Ligaponsel.com – BCA Milik Duo Hartono Dijepit Emiten Prajogo
Bank Central Asia atau BCA yang dimiliki oleh Duo Hartono, yakni Budi dan Michael Hartono, dikabarkan tengah “dijepit” oleh emiten milik Prajogo Pangestu.
Emiten yang dimaksud adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang bergerak di bidang energi dan petrokimia. BRPT diketahui telah mengakuisisi sebagian besar saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC).
Akuisisi ini membuat BNC berpotensi menjadi pesaing kuat bagi BCA di bisnis perbankan digital. Pasalnya, BNC memiliki platform digital yang kuat dan didukung oleh ekosistem Prajogo Pangestu yang luas.
Selain itu, BRPT juga berencana untuk mengembangkan bisnis perbankan digital melalui anak usahanya, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Allo Bank sendiri telah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan besar, seperti Grab dan Bukalapak.
Dengan adanya dua pesaing baru yang kuat, BCA tentu perlu mewaspadai posisinya di pasar perbankan digital. BCA harus terus berinovasi dan meningkatkan layanannya agar tetap unggul di tengah persaingan yang semakin ketat.
Meski begitu, BCA masih memiliki keunggulan dalam hal jaringan cabang dan nasabah yang luas. BCA juga memiliki pengalaman panjang di industri perbankan dan didukung oleh reputasi yang baik.
Menarik untuk disimak bagaimana BCA akan menghadapi persaingan dari emiten milik Prajogo Pangestu. Akankah BCA mampu mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar di Indonesia?
BCA Milik Duo Hartono Dijepit Emiten Prajogo
Persaingan Ketat Perbankan Digital
Inovasi Layanan Digital
Jaringan Cabang Luas
Nasabah setia
Reputasi Baik
Lima aspek ini sangat penting bagi BCA untuk menghadapi persaingan dari emiten milik Prajogo Pangestu. BCA harus terus berinovasi dan meningkatkan layanan digitalnya agar tetap unggul di tengah persaingan yang semakin ketat. Namun, BCA juga memiliki keunggulan dalam hal jaringan cabang dan nasabah yang luas, serta reputasi yang baik. Menarik untuk disimak bagaimana BCA akan memanfaatkan keunggulannya dan menghadapi persaingan dari emiten milik Prajogo Pangestu.