IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Jumat (17/5), Ini Alasannya!

waktu baca 5 menit
Sabtu, 18 Mei 2024 08:29 0 10 Pasha

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Jumat (17/5), Ini Alasannya!

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Jumat (17/5), Ini Alasannya!


Ligaponsel.com – IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Jumat (17/5) seiring dengan sentimen positif dari global. Penguatan IHSG dapat ditopang oleh kenaikan harga komoditas dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG akan bergerak pada rentang support 6.900 dan resistance 7.050. Menurutnya, pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal, terutama dari bursa saham Amerika Serikat.

Selain itu, penguatan IHSG juga didukung oleh rilis data ekonomi Indonesia yang positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 mencapai 5,01% secara year-on-year (yoy), lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

Meski begitu, Ivan mengingatkan investor untuk tetap waspada terhadap potensi koreksi jangka pendek. Pasalnya, IHSG masih berada dalam tren bearish jangka menengah.

Secara teknikal, IHSG membentuk pola double bottom pada level 6.820. Pola ini mengindikasikan adanya potensi pembalikan arah tren dari bearish ke bullish.

Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini antara lain BBCA, BBRI, BMRI, TLKM, dan UNVR.

IHSG Berpeluang Menguat Terbatas pada Jumat (17/5)

Lima aspek penting yang perlu diperhatikan:

  • Sentimen positif global
  • Kenaikan harga komoditas
  • Ekspektasi pelonggaran The Fed
  • Data ekonomi Indonesia positif
  • Pola teknikal IHSG

Aspek-aspek ini saling terkait dan mempengaruhi pergerakan IHSG. Sentimen positif global memberikan katalis penguatan IHSG, sementara kenaikan harga komoditas dan ekspektasi pelonggaran The Fed menjadi pendukung. Di sisi lain, data ekonomi Indonesia yang positif menunjukkan fundamental ekonomi yang kuat, sehingga turut menopang IHSG. Secara teknikal, IHSG membentuk pola double bottom yang mengindikasikan potensi pembalikan arah tren. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini, IHSG berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Jumat (17/5).

Sentimen positif global

IHSG berpeluang menguat terbatas pada Jumat (17/5) karena adanya sentimen positif dari global. Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Kamis (16/5), didorong oleh ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed. Penguatan bursa saham AS diperkirakan akan berdampak positif pada IHSG pada perdagangan hari ini.

Kenaikan harga komoditas

Selain sentimen positif global, penguatan IHSG juga didukung oleh kenaikan harga komoditas. Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan Kamis (16/5) karena kekhawatiran pasokan akibat perang di Ukraina. Kenaikan harga komoditas dapat menguntungkan perusahaan-perusahaan komoditas di Indonesia, sehingga berdampak positif pada IHSG.

Ekspektasi pelonggaran The Fed

Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed juga menjadi faktor pendukung penguatan IHSG. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada pertemuan bulan Juni mendatang. Namun, pasar memperkirakan The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga pada paruh kedua tahun ini. Ekspektasi pelonggaran The Fed dapat meningkatkan minat investor untuk masuk ke pasar saham, termasuk IHSG.

Data ekonomi Indonesia positif

Penguatan IHSG juga didukung oleh rilis data ekonomi Indonesia yang positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 mencapai 5,01% secara year-on-year (yoy), lebih tinggi dari ekspektasi pasar. Data ekonomi yang positif menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, sehingga turut menopang IHSG.

Pola teknikal IHSG

Secara teknikal, IHSG membentuk pola double bottom pada level 6.820. Pola ini mengindikasikan adanya potensi pembalikan arah tren dari bearish ke bullish. Jika IHSG berhasil menembus resisten 7.050, maka penguatan IHSG dapat berlanjut.

Harga komoditas naik, IHSG berpeluang menguat!


IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) diprediksi bakal naik pada perdagangan Jumat (17/5). Kenaikan ini ditopang oleh kenaikan harga komoditas di pasar global. Harga minyak mentah dunia misalnya, lagi naik tinggi karena perang di Ukraina. Kenaikan harga komoditas ini menguntungkan perusahaan-perusahaan komoditas di Indonesia, sehingga bisa bikin IHSG naik.

Ekspektasi Pelonggaran The Fed

Selain kenaikan harga komoditas, penguatan IHSG juga didukung oleh ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada pertemuan bulan Juni mendatang. Namun, pasar memperkirakan The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga pada paruh kedua tahun ini. Ekspektasi pelonggaran The Fed dapat meningkatkan minat investor untuk masuk ke pasar saham, termasuk IHSG.

Pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed dapat berdampak positif pada IHSG karena dapat menurunkan suku bunga di Indonesia. Suku bunga yang rendah membuat investor lebih tertarik untuk berinvestasi di pasar saham karena potensi keuntungan yang lebih tinggi. Selain itu, pelonggaran kebijakan moneter juga dapat meningkatkan likuiditas di pasar, sehingga mendorong kenaikan harga saham.

Data ekonomi Indonesia positif


IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Jumat (17/5). Penguatan ini ditopang oleh beberapa faktor, salah satunya adalah data ekonomi Indonesia yang positif.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 mencapai 5,01% secara year-on-year (yoy), lebih tinggi dari ekspektasi pasar. Data ekonomi yang positif menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, sehingga turut menopang IHSG.

Pola teknikal IHSG

Secara teknikal, IHSG membentuk pola double bottom pada level 6.820. Pola ini mengindikasikan adanya potensi pembalikan arah tren dari bearish ke bullish. Jika IHSG berhasil menembus resisten 7.050, maka penguatan IHSG dapat berlanjut.

Pola double bottom terbentuk ketika harga saham membentuk dua titik terendah yang sama atau hampir sama, diikuti oleh kenaikan harga. Pola ini menunjukkan bahwa penjual tidak dapat menembus level support tertentu, dan pembeli mulai mengambil alih kendali. Jika IHSG berhasil menembus resisten 7.050, maka pola double bottom akan dikonfirmasi dan IHSG berpeluang untuk melanjutkan penguatan.