Ligaponsel.com – PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun
PT Inergy Mitrapersada (Inergy) menggandeng Shanghai Electric untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Cilamaya, Jawa Barat. Proyek ini diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp 20,89 triliun.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Shanghai Electric dalam proyek penting ini. Pengalaman dan keahlian mereka di bidang energi terbarukan akan sangat berharga bagi kami,” kata Direktur Utama Inergy, Hartadi.
PLTS terapung ini akan memiliki kapasitas sebesar 200 megawatt (MW) dan akan dibangun di atas lahan seluas 200 hektare. Proyek ini diharapkan dapat selesai pada tahun 2025.
“Kami yakin bahwa PLTS terapung ini akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bauran energi terbarukan di Indonesia,” kata Hartadi.
Shanghai Electric adalah salah satu perusahaan energi terkemuka di dunia. Perusahaan ini memiliki pengalaman yang luas dalam pembangunan PLTS, baik di darat maupun di laut.
Proyek PLTS terapung di Cilamaya merupakan bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan bauran energi terbarukan. Pemerintah menargetkan untuk mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun
PLTS Terapung, Energi Terbarukan, Investasi Besar, Kolaborasi Strategis, Kontribusi Pembangunan
Lima aspek penting dalam proyek pembangunan PLTS terapung di Cilamaya ini saling terkait dan berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Kolaborasi strategis antara PT Inergy dan Shanghai Electric memadukan keahlian dan pengalaman untuk mewujudkan proyek berskala besar ini. Investasi yang signifikan akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Yang terpenting, PLTS terapung ini akan menjadi sumber energi bersih dan berkelanjutan, berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.