Fakta Mengejutkan! Houthi Yaman Klaim Serang Kapal AS di Laut Merah

waktu baca 4 menit
Sabtu, 18 Mei 2024 01:27 0 9 Pasha

Fakta Mengejutkan! Houthi Yaman Klaim Serang Kapal AS di Laut Merah

Fakta Mengejutkan! Houthi Yaman Klaim Serang Kapal AS di Laut Merah

Ligaponsel.com – Kelompok Houthi Yaman mengklaim telah menargetkan kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan kapal komersial di Laut Merah pada hari Ahad (19/2/2023). Klaim tersebut belum dikonfirmasi secara independen.

Houthi mengatakan mereka menargetkan kapal perusak USS Bainbridge dengan rudal balistik dan drone, serta kapal tanker minyak berbendera Panama.

Juru bicara militer Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas “agresi berkelanjutan” oleh koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman.

Koalisi pimpinan Saudi belum mengomentari klaim Houthi.

Jika klaim Houthi dikonfirmasi, itu akan menjadi serangan pertama yang diketahui terhadap kapal perang AS di Laut Merah sejak tahun 2016.

Ketegangan di Laut Merah telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, setelah Houthi meningkatkan serangan lintas batas ke Arab Saudi.

Koalisi pimpinan Saudi telah menanggapi dengan serangan udara di Yaman, yang menewaskan sedikitnya 20 warga sipil dalam beberapa hari terakhir.

PBB telah menyerukan gencatan senjata segera di Yaman untuk mencegah krisis kemanusiaan yang lebih buruk.

Houthi Yaman Klaim Targetkan Kapal Perusak AS dan Komersial di Laut Merah

Lima aspek penting terkait klaim Houthi Yaman:

  • Serangan terhadap kapal perang AS
  • Peningkatan ketegangan di Laut Merah
  • Serangan lintas batas Houthi
  • Serangan udara koalisi pimpinan Saudi
  • Seruan gencatan senjata PBB

Klaim Houthi, jika benar, akan menjadi serangan pertama terhadap kapal perang AS di Laut Merah sejak 2016. Ketegangan di kawasan meningkat akibat serangan Houthi ke Arab Saudi dan serangan udara balasan koalisi pimpinan Saudi. PBB menyerukan gencatan senjata segera untuk mencegah krisis kemanusiaan yang lebih buruk di Yaman.

Serangan terhadap kapal perang AS

Jika klaim Houthi benar, ini akan menjadi serangan pertama terhadap kapal perang AS di Laut Merah sejak 2016. Ini merupakan peningkatan signifikan dalam ketegangan antara AS dan Houthi, dan dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut dalam konflik di Yaman.

AS telah lama menuduh Iran memasok senjata kepada Houthi, termasuk rudal balistik yang digunakan dalam serangan baru-baru ini. Iran membantah tuduhan tersebut, namun bukti menunjukkan bahwa Iran memang memberikan dukungan militer kepada Houthi.

Serangan terhadap kapal perang AS dapat dilihat sebagai upaya Houthi untuk mengirim pesan kepada AS dan sekutunya di kawasan. Ini juga dapat menjadi tanda bahwa Houthi menjadi lebih berani dan percaya diri dalam kemampuan militer mereka.

Peningkatan ketegangan di Laut Merah

Ketegangan di Laut Merah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, setelah Houthi meningkatkan serangan lintas batas ke Arab Saudi. Koalisi pimpinan Saudi telah menanggapi dengan serangan udara di Yaman, yang menewaskan sedikitnya 20 warga sipil dalam beberapa hari terakhir.

Peningkatan ketegangan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kegagalan mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Houthi dan koalisi pimpinan Saudi, serta meningkatnya dukungan Iran terhadap Houthi.

Ketegangan di Laut Merah kemungkinan akan terus meningkat dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, karena tidak ada tanda-tanda bahwa Houthi atau koalisi pimpinan Saudi akan mengurangi serangan mereka.

Serangan lintas batas Houthi

Kelompok Houthi di Yaman telah meningkatkan serangan lintas batas ke Arab Saudi dalam beberapa pekan terakhir. Serangan ini mencakup serangan rudal dan drone ke kota-kota dan infrastruktur Saudi, serta serangan darat di sepanjang perbatasan kedua negara.

Serangan lintas batas Houthi merupakan respons terhadap serangan udara yang dilakukan koalisi pimpinan Saudi di Yaman. Koalisi pimpinan Saudi telah melancarkan serangan udara di Yaman sejak tahun 2015, sebagai upaya untuk mengalahkan Houthi dan mengembalikan pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional.

Serangan lintas batas Houthi semakin meningkatkan ketegangan di kawasan. Arab Saudi telah menuduh Iran memasok senjata kepada Houthi, termasuk rudal balistik yang digunakan dalam serangan baru-baru ini. Iran membantah tuduhan tersebut, namun bukti menunjukkan bahwa Iran memang memberikan dukungan militer kepada Houthi.

Serangan udara koalisi pimpinan Saudi

Koalisi pimpinan Saudi membalas serangan Houthi dengan melancarkan serangan udara di Yaman. Serangan udara ini telah menewaskan sedikitnya 20 warga sipil dalam beberapa hari terakhir.

Serangan udara koalisi pimpinan Saudi telah dikecam oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia, yang mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil.

Seruan gencatan senjata PBB

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyerukan gencatan senjata segera di Yaman untuk mencegah krisis kemanusiaan yang lebih buruk.

Yaman dilanda perang saudara sejak tahun 2014, ketika Houthi merebut ibu kota Sanaa dan sebagian besar wilayah utara negara itu. Koalisi pimpinan Saudi melakukan intervensi pada tahun 2015 untuk mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.

Perang telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang mengerikan, dengan jutaan orang mengungsi dan kelaparan. PBB memperkirakan bahwa sekitar 24 juta orang di Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Seruan gencatan senjata PBB mendapat reaksi beragam. Houthi menyambut baik seruan tersebut, namun koalisi pimpinan Saudi belum menanggapinya.

Tidak jelas apakah gencatan senjata akan tercapai. Namun, seruan PBB merupakan langkah penting untuk mengakhiri penderitaan rakyat Yaman.