Ligaponsel.com – Halo, pembaca setia Ligaponsel! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang 3 budaya Betawi yang dihadirkan di KTT ASEAN ke-43, yaitu Kebaya Encim, Tari Ngarojeng, dan Ondel-Ondel. Ketiga budaya ini merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang patut kita lestarikan dan banggakan. Yuk, simak penjelasannya!
Kebaya Encim merupakan pakaian adat Betawi yang dikenakan oleh perempuan. Kebaya ini memiliki ciri khas berupa sulaman benang emas atau perak pada bagian dada, lengan, dan punggung. Motif sulamannya biasanya berupa flora dan fauna, seperti bunga, burung, dan kupu-kupu. Kebaya Encim sering dipadukan dengan kain batik dan selendang yang dililitkan di pinggang.
Tari Ngarojeng merupakan tarian tradisional Betawi yang dibawakan secara berpasangan oleh pria dan wanita. Tarian ini menggambarkan keceriaan dan kebersamaan masyarakat Betawi. Gerakan Tari Ngarojeng sangat dinamis dan enerjik, diiringi dengan musik gambang kromong. Para penari biasanya mengenakan pakaian adat Betawi yang berwarna cerah.
Ondel-Ondel merupakan boneka raksasa yang menjadi ikon budaya Betawi. Boneka ini biasanya dibuat dari anyaman bambu dan dihias dengan cat warna-warni. Ondel-Ondel melambangkan penjaga dan pelindung masyarakat Betawi. Dalam acara-acara adat, Ondel-Ondel sering diarak keliling kampung untuk mengusir roh jahat.
Ketiga budaya Betawi ini merupakan kekayaan budaya Indonesia yang patut kita lestarikan dan banggakan. Mari kita terus lestarikan budaya-budaya tradisional kita agar tetap hidup dan berkembang di masa depan. Merdeka!
Ini 3 Budaya Betawi yang Dihadirkan di KTT ASEAN ke-43, Kebaya Encim-Tari Ngarojeng
Budaya Betawi yang Mendunia
Tiga budaya Betawi yang Mempesona
Tradisi Yang Lestari
Kekayaan Indonesia
Ketiga aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Kebaya Encim, Tari Ngarojeng, dan Ondel-Ondel tidak hanya sekadar budaya, tetapi juga merupakan identitas dan kebanggaan masyarakat Betawi. Kehadiran ketiga budaya ini di KTT ASEAN ke-43 merupakan bukti bahwa budaya Betawi telah diakui dan diapresiasi di tingkat internasional. Semoga dengan semakin dikenalnya budaya Betawi, semakin banyak pula masyarakat yang ikut melestarikan dan mengembangkannya.