Ligaponsel.com – Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah pembesaran jinak pada kelenjar prostat. Kelenjar prostat adalah kelenjar kecil yang terletak di bawah kandung kemih pada pria. BPH dapat menyebabkan masalah buang air kecil, seperti kesulitan memulai buang air kecil, aliran urin lemah, dan sering buang air kecil di malam hari.
Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko BPH, di antaranya:
- Usia: Risiko BPH meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kasus BPH terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun.
- Riwayat keluarga: Pria yang memiliki riwayat keluarga BPH lebih berisiko terkena BPH.
- Ras: Pria Afrika-Amerika lebih berisiko terkena BPH dibandingkan pria ras lainnya.
- Obesitas: Pria yang mengalami obesitas lebih berisiko terkena BPH.
- Diabetes: Pria yang menderita diabetes lebih berisiko terkena BPH.
Jika Anda mengalami masalah buang air kecil, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter. BPH dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik dan tes darah. Pengobatan BPH tergantung pada tingkat keparahan gejala. Beberapa pria mungkin hanya memerlukan pengobatan untuk meredakan gejala, sementara pria lain mungkin memerlukan pembedahan.
5 Faktor Ini Tingkatkan Risiko Bph Benign Prostatic Hyperplasia
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah pembesaran jinak pada kelenjar prostat. Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko BPH, di antaranya:
- Usia: Risiko BPH meningkat seiring bertambahnya usia.
- Riwayat keluarga: Pria yang memiliki riwayat keluarga BPH lebih berisiko terkena BPH.
- Ras: Pria Afrika-Amerika lebih berisiko terkena BPH dibandingkan pria ras lainnya.
- Obesitas: Pria yang mengalami obesitas lebih berisiko terkena BPH.
- Diabetes: Pria yang menderita diabetes lebih berisiko terkena BPH.
Jika Anda mengalami masalah buang air kecil, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter. BPH dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik dan tes darah. Pengobatan BPH tergantung pada tingkat keparahan gejala. Beberapa pria mungkin hanya memerlukan pengobatan untuk meredakan gejala, sementara pria lain mungkin memerlukan pembedahan.
Usia
Seiring bertambahnya usia, kadar hormon testosteron pada pria akan menurun. Hal ini menyebabkan kelenjar prostat membesar dan dapat menekan saluran kemih, sehingga menimbulkan masalah buang air kecil.
Risiko BPH meningkat pada pria berusia di atas 50 tahun. Namun, tidak semua pria berusia di atas 50 tahun akan mengalami BPH. Hanya sekitar setengah dari pria berusia di atas 60 tahun yang mengalami BPH.
Riwayat keluarga
Kalau ayah atau saudara laki-laki Anda terkena BPH, maka Anda juga berisiko tinggi terkena BPH. Soalnya, BPH itu bisa diturunkan dari keluarga.
Penyebabnya adalah adanya gen yang bermutasi yang diturunkan dari orang tua ke anaknya. Gen ini membuat kelenjar prostat lebih mudah membesar.
Tapi, bukan berarti semua pria yang memiliki riwayat keluarga BPH pasti akan terkena BPH. Risiko terkena BPH juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti usia dan gaya hidup.
Ras
Kenapa pria Afrika-Amerika lebih berisiko terkena BPH? Soalnya, mereka memiliki kadar hormon testosteron yang lebih tinggi dibandingkan pria ras lainnya.
Hormon testosteron ini dapat memicu pertumbuhan kelenjar prostat. Makanya, pria Afrika-Amerika lebih rentan mengalami pembesaran prostat.
Obesitas
Kenapa pria yang mengalami obesitas lebih berisiko terkena BPH? Soalnya, lemak di perut dapat meningkatkan kadar hormon estrogen dalam tubuh.
Hormon estrogen ini dapat memicu pertumbuhan kelenjar prostat. Makanya, pria yang mengalami obesitas lebih rentan mengalami pembesaran prostat.
Diabetes
Kenapa pria yang menderita diabetes lebih berisiko terkena BPH? Soalnya, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah di sekitar prostat.
Kerusakan ini dapat menyebabkan pembesaran prostat dan masalah buang air kecil.