Hubungan Rusia-Tiongkok Makin Mesra, Ancam Barat?

waktu baca 4 menit
Minggu, 19 Mei 2024 08:57 0 9 Pasha

Hubungan Rusia-Tiongkok Makin Mesra, Ancam Barat?

Hubungan Rusia-Tiongkok Makin Mesra, Ancam Barat?

Ligaponsel.com – Kunjungan Putin ke China Sinyal Hubungan Makin Erat Melawan Barat.

Dalam kunjungannya ke China, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menandatangani sejumlah kesepakatan kerja sama, termasuk di bidang energi, perdagangan, dan investasi. Kunjungan ini dipandang sebagai sinyal semakin eratnya hubungan kedua negara, yang sama-sama menghadapi tekanan dari Barat.

Hubungan Rusia-China semakin dekat dalam beberapa tahun terakhir, karena kedua negara berbagi pandangan yang sama mengenai sejumlah isu global, termasuk penolakan terhadap hegemoni Amerika Serikat. Kunjungan Putin ke China semakin memperkuat hubungan tersebut, dan kedua belah pihak berjanji untuk terus bekerja sama dalam berbagai bidang.

Kunjungan Putin ke China juga dipandang sebagai upaya melawan tekanan Barat. Baik Rusia maupun China sama-sama menjadi sasaran sanksi dari negara-negara Barat, dan mereka semakin mengandalkan satu sama lain untuk dukungan ekonomi dan politik.

Hubungan yang semakin erat antara Rusia dan China merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan bagi Barat. Kedua negara tersebut adalah kekuatan global yang besar, dan kerja sama mereka dapat menjadi tantangan bagi kepentingan Barat di berbagai belahan dunia.

Kunjungan Putin ke China Sinyal Hubungan Makin Erat Melawan Barat

Dalam kunjungannya ke China, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menandatangani sejumlah kesepakatan kerja sama, termasuk di bidang energi, perdagangan, dan investasi. Kunjungan ini dipandang sebagai sinyal semakin eratnya hubungan kedua negara, yang sama-sama menghadapi tekanan dari Barat.

Lima aspek penting dari kunjungan Putin ke China yang menunjukkan semakin eratnya hubungan Rusia-China adalah:

  1. Kesepakatan ekonomi
  2. Dukungan politik
  3. Latihan militer bersama
  4. Penolakan terhadap hegemoni AS
  5. Kerja sama melawan sanksi Barat

Kunjungan Putin ke China semakin memperkuat hubungan kedua negara, dan kedua belah pihak berjanji untuk terus bekerja sama dalam berbagai bidang. Hubungan yang semakin erat antara Rusia dan China merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan bagi Barat, karena kedua negara tersebut adalah kekuatan global yang besar dan kerja sama mereka dapat menjadi tantangan bagi kepentingan Barat di berbagai belahan dunia.

Kesepakatan ekonomi

Dalam kunjungannya ke China, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menandatangani sejumlah kesepakatan kerja sama ekonomi. Kesepakatan-kesepakatan ini mencakup bidang energi, perdagangan, dan investasi.

Kesepakatan ekonomi ini merupakan salah satu aspek terpenting dari kunjungan Putin ke China. Kesepakatan-kesepakatan ini menunjukkan bahwa Rusia dan China semakin bergantung satu sama lain secara ekonomi.

Dukungan politik

Selain kesepakatan ekonomi, kunjungan Putin ke China juga menunjukkan semakin eratnya hubungan politik kedua negara. Putin dan Xi Jinping sama-sama menyatakan dukungannya terhadap kebijakan luar negeri masing-masing negara.

Dukungan politik ini sangat penting bagi Rusia dan China, yang sama-sama menghadapi tekanan dari Barat. Dukungan ini menunjukkan bahwa kedua negara tidak akan mundur dalam menghadapi tekanan tersebut.

Latihan militer bersama

Selain kesepakatan ekonomi dan dukungan politik, Rusia dan China juga semakin erat dalam kerja sama militer. Kedua negara telah melakukan sejumlah latihan militer bersama dalam beberapa tahun terakhir, termasuk latihan angkatan laut dan udara.

Latihan militer bersama ini menunjukkan bahwa Rusia dan China semakin mempercayai satu sama lain. Latihan-latihan ini juga merupakan cara untuk menunjukkan kekuatan militer kedua negara kepada dunia.

Penolakan terhadap Hegemoni AS

Dalam kunjungannya ke China, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping sama-sama menegaskan penolakan mereka terhadap hegemoni Amerika Serikat (AS). Kedua pemimpin tersebut menyatakan bahwa mereka tidak akan menerima upaya AS untuk mendominasi dunia.

Penolakan terhadap hegemoni AS merupakan salah satu aspek terpenting dari hubungan Rusia-China. Kedua negara sama-sama memandang AS sebagai ancaman terhadap kedaulatan dan integritas teritorial mereka.

Kerja sama melawan sanksi Barat

Rusia dan China sama-sama menjadi sasaran sanksi dari negara-negara Barat. Sanksi-sanksi ini bertujuan untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina dan China atas pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.

Kedua negara telah bekerja sama untuk melawan sanksi-sanksi ini. Mereka telah meningkatkan perdagangan satu sama lain dan mengembangkan mekanisme keuangan baru untuk menghindari sanksi.