Menyingkap Jejak Syekh Abdurrahman di Masjid Merah Panjunan Cirebon

waktu baca 3 menit
Selasa, 7 Mei 2024 21:52 0 54 Fatimah

Menyingkap Jejak Syekh Abdurrahman di Masjid Merah Panjunan Cirebon

Ligaponsel.com – Masjid Merah Panjunan merupakan salah satu masjid tertua di Cirebon, Jawa Barat. Masjid ini memiliki nilai sejarah yang tinggi karena diyakini sebagai tempat pertama penyebaran agama Islam di Cirebon oleh Syekh Syarif Abdurrahman.

Syekh Syarif Abdurrahman adalah seorang ulama besar yang berasal dari Baghdad. Beliau datang ke Cirebon pada abad ke-15 dan mendirikan padepokan yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Kesultanan Cirebon.

Masjid Merah Panjunan sendiri dibangun pada tahun 1480 oleh Sunan Gunung Jati, salah satu murid Syekh Syarif Abdurrahman. Masjid ini diberi nama “Merah Panjunan” karena warna catnya yang merah dan terdapat panji-panji yang berkibar di halaman masjid.

Secara arsitektur, Masjid Merah Panjunan memiliki gaya yang unik. Masjid ini memiliki atap tumpang tiga yang semakin ke atas semakin kecil. Atap masjid juga dihiasi dengan ukiran-ukiran khas Cirebon yang sangat indah.

Selain nilai sejarah dan arsitekturnya, Masjid Merah Panjunan juga memiliki nilai religi yang tinggi. Masjid ini menjadi tempat berkumpulnya umat Islam untuk melaksanakan ibadah dan memperingati hari-hari besar Islam.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Cirebon, Masjid Merah Panjunan merupakan salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi. Masjid ini tidak hanya memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang tinggi, tetapi juga memiliki nilai religi yang kuat.

Masjid Merah Panjunan dan Kisah Syekh Syarif Abdurrahman di Cirebon

Yuk, kita bahas Masjid Merah Panjunan dan kisahnya yang seru!

Masjid ini punya 4 hal penting banget:

  • Sejarah panjang: Dibangun tahun 1480 oleh Sunan Gunung Jati.
  • Arsitektur unik: Atap tumpang tiga dengan ukiran khas Cirebon.
  • Nilai religi: Tempat berkumpul umat Islam untuk ibadah.
  • Tokoh penting: Didirikan oleh Syekh Syarif Abdurrahman, ulama besar dari Baghdad.

Jadi, Masjid Merah Panjunan ini nggak cuma tempat ibadah biasa, tapi juga punya nilai sejarah, arsitektur, dan religi yang tinggi. Kalau kamu ke Cirebon, jangan lupa mampir ke masjid ini ya!

Sejarah panjang

Masjid Merah Panjunan punya sejarah yang panjang banget, lho! Dibangun pada tahun 1480 oleh Sunan Gunung Jati, salah satu murid kesayangan Syekh Syarif Abdurrahman. Sunan Gunung Jati ini juga merupakan pendiri Kesultanan Cirebon.

Awalnya, Masjid Merah Panjunan cuma sebuah langgar atau surau kecil. Tapi, seiring bertambahnya jumlah umat Islam di Cirebon, masjid ini pun diperluas dan dipercantik. Sampai sekarang, Masjid Merah Panjunan masih berdiri kokoh dan menjadi salah satu masjid tertua di Cirebon.

Arsitektur unik

Masjid Merah Panjunan punya arsitektur yang unik banget, lho! Atapnya berbentuk tumpang tiga, semakin ke atas semakin kecil. Ini ciri khas arsitektur masjid-masjid tua di Cirebon.

Selain itu, atap masjid ini juga dihiasi dengan ukiran-ukiran khas Cirebon yang sangat indah. Ukiran-ukiran ini menggambarkan berbagai motif, seperti flora, fauna, dan kaligrafi.

Nilai religi

Masjid Merah Panjunan punya nilai religi yang tinggi banget, lho! Masjid ini jadi tempat berkumpul umat Islam untuk melaksanakan ibadah, seperti salat, zikir, dan mengaji.

Selain itu, Masjid Merah Panjunan juga jadi tempat diselenggarakannya berbagai kegiatan keagamaan, seperti pengajian, tabligh akbar, dan peringatan hari-hari besar Islam.

Tokoh penting

Masjid Merah Panjunan nggak lepas dari sosok penting, yaitu Syekh Syarif Abdurrahman. Beliau adalah ulama besar dari Baghdad yang datang ke Cirebon pada abad ke-15.

Syekh Syarif Abdurrahman mendirikan padepokan yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Kesultanan Cirebon. Beliau juga yang menyebarkan agama Islam di Cirebon dan sekitarnya.

Masjid Merah Panjunan sendiri dibangun oleh Sunan Gunung Jati, salah satu murid Syekh Syarif Abdurrahman. Jadi, keberadaan Masjid Merah Panjunan nggak bisa dipisahkan dari peran penting Syekh Syarif Abdurrahman dalam penyebaran agama Islam di Cirebon.