Ligaponsel.com – Sidang kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan tol Semarang-Batang (Semarang Batang Toll Road/SBTR) atau Jalan Tol Mangkang-Bawen (Jalan Tol MBZ) kembali digelar di Pengadilan Tipikor Semarang, Jawa Tengah. Dalam sidang tersebut, seorang saksi ahli mengungkapkan perihal mutu beton yang digunakan pada proyek tersebut yang disebut di bawah standar yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).
Saksi ahli tersebut bernama Prof. Dr. Ir. Tjuk Kuswartoyo, seorang pakar bidang teknik sipil dari Universitas Indonesia. Dalam keterangannya, Tjuk mengungkapkan bahwa mutu beton yang digunakan pada proyek Jalan Tol MBZ tidak memenuhi syarat kuat tekan yang ditetapkan oleh SNI.
“Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan beton yang digunakan pada proyek Jalan Tol MBZ hanya mencapai 21,7 MPa. Padahal, sesuai dengan SNI, kuat tekan beton minimal harus mencapai 25 MPa,” ujar Tjuk dalam persidangan.
Menurut Tjuk, penggunaan beton dengan mutu di bawah SNI tersebut dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan. Beton yang tidak memenuhi standar kekuatan dapat lebih mudah retak dan runtuh, sehingga berpotensi menyebabkan kecelakaan.
“Penggunaan beton dengan mutu di bawah standar dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan. Beton yang tidak memenuhi standar kekuatan dapat lebih mudah retak dan runtuh, sehingga berpotensi menyebabkan kecelakaan,” jelas Tjuk.
Temuan Tjuk tersebut semakin memperkuat dugaan adanya penyimpangan dalam proyek pembangunan Jalan Tol MBZ. Sebelumnya, dalam persidangan juga terungkap bahwa terdapat penggelembungan harga dalam proyek tersebut.
Sidang kasus dugaan korupsi proyek Jalan Tol MBZ masih akan terus berlanjut. Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan sejumlah saksi untuk membuktikan dakwaan terhadap para terdakwa.
Sidang Korupsi Proyek Tol MBZ, Saksi Sebut Mutu Beton di Bawah SNI
Proyek Tol MBZ kembali jadi sorotan, mutu beton diduga tak sesuai standar.
Saksi ahli bongkar fakta mengejutkan di persidangan. Beton proyek tol MBZ di bawah SNI.
Beton berkualitas buruk, membahayakan pengguna jalan. Standar kekuatan tak terpenuhi, berpotensi sebabkan kecelakaan.
Penggelembungan harga proyek tol MBZ juga terungkap. Dugaan penyimpangan makin kuat.
Sidang terus berlanjut, bukti-bukti dikumpulkan. Keadilan ditegakkan, korupsi dihukum.
Proyek infrastruktur harus berkualitas, keselamatan pengguna jalan prioritas. Beton sesuai SNI, jaminan keamanan dan kenyamanan berkendara.
