Presidential Club merupakan ide yang sudah lama didengar sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Rencananya, Presidential Club ini akan menjadi wadah berkumpulnya para mantan Presiden RI untuk memberikan masukan dan saran kepada Presiden yang sedang menjabat.
Gagasan ini kembali mengemuka setelah Agum Gumelar, mantan Menteri Pertahanan era SBY, menyatakan dukungannya terhadap pembentukan Presidential Club. Menurut Agum, Presidential Club dapat menjadi sarana untuk memperkuat demokrasi di Indonesia.
Namun, rencana pembentukan Presidential Club ini juga mendapat kritik dari beberapa pihak. Kritik yang paling umum dilontarkan adalah bahwa Presidential Club berpotensi menjadi alat politik bagi mantan Presiden untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah yang sedang berjalan.
Terlepas dari pro dan kontra yang menyertainya, rencana pembentukan Presidential Club masih terus digodok. Jika terealisasi, Presidential Club diharapkan dapat menjadi wadah yang bermanfaat bagi demokrasi di Indonesia.
Soal Ide ‘Presidential Club’, Agum Gumelar
Lima aspek penting terkait ide ‘Presidential Club’:
- Wadah mantan presiden
- Beri saran dan masukan
- Dukung demokrasi
- Potensi alat politik
- Masih dalam kajian
Kehadiran ‘Presidential Club’ diharapkan dapat memperkaya khazanah demokrasi di Indonesia. Mantan presiden yang notabene memiliki segudang pengalaman diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.
Wadah mantan presiden
Presidential Club merupakan wadah berkumpulnya para mantan Presiden RI. Diharapkan, para mantan presiden ini dapat memberikan masukan dan saran kepada Presiden yang sedang menjabat.
Kehadiran Presidential Club ini penting karena para mantan presiden memiliki segudang pengalaman yang dapat bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Mereka dapat memberikan perspektif yang berbeda dan komprehensif dalam pengambilan keputusan.
Selain itu, Presidential Club juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat demokrasi di Indonesia. Dengan adanya wadah ini, mantan presiden dapat tetap terlibat dalam proses pengambilan keputusan, meskipun mereka sudah tidak menjabat lagi.
Beri saran dan masukan
Salah satu fungsi utama Presidential Club adalah memberikan saran dan masukan kepada Presiden yang sedang menjabat. Para mantan presiden yang tergabung dalam club ini diharapkan dapat memberikan perspektif yang berbeda dan komprehensif dalam pengambilan keputusan.
Saran dan masukan dari Presidential Club dapat sangat bermanfaat bagi Presiden, terutama dalam menghadapi masalah-masalah krusial yang dihadapi bangsa. Para mantan presiden yang tergabung dalam club ini memiliki segudang pengalaman dan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk mencari solusi terbaik.
Selain itu, Presidential Club juga dapat menjadi wadah untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Presiden. Para mantan presiden dapat menyerap aspirasi masyarakat melalui berbagai saluran, seperti pertemuan, diskusi, atau media sosial.
Dukung demokrasi
Kehadiran Presidential Club diharapkan dapat memperkuat demokrasi di Indonesia. Dengan adanya wadah ini, mantan presiden dapat tetap terlibat dalam proses pengambilan keputusan, meskipun mereka sudah tidak menjabat lagi.
Selain itu, Presidential Club juga dapat menjadi sarana untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Presiden. Para mantan presiden dapat menyerap aspirasi masyarakat melalui berbagai saluran, seperti pertemuan, diskusi, atau media sosial.
Dengan demikian, Presidential Club dapat menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Mantan presiden dapat memberikan masukan kepada Presiden berdasarkan aspirasi masyarakat, sehingga kebijakan yang diambil pemerintah dapat lebih aspiratif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Potensi alat politik
Salah satu kritik yang dilontarkan terhadap rencana pembentukan Presidential Club adalah potensi menjadi alat politik bagi mantan presiden untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah yang sedang berjalan.
Kekhawatiran ini tidak sepenuhnya tidak berdasar. Para mantan presiden memiliki pengaruh yang besar, baik secara politik maupun ekonomi. Jika mereka tergabung dalam satu wadah, mereka dapat menggunakan pengaruh tersebut untuk menekan Presiden agar mengambil kebijakan yang menguntungkan mereka.
Namun, potensi ini dapat diminimalisir dengan membuat aturan yang jelas tentang peran dan fungsi Presidential Club. Misalnya, dapat diatur bahwa Presidential Club hanya berfungsi sebagai wadah untuk memberikan saran dan masukan, tanpa memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
Masih dalam kajian
Rencana pembentukan Presidential Club masih terus digodok. Pemerintah belum mengambil keputusan apakah akan membentuk club ini atau tidak.
Ada beberapa pertimbangan yang harus diambil pemerintah sebelum mengambil keputusan. Pertama, pemerintah harus memastikan bahwa Presidential Club tidak akan menjadi alat politik bagi mantan presiden.
Kedua, pemerintah harus memastikan bahwa Presidential Club akan memberikan manfaat yang nyata bagi demokrasi di Indonesia.
Jika pemerintah dapat mengatasi kedua pertimbangan tersebut, maka pembentukan Presidential Club dapat menjadi langkah positif bagi demokrasi di Indonesia.