Waspada! Pembengkakan Leher Bisa Jadi Gejala Limfoma, Penyakit Kanker yang Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh

waktu baca 4 menit
Selasa, 21 Mei 2024 09:54 0 8 Jeremy

Waspada! Pembengkakan Leher Bisa Jadi Gejala Limfoma, Penyakit Kanker yang Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh

Ligaponsel.com – Pembengkakan di area leher waspada jadi gejala terkena limfoma

Limfoma adalah kanker yang menyerang sistem limfatik, yaitu jaringan dan organ yang membantu tubuh melawan infeksi. Gejala limfoma yang paling umum adalah pembengkakan kelenjar getah bening, yang bisa terjadi di mana saja di tubuh, termasuk di leher.

Pembengkakan kelenjar getah bening di leher bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, cedera, atau reaksi alergi. Namun, jika pembengkakan tidak kunjung reda setelah beberapa minggu atau disertai gejala lain seperti demam, penurunan berat badan, atau kelelahan, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga melakukan tes seperti biopsi untuk mengetahui penyebab pembengkakan. Jika pembengkakan disebabkan oleh limfoma, dokter akan menentukan jenis limfoma dan stadiumnya untuk menentukan pengobatan yang tepat.

Pengobatan limfoma biasanya melibatkan kemoterapi, radiasi, atau kombinasi keduanya. Pilihan pengobatan akan tergantung pada jenis dan stadium limfoma, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Pembengkakan kelenjar getah bening di leher bisa menjadi gejala limfoma, meskipun tidak selalu. Jika Anda mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di leher yang tidak kunjung reda atau disertai gejala lain, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Pembengkakan Di Area Leher Waspada Jadi Gejala Terkena Limfoma

Kelenjar getah bening bengkak? Bisa jadi pertanda limfoma. Yuk, kenali 5 hal penting tentang limfoma:

  • Jenis kanker yang menyerang sistem limfatik.
  • Gejala awal: kelenjar getah bening bengkak di leher, ketiak, atau selangkangan.
  • Penyebab: belum diketahui pasti, tapi diduga terkait infeksi virus atau bakteri.
  • Pengobatan: kemoterapi, radiasi, atau kombinasi keduanya.
  • Pencegahan: belum ada cara pasti, tapi menjaga kesehatan dan menghindari paparan zat berbahaya bisa membantu mengurangi risiko.

Jadi, kalau kamu mengalami kelenjar getah bening bengkak yang tidak kunjung reda, apalagi disertai gejala lain seperti demam atau penurunan berat badan, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Jenis kanker yang menyerang sistem limfatik.

Sistem limfatik adalah jaringan kompleks yang membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit. Sistem ini terdiri dari kelenjar getah bening, pembuluh limfatik, dan organ limfoid seperti limpa dan timus.

Limfoma adalah kanker yang menyerang sel-sel sistem limfatik. Kanker ini dapat berkembang di kelenjar getah bening, sumsum tulang, limpa, timus, atau organ limfoid lainnya.

Penyebab pasti limfoma belum diketahui, tetapi beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, seperti infeksi virus atau bakteri, sistem kekebalan yang lemah, dan paparan bahan kimia tertentu.

Gejala limfoma dapat bervariasi tergantung pada jenis dan stadium kanker. Namun, gejala yang paling umum adalah pembengkakan kelenjar getah bening, demam, penurunan berat badan, kelelahan, dan berkeringat malam.

Pembengkakan kelenjar getah bening adalah gejala limfoma yang paling umum. Kelenjar getah bening dapat membengkak di mana saja di tubuh, tetapi paling sering terjadi di leher, ketiak, atau selangkangan.

Jika Anda mengalami pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak kunjung reda atau disertai gejala lain seperti demam atau penurunan berat badan, segera periksakan diri ke dokter. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Gejala awal

Kalau kamu lagi ngaca terus nemu benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan, jangan panik dulu. Bisa jadi itu cuma kelenjar getah bening yang lagi bengkak karena kamu habis kena infeksi.

Tapi, kalau benjolannya nggak kempes-kempes setelah beberapa minggu, atau malah tambah besar, mending langsung periksa ke dokter, ya. Soalnya, bisa jadi itu pertanda limfoma, yaitu kanker yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Penyebab

Penyebab pasti limfoma memang masih misteri. Tapi, ada beberapa dugaan yang mengaitkannya dengan infeksi virus atau bakteri. Beberapa jenis virus yang diduga bisa memicu limfoma adalah virus Epstein-Barr dan virus hepatitis C. Sementara itu, bakteri yang diduga terkait dengan limfoma adalah bakteri Helicobacter pylori.

Selain infeksi, ada juga faktor risiko lain yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena limfoma, seperti memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terpapar bahan kimia tertentu dalam jangka waktu yang lama.

Pengobatan

Kalau kamu udah didiagnosis limfoma, jangan langsung lesu. Soalnya, ada banyak pilihan pengobatan yang bisa dicoba, seperti kemoterapi, radiasi, atau kombinasi keduanya.

Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Sementara itu, radiasi menggunakan sinar-X berenergi tinggi atau jenis radiasi lainnya untuk membunuh sel kanker.

Pilihan pengobatan terbaik untuk kamu akan tergantung pada jenis dan stadium limfoma, serta kondisi kesehatan kamu secara keseluruhan. Dokter akan mendiskusikan pilihan pengobatan dengan kamu dan membantu kamu memutuskan pengobatan yang paling tepat.

Pencegahan

Meskipun belum ada cara pasti untuk mencegah limfoma, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risikonya, seperti:

  • Menjaga kesehatan: Makan makanan sehat, olahraga teratur, dan istirahat cukup.
  • Menghindari paparan zat berbahaya: Hindari paparan bahan kimia beracun, seperti pestisida dan asap rokok.