Rumah Adat Bangka Belitung: Uniknya Rumah Rakit hingga Panggung

waktu baca 2 menit
Senin, 13 Mei 2024 01:57 0 8 Fatimah

Rumah Adat Bangka Belitung: Uniknya Rumah Rakit hingga Panggung

Ligaponsel.com – 3 Jenis Rumah Adat Bangka Belitung, Ada Rumah Rakit hingga Panggung

Bangka Belitung memiliki tiga jenis rumah adat yang unik dan menarik, yaitu Rumah Rakit, Rumah Panggung, dan Rumah Besemah. Ketiga jenis rumah adat ini memiliki ciri khas dan fungsi yang berbeda-beda.

Rumah Rakit adalah rumah adat yang dibangun di atas rakit yang terapung di atas sungai atau danau. Rumah ini biasanya terbuat dari kayu dan bambu, dan memiliki atap yang terbuat dari daun nipah atau rumbia. Rumah Rakit biasanya digunakan oleh masyarakat nelayan yang tinggal di daerah pesisir.

Rumah Panggung adalah rumah adat yang dibangun di atas tiang-tiang kayu yang tinggi. Rumah ini biasanya terbuat dari kayu dan memiliki atap yang terbuat dari genteng atau seng. Rumah Panggung biasanya digunakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan atau dataran rendah yang sering banjir.

Rumah Besemah adalah rumah adat yang dibangun di atas tanah yang tinggi. Rumah ini biasanya terbuat dari kayu dan memiliki atap yang terbuat dari ijuk atau daun kelapa. Rumah Besemah biasanya digunakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan.

Ketiga jenis rumah adat Bangka Belitung ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Rumah-rumah ini merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga kelestariannya.

3 Jenis Rumah Adat Bangka Belitung, Ada Rumah Rakit hingga Panggung

Yuk, kenalan dengan tiga rumah adat unik dari Bangka Belitung: Rumah Rakit, Panggung, dan Besemah. Ketiganya punya ciri khas yang bikin penasaran.

Rumah Rakit: Apung di Atas Air

Rumah Panggung: Tinggi Menjulang

Rumah Besemah: Bertengger di Ketinggian

Keunikan ini punya alasan tersendiri. Rumah Rakit cocok untuk nelayan yang tinggal di sungai atau danau. Rumah Panggung melindungi dari banjir di dataran rendah. Sementara Rumah Besemah nyaman di daerah pegunungan.

Ketiga rumah adat ini bukan sekadar tempat tinggal, tapi juga warisan budaya yang harus dijaga. Mereka jadi saksi sejarah dan kekayaan arsitektur Bangka Belitung.