Menu

Mode Gelap
Samsung A55 5G Turun Harga! Spesifikasi Gadis, Kamera Saingi iPhone 13? Bocoran Samsung S24: AI Canggih, Harga Terjangkau? Mata Anti Lelah? Samsung A Series AMOLED Cuma 2 Jutaan! Samsung M15 5G: Benarkah HP 2 Jutaan Terbaik? [Review Jujur] Harga Galaxy A33 5G Anjlok! Masih Worth It di 2023? Samsung Tumbang? Raja Ponsel Lipat Baru Berkuasa!

Terkini · 16 Mei 2024 23:56 WIB · Waktu Baca

Pria Wajib Tahu: Testosteron Rendah Bahaya, Picu Maut!

Pria dengan Testosteron Rendah Lebih Rentan Alami Kematian Dini Perbesar

Pria dengan Testosteron Rendah Lebih Rentan Alami Kematian Dini

Pria Wajib Tahu: Testosteron Rendah Bahaya, Picu Maut!

Pria Wajib Tahu: Testosteron Rendah Bahaya, Picu Maut!

Ligaponsel.com – Pria dengan Testosteron Rendah Lebih Rentan Alami Kematian Dini

Testosteron adalah hormon penting bagi pria. Hormon ini berperan dalam perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seksual pria, seperti massa otot, kekuatan tulang, dan libido. Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko kematian dini.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “JAMA Internal Medicine” menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron rendah memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi daripada pria dengan kadar testosteron normal. Studi ini diikuti lebih dari 28.000 pria selama periode rata-rata 12 tahun. Selama waktu tersebut, lebih dari 5.000 pria meninggal dunia.

Penelitian menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron terendah memiliki risiko kematian dini 30% lebih tinggi dibandingkan pria dengan kadar testosteron tertinggi. Risiko kematian dini meningkat untuk semua penyebab kematian, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit pernapasan.

Penyebab hubungan antara kadar testosteron rendah dan kematian dini tidak sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar testosteron rendah dapat menyebabkan peradangan, yang merupakan faktor risiko untuk banyak penyakit kronis.

Selain itu, kadar testosteron rendah juga dapat menyebabkan penurunan massa otot dan kekuatan tulang, yang dapat meningkatkan risiko cedera dan kematian akibat kecelakaan.

Jika Anda khawatir tentang kadar testosteron Anda, bicarakan dengan dokter Anda. Ada tes darah sederhana yang dapat mengukur kadar testosteron Anda. Jika kadar testosteron Anda rendah, dokter Anda mungkin merekomendasikan terapi penggantian testosteron.

Terapi penggantian testosteron dapat membantu meningkatkan massa otot dan kekuatan tulang, serta mengurangi risiko penyakit kronis dan kematian dini. Namun, penting untuk dicatat bahwa terapi penggantian testosteron tidak cocok untuk semua orang. Dokter Anda dapat membantu Anda memutuskan apakah terapi penggantian testosteron tepat untuk Anda.

Pria dengan Testosteron Rendah Lebih Rentan Alami Kematian Dini

Tahukah kamu kalau pria dengan testosteron rendah lebih rentan alami kematian dini? Yuk, cari tahu 5 aspek pentingnya:

  1. Massa otot berkurang
  2. Tulang rapuh
  3. Penyakit jantung
  4. Kanker
  5. Gangguan pernapasan

Aspek-aspek ini saling berkaitan dan berkontribusi pada peningkatan risiko kematian dini pada pria dengan testosteron rendah. Misalnya, massa otot yang berkurang dapat menyebabkan kelemahan dan penurunan mobilitas, sehingga meningkatkan risiko jatuh dan cedera. Tulang yang rapuh juga meningkatkan risiko patah tulang, yang bisa berakibat fatal pada pria lanjut usia.

Selain itu, testosteron rendah dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan kanker. Gangguan pernapasan juga dapat terjadi karena testosteron berperan dalam pengaturan fungsi paru-paru.

Jadi, penting bagi pria untuk menjaga kadar testosteron yang sehat. Jika kamu khawatir tentang kadar testosteronmu, bicarakan dengan dokter. Ada tes darah sederhana yang dapat mengukur kadar testosteron dan jika perlu, dokter dapat merekomendasikan terapi penggantian testosteron.

Massa otot berkurang

Testosteron berperan penting dalam menjaga massa otot. Ketika kadar testosteron rendah, massa otot akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan dan penurunan mobilitas, yang pada akhirnya meningkatkan risiko jatuh dan cedera.

Sebagai contoh, seorang pria lanjut usia dengan kadar testosteron rendah mungkin mengalami kesulitan berjalan atau menaiki tangga. Hal ini dapat membuatnya lebih rentan jatuh dan mengalami patah tulang, yang bisa berakibat fatal.

Tulang rapuh

Selain massa otot, testosteron juga berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang. Ketika kadar testosteron rendah, tulang menjadi lebih rapuh dan mudah patah.

Sebagai contoh, seorang pria paruh baya dengan kadar testosteron rendah mungkin mengalami osteoporosis, suatu kondisi dimana tulang menjadi lemah dan rapuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko patah tulang, terutama pada tulang pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan.

Patah tulang pada pria lanjut usia bisa sangat berbahaya. Patah tulang pinggul, misalnya, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi, pembekuan darah, dan bahkan kematian.

Penyakit jantung

Testosteron rendah juga meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini karena testosteron berperan dalam mengatur kadar kolesterol dan tekanan darah.

Sebagai contoh, seorang pria dewasa dengan kadar testosteron rendah mungkin mengalami peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kadar kolesterol baik (HDL). Hal ini dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menyumbat aliran darah ke jantung dan menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Kanker

Tahukah kamu kalau kadar testosteron yang rendah dapat meningkatkan risiko kanker pada pria? Ini karena testosteron berperan dalam mengatur pertumbuhan sel, dan kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali.

Sebagai contoh, pria dengan kadar testosteron rendah mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker kolorektal.

Gangguan pernapasan

Tahukah kamu kalau testosteron juga berperan penting dalam mengatur fungsi paru-paru? Nah, ketika kadar testosteron rendah, fungsi paru-paru bisa terganggu dan menyebabkan masalah pernapasan.

Sebagai contoh, pria dengan kadar testosteron rendah mungkin mengalami sleep apnea, suatu kondisi di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. Hal ini dapat menyebabkan kantuk di siang hari, penurunan konsentrasi, dan bahkan masalah jantung.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Terkini: Andika Perkasa Cagub DKI? Keputusan Mengejutkan PDIP!

1 Juli 2024 - 20:23 WIB

Heboh! Bos Oplos Gas Elpiji Diduga "Bebas" Usai "Tombok" Rp 50 Juta?

1 Juli 2024 - 20:18 WIB

Wasiat Misterius: Pria di Cimindi Bandung Tutup Usia

1 Juli 2024 - 20:13 WIB

BPJS Wajib Bikin SIM? 7 Daerah Ini Berlaku, Ada Sumsel!

1 Juli 2024 - 20:10 WIB

Diciduk! Penculik Balita di Jakarta, Faktanya Bikin Syok!

1 Juli 2024 - 20:03 WIB

Tragedi Longsor Kandang Ayam Blitar: 2 Tewas, Pemilik Tertimbun

1 Juli 2024 - 19:59 WIB

Trending di Terkini