Waspada! Melewatkan Sarapan Ternyata Bisa Sebabkan Hipotensi

waktu baca 3 menit
Kamis, 16 Mei 2024 22:14 0 8 Ilyas

Waspada! Melewatkan Sarapan Ternyata Bisa Sebabkan Hipotensi

Ligaponsel.com – Melewatkan sarapan bisa sebabkan hipotensi, lho!

Hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah normal. Tekanan darah normalnya adalah 120/80 mmHg. Jika tekanan darah Anda di bawah 90/60 mmHg, maka Anda bisa dikatakan mengalami hipotensi.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan hipotensi, salah satunya adalah melewatkan sarapan. Saat Anda melewatkan sarapan, kadar gula darah Anda akan turun. Hal ini dapat menyebabkan tubuh Anda memproduksi hormon adrenalin, yang bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tekanan darah turun.

Selain melewatkan sarapan, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan hipotensi, di antaranya:

  • Dehidrasi
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Gangguan endokrin
  • Gangguan saraf

Jika Anda mengalami gejala-gejala hipotensi, seperti pusing, pandangan kabur, atau pingsan, segera konsultasikan ke dokter. Hipotensi yang tidak ditangani bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti stroke atau serangan jantung.

Jadi, jangan lewatkan sarapan ya, teman-teman! Selain baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, sarapan juga bisa mencegah hipotensi.

Melewatkan Sarapan Bisa Sebabkan Hipotensi

Sarapan itu penting! Jangan sampai terlewat ya, karena bisa sebabkan hipotensi.

Hipotensi itu tekanan darah rendah. Kalau tekanan darah kamu di bawah 90/60 mmHg, berarti kamu hipotensi. Nah, melewatkan sarapan bisa bikin kadar gula darah turun. Akibatnya, tubuh kamu memproduksi hormon adrenalin, yang bisa bikin pembuluh darah menyempit dan tekanan darah turun.

Selain melewatkan sarapan, ada beberapa hal lain yang bisa sebabkan hipotensi, yaitu:

  • Dehidrasi
  • Obat-obatan tertentu
  • Gangguan hormon
  • Gangguan saraf

Kalau kamu mengalami gejala-gejala hipotensi, seperti pusing, pandangan kabur, atau pingsan, segera periksa ke dokter ya. Hipotensi yang tidak ditangani bisa bahaya, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.

Jadi, jangan lupa sarapan ya, teman-teman! Selain sehat, sarapan juga bisa mencegah hipotensi.

Dehidrasi

Selain melewatkan sarapan, dehidrasi juga bisa sebabkan hipotensi. Saat tubuh kekurangan cairan, volume darah akan berkurang. Akibatnya, tekanan darah juga akan turun.

Dehidrasi bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya diare, muntah, atau berkeringat berlebihan. Jika Anda mengalami dehidrasi, segera minum banyak cairan untuk mengembalikan volume darah dan tekanan darah Anda.

Obat-obatan tertentu

Selain dehidrasi, ada beberapa obat-obatan tertentu yang juga bisa sebabkan hipotensi. Obat-obatan tersebut biasanya digunakan untuk mengobati penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau depresi.

Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut dan mengalami gejala-gejala hipotensi, segera konsultasikan ke dokter. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis obat Anda atau mengganti obat dengan jenis obat lain yang tidak menyebabkan hipotensi.

Gangguan hormon

Selain obat-obatan, gangguan hormon juga bisa sebabkan hipotensi. Hormon yang mengatur tekanan darah adalah hormon aldosteron. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Jika kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup aldosteron, tekanan darah bisa turun.

Gangguan hormon lainnya yang bisa sebabkan hipotensi adalah hipotiroidisme. Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid. Hormon tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Jika kadar hormon tiroid rendah, metabolisme tubuh akan melambat dan tekanan darah bisa turun.

Gangguan saraf

Selain gangguan hormon, gangguan saraf juga bisa sebabkan hipotensi. Saraf yang mengatur tekanan darah adalah saraf vagus. Saraf ini berjalan dari otak ke perut. Jika saraf vagus terganggu, tekanan darah bisa turun.

Gangguan saraf lainnya yang bisa sebabkan hipotensi adalah neuropati otonom. Neuropati otonom adalah kondisi ketika saraf yang mengatur fungsi tubuh otomatis, seperti tekanan darah dan detak jantung, rusak.