Pengakuan Tak Terduga! Ternyata Pengkritik Ceramah UAH Sarjana Teknik Industri

waktu baca 2 menit
Kamis, 16 Mei 2024 07:55 0 37 Tiara

Pengakuan Tak Terduga! Ternyata Pengkritik Ceramah UAH Sarjana Teknik Industri

Ligaponsel.com – Pengkritik ceramah UAH, Felix Siauw, mengakui bahwa dirinya adalah lulusan Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Hal ini disampaikannya dalam sebuah video yang diunggah di akun YouTube resminya pada hari Senin (14/11/2022).

Dalam video tersebut, Felix Siauw menjelaskan bahwa dirinya mengambil jurusan Teknik Industri karena ingin memahami bagaimana cara mengelola sebuah bisnis dengan baik. Ia juga mengatakan bahwa ilmu yang diperolehnya selama kuliah sangat bermanfaat bagi dirinya dalam menjalankan bisnisnya saat ini.

Pengakuan Felix Siauw ini sontak membuat heboh warganet. Pasalnya, selama ini Felix Siauw dikenal sebagai seorang ustaz dan pendakwah yang kerap menyampaikan ceramah tentang ajaran Islam. Banyak warganet yang tidak menyangka bahwa Felix Siauw ternyata memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik.

Pengakuan Felix Siauw ini juga memunculkan beragam reaksi dari warganet. Ada yang memuji Felix Siauw karena kejujurannya, namun ada juga yang mengkritiknya karena dianggap telah menyesatkan umat Islam dengan ceramah-ceramahnya yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, pengakuan Felix Siauw ini setidaknya menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang terbuka dan tidak takut untuk mengakui latar belakang pendidikannya. Hal ini juga menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan saling melengkapi.

Pengkritik Ceramah UAH Akui Lulusan Teknik Industri

Pendidikan, Keterbukaan, Kejujuran, Kontroversi, Agama, Sains

Keenam aspek tersebut menjadi sorotan terkait pengakuan Felix Siauw, pengkritik ceramah UAH, sebagai lulusan Teknik Industri ITB. Pendidikan dan sains yang ditekuninya berpadu dengan keterbukaan dan kejujuran dalam mengakui latar belakangnya, meski menuai kontroversi. Perpaduan ini menunjukkan bahwa agama dan sains bukan dua hal yang bertentangan, melainkan saling melengkapi.