Ligaponsel.com – PDI-P menuding Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut campur dalam Pilkada 2020 dengan bagi-bagi beras bansos. Tudingan ini dibantah oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Ia meminta PDI-P untuk segera “move on”.
Ngabalin mengatakan, tudingan PDI-P tersebut tidak berdasar. Ia menegaskan, pembagian beras bansos adalah program pemerintah yang sudah direncanakan sejak lama dan tidak ada kaitannya dengan Pilkada.
“Itu kan program pemerintah, sudah lama direncanakan. Jadi nggak ada kaitannya dengan Pilkada. PDI-P harusnya move on lah,” kata Ngabalin kepada wartawan, Selasa (15/12/2020).
Ngabalin juga menyindir PDI-P yang selama ini kerap mengkritik pemerintah. Ia mengatakan, PDI-P seharusnya fokus bekerja untuk rakyat, bukan sibuk mencari-cari kesalahan pemerintah.
“PDI-P itu kan partai besar, seharusnya fokus kerja untuk rakyat. Jangan sibuk mencari-cari kesalahan pemerintah terus,” ujarnya.
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin
Pembagian bansos beras, tudingan intervensi, bantahan pemerintah, sindiran Ngabalin, fokus kerja rakyat, dan ajakan move on menjadi aspek penting dalam pemberitaan ini.
Pembagian bansos beras oleh pemerintah dianggap PDI-P sebagai bentuk intervensi dalam Pilkada. Namun, pemerintah membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa program ini sudah direncanakan sejak lama.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyindir PDI-P yang kerap mengkritik pemerintah. Ia mengajak PDI-P untuk fokus bekerja untuk rakyat dan tidak mencari-cari kesalahan pemerintah.
Pernyataan Ngabalin ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak ingin terjebak dalam polemik politik menjelang Pilkada. Pemerintah ingin fokus bekerja untuk rakyat dan memastikan Pilkada berjalan lancar dan damai.
