17 Contoh Mobilitas yang Wajib Kamu Tahu, Karir Melejit!

waktu baca 6 menit
Jumat, 10 Mei 2024 06:15 0 48 Fatimah

17 Contoh Mobilitas yang Wajib Kamu Tahu, Karir Melejit!


Ligaponsel.com – Pengertian dan 17 Contoh Mobilitas Horizontal dan Vertikal

Halo, para pembaca setia Ligaponsel! Kali ini, kita akan membahas topik yang menarik banget, yaitu mobilitas horizontal dan vertikal. Pasti kalian udah sering denger istilah ini, tapi belum tahu jelas artinya, kan? Tenang aja, di artikel ini kita akan kupas tuntas semuanya pakai bahasa yang mudah dimengerti dan tentunya dengan gaya yang asik dan kreatif.

Jadi, apa sih mobilitas itu? Mobilitas adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari satu posisi ke posisi lainnya dalam suatu organisasi atau masyarakat. Nah, mobilitas ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu mobilitas horizontal dan vertikal. Yuk, kita bahas satu-satu!

1. Mobilitas Horizontal

Mobilitas horizontal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari satu posisi ke posisi lain yang setara dalam suatu organisasi atau masyarakat. Gampangnya, pindah tempat kerja tapi jabatannya sama aja. Contohnya:

  • Pindah dari departemen pemasaran ke departemen penjualan
  • Pindah dari satu cabang perusahaan ke cabang lainnya
  • Pindah dari satu divisi ke divisi lain dalam satu perusahaan

2. Mobilitas Vertikal

Mobilitas vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari satu posisi ke posisi lain yang berbeda tingkatannya dalam suatu organisasi atau masyarakat. Nah, kalau yang ini artinya naik jabatan atau turun jabatan. Contohnya:

  • Karyawan yang dipromosikan dari staf menjadi manager
  • Pegawai negeri yang naik pangkat dari golongan III ke golongan IV
  • Seseorang yang terpilih menjadi anggota DPR dari sebelumnya hanya warga biasa

Gimana, udah jelas kan perbedaan antara mobilitas horizontal dan vertikal? Semoga artikel ini bermanfaat ya! Kalau ada pertanyaan, jangan sungkan untuk bertanya di kolom komentar. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

17 Contoh Mobilitas Horizontal dan Vertikal beserta Pengertiannya

Halo, para pembaca setia Ligaponsel! Kali ini, kita akan membahas topik yang menarik banget, yaitu mobilitas horizontal dan vertikal. Pasti kalian udah sering denger istilah ini, tapi belum tahu jelas artinya, kan? Tenang aja, di artikel ini kita akan kupas tuntas semuanya pakai bahasa yang mudah dimengerti dan tentunya dengan gaya yang asik dan kreatif.

Jadi, apa sih mobilitas itu? Mobilitas adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari satu posisi ke posisi lainnya dalam suatu organisasi atau masyarakat. Nah, mobilitas ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu mobilitas horizontal dan vertikal. Yuk, kita bahas satu-satu!

5 Aspek Penting Mobilitas Horizontal dan Vertikal

  1. Jenis Perpindahan: Horizontal (setara) vs. Vertikal (beda tingkatan)
  2. Dampak Jabatan: Tidak ada perubahan vs. Naik/turun jabatan
  3. Contoh: Pindah departemen vs. Promosi menjadi manajer
  4. Faktor Penyebab: Kebutuhan organisasi, prestasi kerja, perubahan karir
  5. Manfaat: Pengembangan karir, peningkatan motivasi, penyegaran organisasi

Kelima aspek ini saling terkait dan membentuk pemahaman yang komprehensif tentang mobilitas horizontal dan vertikal. Misalnya, jenis perpindahan menentukan dampak jabatan, yang pada akhirnya memengaruhi manfaat yang diperoleh individu dan organisasi.

Jadi, itulah 17 contoh mobilitas horizontal dan vertikal beserta pengertiannya. Semoga artikel ini bermanfaat ya! Kalau ada pertanyaan, jangan sungkan untuk bertanya di kolom komentar. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Jenis Perpindahan

Dalam mobilitas horizontal, perpindahan terjadi pada posisi yang sederajat. Misalnya, karyawan yang pindah dari divisi pemasaran ke divisi penjualan. Perpindahan ini tidak membawa perubahan pada level jabatan atau tanggung jawab. Di sisi lain, mobilitas vertikal melibatkan perpindahan ke posisi yang berbeda tingkatannya. Ketika seorang staf dipromosikan menjadi manajer, itu adalah contoh mobilitas vertikal ke atas. Sebaliknya, jika seorang manajer diturunkan jabatannya menjadi staf, itu adalah contoh mobilitas vertikal ke bawah.

Baik mobilitas horizontal maupun vertikal memiliki dampak yang berbeda pada individu dan organisasi. Mobilitas horizontal seringkali memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan keterampilan dan pengalaman baru, serta memperluas jaringan mereka dalam organisasi. Mobilitas vertikal, di sisi lain, dapat memberikan peningkatan gaji, status, dan tanggung jawab yang lebih besar. Bagi organisasi, mobilitas horizontal dan vertikal dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, inovasi, dan retensi karyawan.

Dampak Jabatan

Dalam mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan level jabatan. Karyawan tetap memiliki tanggung jawab dan wewenang yang sama, meskipun mereka pindah ke divisi atau departemen lain. Di sisi lain, mobilitas vertikal selalu membawa perubahan level jabatan. Ketika seorang karyawan dipromosikan, mereka akan memiliki tanggung jawab dan wewenang yang lebih besar. Sebaliknya, ketika seorang karyawan diturunkan jabatannya, mereka akan memiliki tanggung jawab dan wewenang yang lebih kecil.

Perubahan level jabatan ini dapat berdampak signifikan pada gaji, status, dan kepuasan kerja karyawan. Promosi biasanya dikaitkan dengan peningkatan gaji dan status, sementara penurunan jabatan dapat menyebabkan penurunan gaji dan status. Perubahan level jabatan juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, tergantung pada apakah mereka merasa tertantang dan dihargai dalam peran baru mereka.

Contoh

Dalam sebuah perusahaan, mobilitas horizontal dapat terjadi ketika seorang karyawan pindah dari departemen pemasaran ke departemen penjualan. Perpindahan ini terjadi pada level jabatan yang sama, sehingga karyawan tersebut tetap memiliki tanggung jawab dan wewenang yang sama. Di sisi lain, mobilitas vertikal terjadi ketika seorang karyawan dipromosikan dari posisi staf menjadi manajer. Promosi ini membawa perubahan level jabatan, di mana karyawan tersebut akan memiliki tanggung jawab dan wewenang yang lebih besar.

Mobilitas horizontal dan vertikal memiliki dampak yang berbeda pada karir karyawan. Mobilitas horizontal memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan keterampilan dan pengalaman baru, serta memperluas jaringan mereka dalam organisasi. Mobilitas vertikal, di sisi lain, dapat memberikan peningkatan gaji, status, dan tanggung jawab yang lebih besar. Bagi organisasi, mobilitas horizontal dan vertikal dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, inovasi, dan retensi karyawan.

Faktor Penyebab

Mobilitas horizontal dan vertikal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sisi organisasi maupun individu. Dari sisi organisasi, kebutuhan untuk mengisi posisi tertentu, melakukan restrukturisasi, atau mengembangkan talenta karyawan dapat memicu terjadinya mobilitas. Misalnya, ketika sebuah perusahaan membuka cabang baru, mereka mungkin memindahkan karyawan dari kantor pusat ke cabang baru tersebut (mobilitas horizontal). Atau, ketika sebuah perusahaan mengalami perubahan struktur organisasi, karyawan mungkin dipromosikan atau diturunkan jabatannya (mobilitas vertikal) untuk menyesuaikan dengan struktur baru.

Dari sisi individu, prestasi kerja yang baik atau keinginan untuk perubahan karir dapat menjadi faktor pendorong mobilitas. Karyawan yang menunjukkan kinerja yang sangat baik mungkin dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi (mobilitas vertikal ke atas). Sebaliknya, karyawan yang merasa tidak puas dengan posisi atau karir mereka saat ini mungkin mencari peluang mobilitas horizontal atau vertikal ke bawah untuk mencari tantangan atau peluang baru.

Manfaat

Mobilitas horizontal dan vertikal menawarkan berbagai manfaat bagi individu dan organisasi. Bagi individu, mobilitas horizontal dapat menjadi jalan pengembangan karir, memberikan kesempatan untuk memperluas keterampilan dan pengalaman dalam berbagai bidang. Mobilitas vertikal, di sisi lain, dapat memberikan peningkatan gaji, status, dan tanggung jawab, yang dapat menjadi motivasi yang kuat bagi karyawan.

Bagi organisasi, mobilitas horizontal dan vertikal dapat menyegarkan organisasi dengan membawa perspektif baru dan ide-ide inovatif. Mobilitas juga dapat membantu organisasi menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan bisnis dengan memindahkan karyawan ke posisi yang paling sesuai dengan keterampilan dan pengalaman mereka.