Ligaponsel.com –
Kebijakan pendidikan pemerintah jangan neolib, harus disiapkan dari hulu ke hilir. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Indra Charismiadji, pakar pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dalam sebuah diskusi publik yang diselenggarakan oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) pada Rabu (15/2/2023).
Menurut Indra, kebijakan pendidikan pemerintah saat ini masih terlalu berorientasi pada pasar dan mengabaikan kebutuhan masyarakat. Hal ini terlihat dari fokus pemerintah pada pengembangan sekolah-sekolah unggulan dan pengabaian terhadap sekolah-sekolah di daerah tertinggal.
“Pemerintah harus menyiapkan kebijakan pendidikan dari hulu ke hilir,” kata Indra. “Hulu” yang dimaksud adalah penyediaan pendidikan dasar yang berkualitas, sementara “hilir” adalah penyediaan pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Indra juga mengkritik kebijakan pemerintah yang terlalu fokus pada pembangunan infrastruktur pendidikan. Menurutnya, pembangunan infrastruktur saja tidak cukup untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah juga perlu memperhatikan kualitas guru, kurikulum, dan metode pembelajaran.
“Pemerintah harus melakukan investasi jangka panjang pada pendidikan,” kata Indra. “Investasi ini bukan hanya dalam bentuk pembangunan infrastruktur, tetapi juga dalam bentuk peningkatan kualitas guru dan kurikulum.”
Indra berharap pemerintah bisa segera mengubah arah kebijakan pendidikannya. Menurutnya, pendidikan adalah kunci untuk pembangunan bangsa yang berkelanjutan.
“Pendidikan adalah investasi untuk masa depan,” kata Indra. “Jika pemerintah ingin Indonesia menjadi negara maju, maka pemerintah harus berinvestasi pada pendidikan.”
Indra Charismiadji
Pendidikan berkualitas tinggi adalah kunci kemajuan bangsa. Namun, kebijakan pendidikan pemerintah saat ini masih belum tepat sasaran. Pakar pendidikan Indra Charismiadji mengkritik kebijakan pemerintah yang terlalu berorientasi pada pasar dan mengabaikan kebutuhan masyarakat.
Menurut Indra, pemerintah harus menyiapkan kebijakan pendidikan dari hulu ke hilir. Hulu yang dimaksud adalah penyediaan pendidikan dasar yang berkualitas, sementara hilir adalah penyediaan pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Berikut adalah enam aspek penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan kebijakan pendidikan:
- Kualitas guru
- Kurikulum
- Metode pembelajaran
- Infrastruktur
- Investasi jangka panjang
- Relevansi dengan kebutuhan pasar kerja
Keenam aspek ini saling terkait dan harus dikembangkan secara bersamaan. Pemerintah harus melakukan investasi jangka panjang pada pendidikan, bukan hanya dalam bentuk pembangunan infrastruktur, tetapi juga dalam bentuk peningkatan kualitas guru dan kurikulum.
Dengan memperhatikan keenam aspek tersebut, pemerintah dapat menyiapkan kebijakan pendidikan yang lebih baik dan menghasilkan generasi penerus yang berkualitas.
Kualitas guru
Kualitas guru adalah salah satu faktor terpenting dalam menentukan kualitas pendidikan. Guru yang berkualitas akan mampu menyampaikan materi pelajaran dengan baik, memotivasi siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Pemerintah harus berinvestasi pada peningkatan kualitas guru melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan profesional. Pemerintah juga harus memastikan bahwa guru mendapatkan gaji yang layak dan tunjangan yang memadai.
Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang baik akan membantu siswa mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mereka butuhkan untuk sukses di sekolah dan kehidupan.
Pemerintah harus memastikan bahwa kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah di Indonesia relevan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan zaman. Kurikulum juga harus fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing daerah.
Metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Metode pembelajaran yang efektif akan membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih mudah dan menyenangkan.
Pemerintah harus mendorong guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif akan membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar.
Infrastruktur
Infrastruktur pendidikan yang baik sangat penting untuk mendukung proses belajar mengajar. Infrastruktur pendidikan meliputi gedung sekolah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas olahraga.
Pemerintah harus memastikan bahwa semua sekolah di Indonesia memiliki infrastruktur yang layak. Sekolah-sekolah di daerah tertinggal harus menjadi prioritas utama pembangunan infrastruktur pendidikan.
Investasi jangka panjang
Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Investasi ini tidak hanya akan bermanfaat bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat dan bangsa secara keseluruhan.
Pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pendidikan, tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur, tetapi juga untuk peningkatan kualitas guru dan kurikulum. Investasi ini akan menghasilkan generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing.
Relevansi dengan kebutuhan pasar kerja
Pendidikan tidak hanya tentang menghafal fakta dan angka. Pendidikan juga harus mempersiapkan siswa untuk dunia kerja.
Pemerintah harus memastikan bahwa kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah di Indonesia relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Lulusan sekolah harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri.