Kejutan MSCI untuk TPIA, GGRM, dan ADRO: Siap-siap Cuan!

waktu baca 4 menit
Jumat, 17 Mei 2024 20:40 0 8 Bayu

Kejutan MSCI untuk TPIA, GGRM, dan ADRO: Siap-siap Cuan!

Kejutan MSCI untuk TPIA, GGRM, dan ADRO: Siap-siap Cuan!

Ligaponsel.com – TPIA hingga GGRM Masuk Indeks MSCI, Bakal Seberapa Kuat Naiknya?

Indeks MSCI atau Morgan Stanley Capital International merupakan salah satu indeks saham global yang paling banyak diikuti oleh investor di seluruh dunia. Indeks ini mengukur kinerja saham-saham dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Pada bulan November 2022, diumumkan bahwa beberapa saham Indonesia, yaitu TPIA (Telkom Indonesia), GGRM (Gudang Garam), dan ADRO (Adaro Energy) akan masuk ke dalam indeks MSCI. Masuknya saham-saham ini ke dalam indeks MSCI merupakan kabar baik bagi pasar saham Indonesia, karena akan menarik lebih banyak investasi asing.

Lalu, seberapa kuat kenaikan saham-saham tersebut setelah masuk ke dalam indeks MSCI? Berdasarkan data historis, saham-saham yang masuk ke dalam indeks MSCI biasanya mengalami kenaikan yang signifikan. Sebagai contoh, pada saat saham BBCA (Bank BCA) masuk ke dalam indeks MSCI pada tahun 2017, saham tersebut naik lebih dari 20% dalam satu bulan.

Namun, perlu diingat bahwa kinerja saham setelah masuk ke dalam indeks MSCI tidak selalu positif. Ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan saham, seperti kondisi ekonomi global, kinerja perusahaan, dan sentimen investor. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis fundamental sebelum mengambil keputusan investasi.

Meskipun demikian, masuknya saham-saham Indonesia ke dalam indeks MSCI merupakan katalis positif yang dapat mendorong kenaikan harga saham tersebut. Investor dapat memanfaatkan peluang ini untuk masuk ke saham-saham tersebut sebelum harganya naik terlalu tinggi.

TPIA hingga GGRM Masuk Indeks MSCI, Bakal Seberapa Kuat Naiknya?

Ketika saham-saham Indonesia masuk indeks MSCI, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan:

  • Kenaikan harga saham: Masuknya ke indeks MSCI biasanya diikuti kenaikan harga saham.
  • Minat investor asing: Indeks MSCI banyak diikuti investor asing, sehingga masuknya saham Indonesia akan menarik lebih banyak investasi.
  • Likuiditas saham: Perdagangan saham akan lebih aktif setelah masuk indeks MSCI.
  • Kinerja perusahaan: Kinerja perusahaan tetap menjadi faktor utama penggerak harga saham.
  • Kondisi ekonomi: Kondisi ekonomi global dan Indonesia juga mempengaruhi pergerakan saham.

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, investor dapat memanfaatkan peluang masuknya saham Indonesia ke indeks MSCI untuk meraih keuntungan. Namun, penting diingat bahwa investasi saham selalu mengandung risiko, sehingga investor harus melakukan analisis dan manajemen risiko yang baik.

Kenaikan harga saham

Siapa yang tidak suka saham naik? Masuknya saham-saham Indonesia ke indeks MSCI bagaikan angin segar bagi para investor. Biasanya, setelah masuk indeks MSCI, harga saham akan melesat bak roket. Contohnya, saham BBCA (Bank BCA) yang naik lebih dari 20% dalam sebulan setelah masuk indeks MSCI pada tahun 2017.

Kenapa bisa begitu? Karena indeks MSCI banyak diikuti oleh investor asing. Nah, masuknya saham Indonesia ke indeks MSCI berarti saham-saham tersebut akan dilirik oleh investor asing. Akibatnya, permintaan saham meningkat dan harga pun ikut naik.

Minat investor asing

Saham-saham Indonesia bak gadis cantik yang tiba-tiba dilirik oleh pangeran dari negeri seberang. Masuknya saham-saham Indonesia ke indeks MSCI membuat investor asing terkesima. Mereka berlomba-lomba ingin memiliki saham-saham tersebut, sehingga permintaan pun meningkat dan harga saham pun ikut terkerek naik.

Bukan isapan jempol belaka, fakta membuktikan bahwa saham-saham yang masuk indeks MSCI biasanya mengalami kenaikan yang signifikan. Ambil contoh saham BBCA (Bank BCA) yang melesat lebih dari 20% dalam sebulan setelah masuk indeks MSCI pada tahun 2017. Wow, menggiurkan bukan?

Likuiditas saham

Kalau sahamnya sudah masuk indeks MSCI, siap-siap bakal ramai kayak pasar malam! Perdagangan sahamnya bakal makin aktif, kayak orang lagi belanja baju Lebaran. Soalnya, banyak investor asing yang ngincer saham-saham ini. Makin banyak yang beli, harganya pun makin naik.

Kinerja perusahaan

Meski sudah masuk indeks MSCI, kinerja perusahaan tetap jadi kunci utama penggerak harga saham. Saham yang kinerjanya bagus, biasanya harganya akan naik terus. Jadi, jangan cuma lihat MSCI-nya saja, tapi cek juga kinerja perusahaan sebelum beli saham.

Kondisi ekonomi

Saham itu kayak perahu di lautan lepas. Kalau ekonomi global lagi badai, saham-saham bisa ikut goyang kayak kapal diterjang ombak. Begitu juga dengan kondisi ekonomi Indonesia. Kalau ekonomi lagi lesu, saham-saham juga bisa ikut loyo.

Jadi, sebelum beli saham, jangan cuma lihat MSCI-nya doang. Perhatikan juga kondisi ekonomi global dan Indonesia. Kalau ekonominya lagi bagus, saham-saham biasanya ikutan naik. Tapi kalau ekonominya lagi susah, ya siap-siap aja sahamnya bisa turun.