir:
- Batu bara masih tulang punggung
- Tantangan perubahan iklim
- Transisi energi baru terbarukan
- Adaro Green ujung tombak energi hijau
- IPO Adaro Green dalam waktu dekat
- Perkuat posisi Adaro di sektor energi
Keenam aspek ini saling terkait dan memberikan gambaran yang komprehensif tentang masa depan batu bara dan strategi Adaro dalam menghadapi tantangan energi global. Adaro menyadari pentingnya transisi ke energi bersih, namun juga memahami bahwa batu bara masih memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Dengan mengembangkan Adaro Green, Adaro menunjukkan komitmennya untuk menjadi perusahaan energi terkemuka yang berkelanjutan.
Batu bara masih tulang punggung
Dalam wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia, Boy Thohir mengatakan bahwa batu bara masih akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini dikarenakan batu bara masih dibutuhkan untuk pembangkit listrik, industri, dan lainnya.
Meskipun menghadapi tantangan dari sisi perubahan iklim dan tekanan global untuk mengurangi emisi karbon, Boy Thohir menegaskan bahwa batu bara masih memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Adaro sebagai salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia terus berupaya untuk mengelola bisnisnya secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Tantangan perubahan iklim
Industri batu bara tengah menghadapi tantangan besar dari sisi perubahan iklim dan tekanan global untuk mengurangi emisi karbon. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan batu bara, termasuk Adaro, untuk memikirkan transisi ke energi baru dan terbarukan.
Adaro telah mengambil langkah strategis dengan mengembangkan bisnis energi hijau melalui anak usahanya, Adaro Green. Adaro Green berfokus pada pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dan angin, sebagai upaya untuk mengurangi jejak karbon dan mendukung transisi energi.
Transisi energi baru terbarukan
Adaro Green menjadi ujung tombak Adaro dalam pengembangan energi hijau. Perusahaan telah memiliki beberapa proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin, sebagai langkah nyata menuju transisi energi.
Boy Thohir mengungkapkan bahwa Adaro Green berencana melakukan IPO (Initial Public Offering) dalam waktu dekat. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Adaro sebagai salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia.
Adaro Green ujung tombak energi hijau
Adaro Green merupakan anak perusahaan Adaro yang berfokus pada pengembangan energi hijau. Perusahaan ini memiliki beberapa proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin, sebagai langkah nyata Adaro menuju transisi energi.
Boy Thohir mengungkapkan bahwa Adaro Green berencana melakukan IPO (Initial Public Offering) dalam waktu dekat. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Adaro sebagai salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia.
IPO Adaro Green menunjukkan komitmen Adaro untuk menjadi perusahaan energi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan mengembangkan energi hijau, Adaro turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung kelestarian lingkungan.
IPO Adaro Green dalam waktu dekat
Siapa sangka, Boy Thohir, salah satu pemegang saham ADRO, punya rencana besar buat Adaro Green. Perusahaan energi hijau milik Adaro ini siap-siap melantai di bursa saham dalam waktu dekat lewat IPO.
Langkah ini strategis banget buat Adaro Green yang lagi gencar-gencarnya mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Dengan IPO, Adaro Green bisa dapat suntikan dana segar buat mempercepat transisi energi Adaro ke arah yang lebih hijau.
Perkuat posisi Adaro di sektor energi
Dengan IPO, Adaro Green diharapkan dapat semakin memperkuat posisi Adaro sebagai salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Adaro untuk menjadi perusahaan energi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
IPO Adaro Green tentunya patut ditunggu oleh para investor yang tertarik berinvestasi di sektor energi hijau. Dengan rekam jejak Adaro yang kuat di industri energi, Adaro Green berpotensi menjadi pemain penting dalam transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.