Waspada DBD di Jakpus: Fogging 3 Kali Seminggu, Nyamuk Kocar-kacir!

waktu baca 5 menit
Sabtu, 18 Mei 2024 10:11 0 43 Pasha

Waspada DBD di Jakpus: Fogging 3 Kali Seminggu, Nyamuk Kocar-kacir!

Waspada DBD di Jakpus: Fogging 3 Kali Seminggu, Nyamuk Kocar-kacir!


Ligaponsel.com – Kasus DBD Meningkat, Pemkot Jakpus Gencar Fogging 3 Kali Dalam Seminggu

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Pusat (Jakpus) terus meningkat. Untuk mengendalikan penyebarannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakpus menggencarkan kegiatan fogging atau pengasapan sebanyak tiga kali dalam seminggu.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari mengatakan, peningkatan kasus DBD terjadi sejak awal tahun 2023. Hingga minggu kedua Februari, tercatat sudah ada 1.000 kasus DBD dengan satu kasus kematian.

“Kasus DBD di Jakarta Pusat memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Erizon, Senin (13/2/2023).

Erizon menjelaskan, fogging dilakukan di wilayah-wilayah yang rawan penyebaran DBD. Fogging dilakukan dengan menggunakan insektisida yang aman bagi manusia dan ramah lingkungan.

“Fogging ini efektif untuk membunuh nyamuk dewasa, sehingga diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran DBD,” kata Erizon.

Selain fogging, Pemkot Jakpus juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan DBD. Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan cara 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air.

Erizon berharap, dengan segala upaya yang dilakukan, kasus DBD di Jakarta Pusat dapat ditekan dan masyarakat dapat terhindar dari bahaya DBD.

Kasus DBD Meningkat, Pemkot Jakpus Gencar Fogging 3 Kali Dalam Seminggu

Waspada DBD di Jakarta Pusat! Pemkot Jakpus giat fogging tiga kali seminggu.

  • Kasus DBD Meningkat
  • Fogging Intensif
  • Pembersihan Sarang Nyamuk
  • Sosialisasi Pencegahan
  • Kerja Sama Masyarakat
  • Cegah Penyebaran DBD

Semua aspek ini saling terkait untuk mencegah penyebaran DBD. Fogging membunuh nyamuk dewasa, pembersihan sarang nyamuk menghilangkan tempat berkembang biak, sosialisasi mengedukasi masyarakat, dan kerja sama masyarakat sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dengan memahami aspek-aspek ini, kita bisa bersama-sama mencegah DBD dan menjaga kesehatan lingkungan kita.

Kasus DBD Meningkat

Kasus DBD di Jakarta Pusat sedang naik daun! Penyebabnya, si nyamuk nakal makin betah berkembang biak di lingkungan kita yang kurang bersih. Akibatnya, banyak warga yang jadi korban gigitan nyamuk DBD dan terserang penyakit ini.

Untuk mengatasinya, Pemerintah Kota Jakarta Pusat nggak tinggal diam. Mereka langsung tancap gas melakukan fogging tiga kali seminggu. Fogging ini ampuh banget buat membasmi nyamuk dewasa yang suka terbang-terbangan nyebarin virus DBD.

Fogging Intensif

Untuk bikin nyamuk DBD pada minggir, Pemkot Jakpus nggak cuma fogging tiga kali seminggu. Mereka juga bersihin sarang-sarang nyamuk di tempat-tempat yang disukainya, kayak di genangan air, ban bekas, dan tempat sampah. Dengan begini, nyamuk DBD nggak punya tempat buat berkembang biak dan jumlahnya bisa ditekan.

Pembersihan Sarang Nyamuk

Selain fogging, Pemkot Jakpus juga nggak lupa bersihin sarang-sarang nyamuk yang suka jadi tempat berkembang biak si nyamuk nakal. Mereka kerahkan pasukan khusus buat nyari genangan air, ban bekas, dan tempat sampah yang disukai nyamuk DBD.

Dengan bersih-bersih sarang nyamuk ini, Pemkot Jakpus berharap bisa memutus mata rantai penyebaran DBD. Soalnya, kalau nggak ada tempat buat berkembang biak, jumlah nyamuk DBD bisa ditekan dan warga Jakarta Pusat bisa terhindar dari gigitan nyamuk nakal ini.

Sosialisasi Pencegahan

Selain fogging dan bersihin sarang nyamuk, Pemkot Jakpus juga nggak lupa sosialisasi ke warga tentang cara mencegah DBD. Mereka kasih tahu warga gimana caranya menjaga kebersihan lingkungan, kayak nguras bak mandi, nutup tempat penampungan air, dan nggak biarin ada genangan air di sekitar rumah.

Sosialisasi ini penting banget buat bikin warga sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Soalnya, kalau lingkungan bersih, nyamuk DBD nggak punya tempat buat berkembang biak. Dengan begitu, warga Jakarta Pusat bisa terhindar dari gigitan nyamuk nakal ini.

Kerja Sama Masyarakat

Pemberantasan DBD nggak bisa cuma ngandelin pemerintah doang. Warga Jakarta Pusat juga harus ikut berpartisipasi dengan cara menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Soalnya, nyamuk DBD itu paling suka berkembang biak di tempat-tempat yang kotor dan banyak genangan air.

Warga bisa mulai dengan nguras bak mandi seminggu sekali, nutup tempat penampungan air, dan nggak biarin ada genangan air di sekitar rumah. Selain itu, warga juga bisa ikut kerja bakti bersihin lingkungan bareng-bareng.

Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, DBD bisa kita basmi bersama-sama. Jakarta Pusat bisa jadi kota yang bersih dan bebas DBD!

Cegah Penyebaran DBD di Jakarta Pusat!

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Pusat lagi pada naik daun nih. Penyebabnya, si nyamuk nakal makin betah berkembang biak di lingkungan kita yang kurang bersih. Akibatnya, banyak warga yang jadi korban gigitan nyamuk DBD dan terserang penyakit ini.

Salah satu cara ampuh buat ngurangin nyamuk DBD adalah dengan fogging. Makanya, Pemkot Jakpus langsung tancap gas ngelakuin fogging tiga kali seminggu. Fogging ini jago banget buat ngebasmi nyamuk dewasa yang suka terbang-terbangan nyebarin virus DBD.

Selain fogging, Pemkot Jakpus juga ngajak warga buat kerja sama ngebersihin sarang-sarang nyamuk. Soalnya, nyamuk DBD itu paling suka berkembang biak di tempat-tempat yang kotor dan banyak genangan air, kayak di ban bekas, botol bekas, dan tempat sampah.

Jadi, kalau lingkungan kita bersih, nyamuk DBD nggak punya tempat buat berkembang biak. Alhasil, jumlah nyamuk DBD bisa ditekan dan warga Jakarta Pusat bisa terhindar dari gigitan nyamuk nakal ini.