Ligaponsel.com – “Sempat Trending Topik, Citra Sri Mulyani Dinilai Ulah Buzzer di Tengah Isu Bea Cukai”
Belakangan ini, citra Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan RI tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal ini menyusul mencuatnya isu dugaan korupsi, penyelewengan, dan ketidakadilan di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan.
Menanggapi hal tersebut, Sri Mulyani pun angkat bicara. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan mentolerir segala bentuk penyimpangan dan korupsi di lingkungan Kementerian Keuangan. Sri Mulyani juga meminta kepada seluruh jajarannya untuk bekerja secara profesional dan berintegritas.
Namun, pernyataan Sri Mulyani tersebut justru memicu reaksi negatif dari sebagian warganet. Mereka menilai bahwa Sri Mulyani terkesan lepas tangan dan tidak serius dalam menangani kasus dugaan korupsi di DJBC.
Bahkan, beberapa warganet juga menduga bahwa citra positif Sri Mulyani di media sosial selama ini hanya hasil kerja buzzer atau akun-akun palsu yang sengaja diciptakan untuk memoles citranya.
Menanggapi tudingan tersebut, Sri Mulyani pun buka suara. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menggunakan buzzer untuk membangun citra positifnya di media sosial. Sri Mulyani juga mengaku siap diperiksa jika memang ada bukti yang menunjukkan bahwa dirinya terlibat dalam penggunaan buzzer.
Kasus dugaan korupsi di DJBC sendiri saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Sempat Trending Topik, Citra Sri Mulyani Dinilai Ulah Buzzer di Tengah Isu Bea Cukai
Sri Mulyani, citra, dugaan korupsi, Bea Cukai, buzzer.
Lima kata kunci tersebut merangkum aspek-aspek penting dari topik yang sedang hangat diperbincangkan di media sosial, yaitu dugaan penggunaan buzzer untuk memoles citra Sri Mulyani di tengah isu dugaan korupsi di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan.
Dugaan tersebut muncul setelah beredarnya sejumlah akun media sosial yang terlihat mengkampanyekan citra positif Sri Mulyani. Akun-akun tersebut diduga merupakan buzzer atau akun palsu yang sengaja diciptakan untuk membentuk opini publik.
Menanggapi tudingan tersebut, Sri Mulyani membantah menggunakan buzzer untuk membangun citra positifnya. Ia juga mengaku siap diperiksa jika memang ada bukti yang menunjukkan keterlibatannya.
Kasus dugaan korupsi di DJBC sendiri saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.