Ligaponsel.com – Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Tak ada satupun penumpang yang selamat dalam insiden nahas tersebut. Lantas, bagaimana cara mengungkap penyebab pasti kecelakaan?
Dalam sebuah wawancara eksklusif, dr. Sumy Hastry Purwanti, pakar forensik dari Universitas Indonesia, membeberkan teknik “Dead Body Can Talk” yang digunakan untuk mengungkap tabir di balik kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Menurut dr. Sumy, jenazah korban kecelakaan dapat memberikan banyak informasi penting. Melalui pemeriksaan menyeluruh, tim forensik dapat mengetahui penyebab kematian, luka-luka yang dialami korban, hingga posisi korban saat terjadi kecelakaan.
Dalam kasus kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, tim forensik telah memeriksa ratusan jenazah korban. Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan adanya luka-luka yang tidak biasa pada beberapa jenazah. Luka-luka tersebut diduga akibat benturan keras atau ledakan.
Selain itu, tim forensik juga menemukan sisa-sisa material pesawat pada beberapa jenazah. Temuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa pesawat mengalami kerusakan parah sebelum jatuh ke laut.
Hasil pemeriksaan forensik tersebut kemudian dipadukan dengan data dari kotak hitam pesawat. Dengan menggabungkan kedua data tersebut, tim investigasi dapat merekonstruksi detik-detik terakhir sebelum pesawat jatuh.
Teknik “Dead Body Can Talk” telah terbukti sangat efektif dalam mengungkap penyebab kecelakaan pesawat. Teknik ini telah digunakan dalam banyak investigasi kecelakaan pesawat di seluruh dunia, termasuk kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH370.
Meskipun tidak ada korban selamat dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, namun jenazah korban tetap dapat memberikan informasi penting untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan. Dengan menggunakan teknik “Dead Body Can Talk”, tim investigasi diharapkan dapat menemukan jawaban atas pertanyaan yang masih mengganjal.
Tak Ada Korban Selamat, dr Sumy Hastry Purwanti Ungkap yang Sebenarnya Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Dalam mengungkap misteri kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, peran jenazah korban sangatlah krusial. Teknik “Dead Body Can Talk” yang digunakan dr. Sumy Hastry Purwanti, pakar forensik dari Universitas Indonesia, menguak berbagai aspek penting:
– Luka-luka korban– Posisi korban– Material pesawat– Data kotak hitam– Rekonstruksi kejadian
Dengan menggabungkan temuan dari jenazah korban dan data kotak hitam, tim investigasi dapat merekonstruksi detik-detik terakhir sebelum pesawat jatuh. Teknik “Dead Body Can Talk” telah terbukti ampuh mengungkap penyebab kecelakaan pesawat di seluruh dunia, termasuk kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH370.
