Ligaponsel.com – Ibu Harus Tahu Gejala Atresia Ani Pada Bayi
Atresia ani adalah kondisi di mana anus bayi tidak terbentuk dengan sempurna. Kondisi ini dapat menyebabkan tinja menumpuk di usus besar dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Gejala atresia ani dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi.
Beberapa gejala atresia ani antara lain:
- Bayi tidak bisa BAB dalam 24-48 jam setelah lahir
- Perut bayi kembung dan keras
- Bayi muntah-muntah
- Bayi rewel dan gelisah
Jika Anda melihat gejala-gejala ini pada bayi Anda, segera bawa ke dokter. Atresia ani adalah kondisi serius yang perlu segera ditangani.
Penanganan atresia ani biasanya dilakukan dengan pembedahan. Jenis pembedahan yang dilakukan akan tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Setelah operasi, bayi biasanya akan pulih dengan baik dan dapat hidup normal.
Pencegahan atresia ani tidak dapat dilakukan. Namun, kondisi ini dapat dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan USG selama kehamilan. Jika atresia ani terdeteksi sejak dini, dokter dapat merencanakan persalinan sesar untuk menghindari komplikasi.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang atresia ani, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter Anda.
Ibu Harus Tahu Gejala Atresia Ani Pada Bayi
Kenali 5 gejala atresia ani pada bayi yang wajib ibu ketahui:
- Tidak BAB dalam 24-48 jam lahir
- Perut kembung dan keras
- Muntah-muntah
- Bayi rewel dan gelisah
- Deteksi dini melalui USG
Gejala-gejala ini perlu segera ditangani karena atresia ani dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Jika ibu menemukan gejala-gejala tersebut, segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tidak BAB dalam 24-48 jam lahir
Gejala atresia ani yang pertama adalah bayi tidak BAB dalam 24-48 jam setelah lahir. Hal ini terjadi karena anus bayi tidak terbentuk dengan sempurna, sehingga tinja tidak dapat keluar.
Jika bayi Anda tidak BAB dalam 24-48 jam setelah lahir, segera bawa ke dokter untuk diperiksa. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG untuk memastikan apakah bayi Anda mengalami atresia ani.
Perut kembung dan keras
Gejala atresia ani yang kedua adalah perut bayi kembung dan keras. Hal ini terjadi karena tinja menumpuk di usus besar dan tidak dapat keluar. Penumpukan tinja ini dapat menyebabkan perut bayi kembung dan keras.
Jika perut bayi Anda kembung dan keras, segera bawa ke dokter untuk diperiksa. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG untuk memastikan apakah bayi Anda mengalami atresia ani.
Muntah-muntah
Selain perut kembung, bayi dengan atresia ani juga bisa mengalami muntah-muntah. Hal ini terjadi karena tinja yang menumpuk di usus besar dapat menyebabkan iritasi dan muntah.
Jika bayi Anda muntah-muntah, segera bawa ke dokter untuk diperiksa. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG untuk memastikan apakah bayi Anda mengalami atresia ani.
Bayi rewel dan gelisah
Bayi dengan atresia ani juga bisa rewel dan gelisah. Hal ini terjadi karena bayi merasa tidak nyaman akibat perutnya kembung dan keras. Selain itu, bayi juga bisa rewel karena tidak bisa BAB dengan lancar.
Jika bayi Anda rewel dan gelisah, segera bawa ke dokter untuk diperiksa. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG untuk memastikan apakah bayi Anda mengalami atresia ani.
Deteksi dini melalui USG
Atresia ani dapat dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan USG selama kehamilan. Pemeriksaan USG ini dapat membantu dokter melihat apakah anus bayi terbentuk dengan sempurna atau tidak.
Jika atresia ani terdeteksi sejak dini, dokter dapat merencanakan persalinan sesar untuk menghindari komplikasi. Persalinan sesar dapat membantu mencegah kerusakan pada anus dan usus bayi.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan USG secara rutin. Pemeriksaan USG ini dapat membantu mendeteksi atresia ani sejak dini dan mencegah komplikasi serius.