Ligaponsel.com – Prospek Saham ASII yang Crash Setelah Bagi Dividen
Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) sempat ambles 6,95% ke level Rp4.950 pada perdagangan Kamis (9/2/2023). Penurunan ini terjadi setelah ASII membagikan dividen interim tunai sebesar Rp87,82 per saham pada 8 Februari 2023.
Anjloknya harga saham ASII setelah bagi dividen merupakan hal yang wajar terjadi. Sebab, pembagian dividen akan mengurangi nilai ekuitas perusahaan, sehingga berdampak pada penurunan harga saham.
Namun, penurunan harga saham ASII kali ini terbilang cukup dalam. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Penjualan mobil yang melambat
- Kenaikan suku bunga
- Kekhawatiran resesi
Meski begitu, prospek saham ASII ke depannya masih cukup cerah. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, seperti:
- ASII merupakan perusahaan konglomerasi dengan bisnis yang terdiversifikasi
- ASII memiliki posisi yang kuat di pasar otomotif Indonesia
- ASII terus melakukan ekspansi bisnis
Oleh karena itu, bagi investor yang memiliki saham ASII tidak perlu panik. Penurunan harga saham saat ini merupakan kesempatan untuk membeli saham ASII dengan harga yang lebih murah.
Prospek Saham ASII yang Crash Setelah Bagi Dividen
Harga saham ASII anjlok setelah bagi dividen. Tapi, prospeknya masih cerah. Berikut 6 aspek penting yang perlu kamu ketahui:
- Penjualan mobil melambat
- Suku bunga naik
- Kekhawatiran resesi
- ASII perusahaan konglomerasi
- Posisi kuat di pasar otomotif
- Terus ekspansi bisnis
Meski harga saham ASII sempat turun, namun prospeknya masih bagus karena bisnisnya yang terdiversifikasi dan terus melakukan ekspansi. Jadi, jangan panik dan manfaatkan kesempatan ini untuk membeli saham ASII dengan harga murah.
Penjualan mobil melambat
Salah satu faktor yang menyebabkan harga saham ASII turun adalah penjualan mobil yang melambat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kenaikan harga bahan bakar, suku bunga yang tinggi, dan kekhawatiran resesi.
Namun, ASII memiliki strategi untuk menghadapi perlambatan penjualan mobil. Salah satunya adalah dengan mengembangkan kendaraan listrik. ASII juga terus memperluas jaringan dealer dan layanan purna jualnya.
Suku bunga naik
Selain perlambatan penjualan mobil, kenaikan suku bunga juga menjadi faktor yang menekan harga saham ASII. Suku bunga yang tinggi membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang, termasuk untuk membeli mobil.
Namun, ASII memiliki strategi untuk menghadapi kenaikan suku bunga. Salah satunya adalah dengan meningkatkan efisiensi operasional dan menekan biaya. ASII juga terus mengembangkan produk dan layanan baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kekhawatiran resesi
Kekhawatiran resesi juga menjadi faktor yang menekan harga saham ASII. Resesi adalah kondisi di mana perekonomian mengalami penurunan signifikan dalam jangka waktu yang lama. Jika resesi terjadi, maka daya beli masyarakat akan menurun dan berdampak pada penurunan penjualan mobil.
Namun, ASII memiliki strategi untuk menghadapi resesi. Salah satunya adalah dengan memperkuat bisnis non-otomotif, seperti bisnis jasa keuangan dan agribisnis. ASII juga terus melakukan inovasi dan mengembangkan produk baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
ASII perusahaan konglomerasi
ASII adalah perusahaan konglomerasi dengan bisnis yang terdiversifikasi di berbagai sektor, seperti otomotif, jasa keuangan, agribisnis, dan infrastruktur.
Keuntungan dari diversifikasi bisnis ini adalah ASII tidak bergantung pada satu sektor saja. Jika salah satu sektor mengalami penurunan, sektor lain dapat mengkompensasinya.
Posisi kuat di pasar otomotif
ASII memiliki posisi yang kuat di pasar otomotif Indonesia. ASII adalah agen pemegang merek (APM) untuk beberapa merek mobil ternama, seperti Toyota, Daihatsu, dan Isuzu.
Posisi kuat ASII di pasar otomotif didukung oleh jaringan dealer yang luas dan layanan purna jual yang baik.
Terus ekspansi bisnis
ASII terus melakukan ekspansi bisnis untuk memperkuat posisinya di pasar. Salah satu contohnya adalah akuisisi perusahaan logistik, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF).
Akuisisi ini memperkuat bisnis jasa keuangan ASII dan memberikan akses ke jaringan distribusi yang luas. ASII juga terus mengembangkan bisnis digital, seperti platform e-commerce dan layanan keuangan digital.