Ligaponsel.com – Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS atau Carbon Capture and Storage merupakan sebuah upaya untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dengan cara menangkapnya dan menyimpannya di bawah tanah. Teknologi ini dianggap sebagai salah satu solusi penting untuk mengatasi perubahan iklim.
Pertamina, perusahaan minyak dan gas nasional Indonesia, telah menggandeng dua perusahaan multinasional, KNOC (Korea National Oil Corporation) dan ExxonMobil, untuk mengembangkan CCS di Indonesia. Ketiga perusahaan ini akan bekerja sama untuk mengkaji potensi pengembangan CCS di Indonesia, termasuk identifikasi lokasi penyimpanan CO2 yang cocok.
Pengembangan CCS di Indonesia sangat penting untuk mendukung komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Indonesia telah menargetkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. CCS dapat membantu Indonesia mencapai target ini dengan mengurangi emisi CO2 dari sektor energi, yang merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca di Indonesia.
Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS
Penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) adalah teknologi penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Pertamina, KNOC, dan ExxonMobil bekerja sama mengembangkan CCS di Indonesia.
Lima aspek penting pengembangan CCS:
- Penangkapan CO2: Menangkap CO2 dari sumber emisi.
- Pengangkutan CO2: Membawa CO2 ke lokasi penyimpanan.
- Penyimpanan CO2: Menyimpan CO2 secara aman di bawah tanah.
- Pemantauan: Memantau lokasi penyimpanan CO2 untuk memastikan keamanannya.
- Kerangka peraturan: Mengembangkan kerangka peraturan yang mendukung pengembangan CCS.
Pengembangan CCS di Indonesia akan berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendukung komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim.
Penangkapan CO2
Bayangkan CO2 sebagai asap tak kasat mata yang dihasilkan oleh pabrik dan kendaraan. Menangkap CO2 itu seperti memasang penyaring raksasa pada cerobong asap pabrik dan knalpot kendaraan untuk menyaring asap tak kasat mata tersebut.
Proses penangkapan CO2 ini sangat penting karena mencegah CO2 terlepas ke atmosfer dan berkontribusi pada perubahan iklim. Dengan menangkap CO2, kita dapat mengurangi jejak karbon kita dan menjaga bumi tetap sehat.
Pengangkutan CO2
Setelah CO2 ditangkap, saatnya untuk membawanya ke lokasi penyimpanan. Bayangkan CO2 sebagai penumpang dan lokasi penyimpanan sebagai rumahnya. Kita membutuhkan kendaraan untuk mengangkut penumpang dari satu tempat ke tempat lain, bukan? Nah, untuk CO2, kita membutuhkan pipa atau kapal untuk mengangkutnya ke lokasi penyimpanan.
Proses pengangkutan CO2 ini sangat penting untuk memastikan CO2 tidak bocor dan membahayakan lingkungan. Pipa dan kapal yang digunakan untuk pengangkutan harus dirancang khusus untuk menahan tekanan tinggi dan mencegah kebocoran. Dengan pengangkutan CO2 yang aman dan efisien, kita dapat memastikan CO2 sampai ke lokasi penyimpanan dengan selamat.
Penyimpanan CO2
Setelah CO2 diangkut ke lokasi penyimpanan, saatnya untuk menyimpannya dengan aman di bawah tanah. Bayangkan sebuah brankas raksasa yang terkubur jauh di dalam bumi, dan CO2 adalah harta karun yang kita simpan di dalamnya. Brankas ini harus sangat kuat dan kedap udara untuk mencegah CO2 bocor dan keluar.
Proses penyimpanan CO2 ini sangat penting untuk memastikan CO2 tidak kembali ke atmosfer dan berkontribusi pada perubahan iklim. Lokasi penyimpanan yang dipilih harus memiliki struktur geologis yang sesuai dan tidak berisiko terjadi kebocoran. Dengan penyimpanan CO2 yang aman dan jangka panjang, kita dapat mengurangi jejak karbon kita dan melindungi bumi untuk generasi mendatang.
Pemantauan
Setelah CO2 disimpan di bawah tanah, kita perlu mengawasinya seperti elang mengawasi mangsanya. Kita harus memastikan CO2 tetap berada di tempatnya dan tidak bocor keluar. Bayangkan CO2 sebagai balon yang kita ikat di tali. Kita tidak mau balon itu lepas dan terbang, bukan? Nah, pemantauan itu seperti memegang tali balon itu, memastikan balon tetap aman terkendali.
Proses pemantauan ini sangat penting untuk memastikan CO2 tidak bocor dan membahayakan lingkungan. Kita menggunakan berbagai teknologi canggih, seperti sensor dan kamera, untuk mengawasi lokasi penyimpanan CO2. Dengan pemantauan yang ketat dan berkelanjutan, kita dapat memastikan CO2 tetap tersimpan dengan aman di bawah tanah, melindungi bumi dari dampak buruk perubahan iklim.
Kerangka peraturan
Bayangkan CCS sebagai sebuah mobil balap yang siap melaju di lintasan. Kerangka peraturan Aturan-aturan ini memastikan bahwa mobil balap CCS dapat melaju dengan aman dan efisien, tanpa membahayakan lingkungan atau pembalap di dalamnya.
Mengembangkan kerangka peraturan yang jelas dan mendukung sangat penting untuk kemajuan CCS. Peraturan ini harus mencakup aspek-aspek seperti standar keselamatan, prosedur pemantauan, dan mekanisme insentif. Dengan kerangka peraturan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan dan penerapan CCS, sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim.