Ligaponsel.com – Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Ekspektasi The Fed Pangkas Suku Bunga
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Selasa (31/1), dibuka melemah ke level Rp 14.930 per dolar AS. Pelemahan rupiah ini terjadi setelah pada perdagangan sebelumnya ditutup menguat di level Rp 14.895 per dolar AS.
Pelemahan rupiah hari ini terjadi di tengah ekspektasi pasar bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan pekan depan. Ekspektasi ini mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Selain ekspektasi The Fed pangkas suku bunga, pelemahan rupiah juga disebabkan oleh faktor eksternal lainnya, seperti perang dagang AS-Tiongkok yang masih berlangsung dan ketidakpastian Brexit.
Namun, pelemahan rupiah hari ini masih tergolong terbatas. Hal ini karena Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Ke depan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan tetap tertekan oleh ekspektasi The Fed pangkas suku bunga dan faktor eksternal lainnya. Namun, BI diperkirakan akan terus melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Ekspektasi The Fed Pangkas Suku Bunga
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini menjadi topik hangat diperbincangkan. Ada beberapa aspek penting yang perlu dicermati terkait hal ini, yaitu:
- Nilai tukar rupiah melemah
- Ekspektasi The Fed pangkas suku bunga
- Intervensi Bank Indonesia
- Perang dagang AS-Tiongkok
- Ketidakpastian Brexit
Semua aspek tersebut saling terkait dan mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Pelemahan rupiah hari ini terjadi karena ekspektasi pasar bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan pekan depan. Ekspektasi ini mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Namun, pelemahan rupiah hari ini masih tergolong terbatas karena Bank Indonesia telah melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Ke depan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan tetap tertekan oleh ekspektasi The Fed pangkas suku bunga dan faktor eksternal lainnya, seperti perang dagang AS-Tiongkok dan ketidakpastian Brexit.
Nilai tukar rupiah melemah
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Selasa (31/1), dibuka melemah ke level Rp 14.930 per dolar AS. Pelemahan ini terjadi setelah pada perdagangan sebelumnya ditutup menguat di level Rp 14.895 per dolar AS.
Pelemahan rupiah hari ini terjadi di tengah ekspektasi pasar bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan pekan depan. Ekspektasi ini mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Ekspektasi The Fed pangkas suku bunga
Ekspektasi pasar bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan pekan depan menjadi salah satu faktor yang menekan nilai tukar rupiah hari ini. Ekspektasi ini mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.
The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 1,50%-1,75% pada pertemuan tanggal 28-29 Januari 2020. Pemangkasan suku bunga ini dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi AS yang mulai melambat.
Intervensi Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Intervensi ini dilakukan dengan membeli rupiah dan menjual dolar AS.
Intervensi BI cukup efektif dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini terlihat dari pelemahan rupiah hari ini yang masih tergolong terbatas.
Perang dagang AS-Tiongkok
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok masih berlangsung dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Perang dagang ini menyebabkan ketidakpastian di pasar global dan membuat investor cenderung mencari aset yang aman, seperti dolar AS. Hal ini menyebabkan penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Ketidakpastian Brexit
Ketidakpastian seputar Brexit juga menjadi faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Brexit adalah proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Proses ini masih belum jelas dan menyebabkan ketidakpastian di pasar global.
Ketidakpastian ini membuat investor cenderung mencari aset yang aman, seperti dolar AS. Hal ini menyebabkan penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.