Terungkap! 5 Musisi Hijrah yang Tak Meyakini Musik Haram

waktu baca 5 menit
Sabtu, 18 Mei 2024 13:54 0 48 Pasha

Terungkap! 5 Musisi Hijrah yang Tak Meyakini Musik Haram

Terungkap! 5 Musisi Hijrah yang Tak Meyakini Musik Haram

Ligaponsel.com – Berbeda dengan Uki eks NOAH yang memutuskan hijrah dan meyakini musik haram, ada beberapa musisi Indonesia yang juga hijrah namun tidak memiliki pandangan yang sama terhadap musik.

Mereka berpendapat bahwa musik adalah seni yang netral dan tidak bertentangan dengan ajaran agama. Berikut adalah 5 musisi Indonesia yang hijrah tapi tidak meyakini musik haram:

  1. Melly Goeslaw
  2. Opick
  3. Dewi Sandra
  4. Vina Panduwinata
  5. Memes Prameswari

Mereka tetap berkarya di dunia musik setelah hijrah, namun dengan menyesuaikan lirik dan penampilan agar sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianut. Bagi mereka, musik adalah sarana untuk menyampaikan pesan positif dan menginspirasi masyarakat.

Pandangan mereka terhadap musik yang netral ini didukung oleh pendapat beberapa ulama, seperti Buya Hamka dan Quraish Shihab. Mereka berpendapat bahwa musik itu sendiri tidak haram, yang haram adalah jika digunakan untuk hal-hal yang bertentangan dengan agama, seperti mengumbar aurat atau mempromosikan kemaksiatan.

Dengan demikian, hijrah tidak selalu berarti meninggalkan musik. Bagi sebagian musisi, hijrah justru menjadi motivasi untuk berkarya lebih baik dan menyampaikan pesan-pesan positif melalui musik.

Beda Seperti Uki eks NOAH, 5 Musisi Ini Hijrah Tapi Tak Meyakini Musik Haram

5 Aspek Penting

  1. Pandangan Musik Netral
  2. Hijrah Bukan Meninggalkan Musik
  3. Musik Sarana Pesan Positif
  4. Fatwa Ulama
  5. Motivasi Berkarya Lebih Baik

Kesimpulan

Kelima aspek tersebut menunjukkan bahwa hijrah tidak selalu identik dengan meninggalkan musik. Bagi sebagian musisi, hijrah justru menjadi motivasi untuk berkarya lebih baik dan menyampaikan pesan-pesan positif melalui musik. Pandangan mereka terhadap musik yang netral didukung oleh pendapat beberapa ulama, sehingga mereka tetap dapat berkarya di dunia musik dengan menyesuaikan lirik dan penampilan agar sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianut.

Pandangan Musik Netral

Bagi musisi yang hijrah tapi tidak meyakini musik haram, mereka memandang musik sebagai seni yang netral. Artinya, musik itu sendiri tidak baik atau buruk, tergantung bagaimana penggunaannya. Musik bisa digunakan untuk menyampaikan pesan positif dan menginspirasi masyarakat, tapi bisa juga digunakan untuk hal-hal negatif seperti mengumbar aurat atau mempromosikan kemaksiatan.

Pandangan musik netral ini didukung oleh pendapat beberapa ulama, seperti Buya Hamka dan Quraish Shihab. Mereka berpendapat bahwa musik itu sendiri tidak haram, yang haram adalah jika digunakan untuk hal-hal yang bertentangan dengan agama.

Contohnya, lagu-lagu religi yang berisi pesan-pesan positif dan menginspirasi tentu tidak haram. Sebaliknya, lagu-lagu yang berisi lirik vulgar atau mempromosikan gaya hidup hedonis bisa jadi haram karena bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Hijrah Bukan Meninggalkan Musik

Bagi sebagian musisi, hijrah justru menjadi motivasi untuk berkarya lebih baik dan menyampaikan pesan-pesan positif melalui musik. Mereka tetap berkarya di dunia musik, namun dengan menyesuaikan lirik dan penampilan agar sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianut.

Contohnya, Melly Goeslaw yang tetap aktif bermusik setelah hijrah. Ia banyak menciptakan lagu-lagu religi yang berisi pesan-pesan positif dan menginspirasi. Bahkan, beberapa lagunya menjadi soundtrack film-film religi yang sukses di pasaran.

Selain Melly Goeslaw, ada juga Opick yang dikenal sebagai penyanyi religi. Opick hijrah pada tahun 2003 dan sejak saat itu ia aktif menciptakan lagu-lagu religi yang disukai banyak masyarakat. Lagu-lagunya seringkali berisi pesan-pesan tentang cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, dan pentingnya menjalankan syariat Islam.

Dua contoh di atas menunjukkan bahwa hijrah tidak selalu berarti meninggalkan musik. Bagi sebagian musisi, hijrah justru menjadi motivasi untuk berkarya lebih baik dan menyampaikan pesan-pesan positif melalui musik.

Musik Sarana Pesan Positif

Bagi musisi yang hijrah tapi tidak meyakini musik haram, mereka memandang musik sebagai sarana untuk menyampaikan pesan positif dan menginspirasi masyarakat. Mereka berkarya dengan menyesuaikan lirik dan penampilan agar sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianut.

Contohnya, lagu-lagu religi yang berisi pesan-pesan positif dan menginspirasi tentu tidak haram. Sebaliknya, lagu-lagu yang berisi lirik vulgar atau mempromosikan gaya hidup hedonis bisa jadi haram karena bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Musisi yang hijrah tapi tetap berkarya di dunia musik dengan tujuan menyampaikan pesan positif, antara lain:

  • Melly Goeslaw
  • Opick
  • Dewi Sandra
  • Vina Panduwinata
  • Memes Prameswari

Mereka membuktikan bahwa hijrah tidak selalu identik dengan meninggalkan musik. Justru, musik bisa menjadi sarana untuk menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai positif di masyarakat.

Fatwa Ulama

Pandangan bahwa musik itu netral dan tidak haram juga didukung oleh pendapat beberapa ulama, di antaranya:

  • Buya Hamka
  • Quraish Shihab

Buya Hamka berpendapat bahwa musik itu sendiri tidak haram, yang haram adalah jika digunakan untuk hal-hal yang bertentangan dengan agama, seperti mengumbar aurat atau mempromosikan kemaksiatan.

Quraish Shihab juga berpendapat senada. Menurutnya, musik adalah seni yang netral dan bisa digunakan untuk tujuan yang baik atau buruk. Jika digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan positif dan menginspirasi, maka musik tersebut tidak haram.

Fatwa para ulama ini menjadi landasan bagi para musisi yang hijrah tapi tetap berkarya di dunia musik. Mereka yakin bahwa musik bisa menjadi sarana untuk menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai positif di masyarakat.

Motivasi Berkarya Lebih Baik

Bagi musisi yang hijrah tapi tetap berkarya di dunia musik, hijrah justru menjadi motivasi untuk berkarya lebih baik. Mereka ingin menyampaikan pesan-pesan positif dan menginspirasi melalui musik yang mereka ciptakan.

Contohnya, Opick yang hijrah pada tahun 2003. Setelah hijrah, ia aktif menciptakan lagu-lagu religi yang berisi pesan-pesan tentang cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, dan pentingnya menjalankan syariat Islam. Lagu-lagunya banyak disukai masyarakat dan menjadi soundtrack beberapa film religi yang sukses di pasaran.

Selain Opick, ada juga Melly Goeslaw yang tetap aktif bermusik setelah hijrah. Ia banyak menciptakan lagu-lagu religi yang berisi pesan-pesan positif dan menginspirasi. Bahkan, beberapa lagunya menjadi soundtrack film-film religi yang sukses di pasaran.

Dua contoh di atas menunjukkan bahwa hijrah tidak selalu identik dengan meninggalkan musik. Justru, musik bisa menjadi sarana untuk menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai positif di masyarakat. Musisi yang hijrah justru termotivasi untuk berkarya lebih baik dan menyampaikan pesan-pesan positif melalui musik.