Ligaponsel.com – PDIP: Megawati Cermati “Presidential Club” ala Prabowo
PDIP Ketum Megawati Soekarnoputri turut mengomentari soal “Presidential Club” yang dibentuk oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Megawati menilai, pembentukan “Presidential Club” merupakan hal baik. Namun, ia mengingatkan agar klub tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik.
“Saya kira bagus, tapi kalau bisa jangan dimanfaatkan untuk kepentingan politik,” kata Megawati usai menghadiri acara peluncuran buku di Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Menurut Megawati, “Presidential Club” seharusnya menjadi wadah bagi para pemimpin dunia untuk bertukar pikiran dan pengalaman.
“Itu kan kumpulan para leader (pemimpin), jadi saya kira saling tukar pikiran, tukar pengalaman itu bagus,” ujarnya.
Namun, Megawati mengingatkan agar Prabowo tetap fokus pada tugasnya sebagai Menhan.
“Saya kira, Pak Prabowo itu kan Menteri Pertahanan, tugasnya jelas di situ. Jadi, saya kira jangan sampai nanti tugasnya jadi kabur,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Prabowo membentuk “Presidential Club” yang beranggotakan sejumlah mantan dan pemimpin negara.
Pembentukan klub tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk PDIP.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai, pembentukan “Presidential Club” berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
“PDIP melihat pembentukan ‘Presidential Club’ itu bukan prioritas. Yang lebih penting adalah bagaimana Pak Prabowo fokus pada tugasnya sebagai Menhan,” kata Hasto.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman membela pembentukan “Presidential Club”.
Menurut Habiburokhman, klub tersebut merupakan wadah bagi para pemimpin dunia untuk berbagi pengalaman dan pemikiran.
“Presidential Club” itu bukan wadah politik. Itu hanya wadah tukar pikiran dan pengalaman antar pemimpin dunia,” ujar Habiburokhman.
PDIP
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut mengomentari soal “Presidential Club” yang dibentuk oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Berikut enam aspek penting terkait hal tersebut:
- Pembentukan “Presidential Club” merupakan hal baik.
- Klub tersebut jangan disalahgunakan untuk kepentingan politik.
- “Presidential Club” seharusnya menjadi wadah bertukar pikiran.
- Prabowo harus tetap fokus pada tugasnya sebagai Menhan.
- Pembentukan klub tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak.
- Sekjen PDIP menilai klub tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
Keenam aspek tersebut menunjukkan bahwa pembentukan “Presidential Club” perlu dicermati lebih lanjut. Klub tersebut berpotensi menjadi wadah positif bagi para pemimpin dunia, namun juga perlu diwaspadai agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Pembentukan “Presidential Club” merupakan hal baik.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai pembentukan “Presidential Club” oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan hal yang baik. Ia menilai klub tersebut dapat menjadi wadah bertukar pikiran dan pengalaman antar pemimpin dunia.
Namun, Megawati mengingatkan agar klub tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik. Ia juga menekankan pentingnya Prabowo untuk tetap fokus pada tugasnya sebagai Menhan.
Klub tersebut jangan disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Pembentukan “Presidential Club” oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai, pembentukan klub tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
PDIP mengingatkan agar klub tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menekankan pentingnya Prabowo untuk tetap fokus pada tugasnya sebagai Menhan.
“Presidential Club” seharusnya menjadi wadah bertukar pikiran.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai, “Presidential Club” yang dibentuk oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto seharusnya menjadi wadah bertukar pikiran dan pengalaman antar pemimpin dunia.
Megawati mengingatkan agar klub tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik. Ia juga menekankan pentingnya Prabowo untuk tetap fokus pada tugasnya sebagai Menhan.
Pengamat politik menilai, “Presidential Club” berpotensi menjadi wadah positif bagi para pemimpin dunia untuk berbagi pengalaman dan pemikiran. Namun, mereka juga mengingatkan agar klub tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Prabowo harus tetap fokus pada tugasnya sebagai Menhan.
Pembentukan “Presidential Club” oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai, pembentukan klub tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
PDIP mengingatkan agar klub tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menekankan pentingnya Prabowo untuk tetap fokus pada tugasnya sebagai Menhan.
Pembentukan klub tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Pembentukan “Presidential Club” yang diprakarsai oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai beragam tanggapan. Ada yang menilai pembentukan klub tersebut merupakan hal yang positif, namun ada pula yang mengkhawatirkan potensi penyalahgunaannya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri termasuk pihak yang memberikan komentar terkait pembentukan klub tersebut. Megawati menilai, “Presidential Club” berpotensi menjadi wadah yang baik bagi para pemimpin dunia untuk berbagi pengalaman dan pemikiran. Namun, ia juga mengingatkan agar klub tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai, pembentukan “Presidential Club” berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Ia mengingatkan agar klub tersebut tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
Pengamat politik menilai, “Presidential Club” memiliki potensi positif sebagai wadah berbagi pengalaman dan pemikiran bagi para pemimpin dunia. Namun, mereka juga mengingatkan agar klub tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Sekjen PDIP menilai klub tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
Pembentukan “Presidential Club” oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai beragam reaksi.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai, pembentukan klub tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
Hasto mengingatkan agar klub tersebut tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
Ia menilai, pembentukan klub tersebut tidak tepat dilakukan di tengah kondisi negara yang sedang menghadapi berbagai tantangan.
“Saat ini, negara kita sedang menghadapi berbagai tantangan, seperti pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi,” kata Hasto.
“Menurut saya, pembentukan ‘Presidential Club’ kurang tepat dilakukan di tengah kondisi seperti ini,” imbuhnya.
Hasto menekankan, PDIP akan terus mengawasi perkembangan “Presidential Club” dan memastikan klub tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik.