Ligaponsel.com – 4 Faktor Yang Menjadi Pemicu Syok Anafilaktik
Syok anafilaktik adalah reaksi alergi yang parah dan mengancam jiwa yang dapat terjadi dalam hitungan menit setelah terpapar alergen. Gejala syok anafilaktik dapat meliputi kesulitan bernapas, bengkak pada wajah dan tenggorokan, gatal-gatal, mual, muntah, dan diare. Dalam kasus yang parah, syok anafilaktik dapat menyebabkan kematian.
Ada banyak faktor yang dapat memicu syok anafilaktik, antara lain:
- Makanan: Alergi makanan adalah penyebab paling umum syok anafilaktik. Makanan yang paling umum menyebabkan alergi makanan antara lain kacang tanah, kacang pohon, susu, telur, ikan, dan kerang.
- Obat-obatan: Beberapa obat dapat memicu syok anafilaktik, seperti penisilin, aspirin, dan ibuprofen.
- Gigitan atau sengatan serangga: Gigitan atau sengatan serangga, seperti lebah, tawon, dan semut, dapat memicu syok anafilaktik pada orang yang alergi terhadap racun serangga.
- Lateks: Lateks adalah bahan yang ditemukan pada sarung tangan, balon, dan kondom. Orang yang alergi terhadap lateks dapat mengalami syok anafilaktik jika mereka terpapar lateks.
Jika Anda memiliki alergi yang diketahui, penting untuk menghindari alergen tersebut dan selalu membawa EpiPen, perangkat yang dapat menyuntikkan epinefrin untuk mengobati syok anafilaktik.
Jika Anda mengalami gejala syok anafilaktik, segera cari pertolongan medis. Syok anafilaktik adalah kondisi yang mengancam jiwa dan memerlukan perawatan segera.
4 Faktor Yang Menjadi Pemicu Syok Anafilaktik
Kenali pemicu syok anafilaktik, reaksi alergi yang bisa mengancam jiwa. Hindari alergen, bawa EpiPen, dan segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala.
Ketahui 4 faktor pemicu utama:
- Makanan (kacang, susu, telur, ikan)
- Obat (penisilin, aspirin)
- Gigitan/sengatan serangga (lebah, tawon)
- Lateks (sarung tangan, balon)
Jadilah detektif alergi Anda sendiri, hindari pemicu, dan tetap aman!
Makanan (kacang, susu, telur, ikan)
Makanan, oh makanan lezat! Tapi hati-hati, beberapa makanan bisa jadi musuh tersembunyi yang memicu syok anafilaktik. Kacang, susu, telur, dan ikan adalah tersangka utamanya. Bayangkan kacang tanah yang renyah berubah jadi mimpi buruk, atau menyesap susu yang mengundang malapetaka. Alergi makanan ini bisa jadi sangat serius, jadi waspadalah!
Misalnya, si kecil Sarah suka sekali kacang tanah. Tapi suatu hari, setelah makan selai kacang, tenggorokannya membengkak dan dia kesulitan bernapas. Ternyata, Sarah alergi kacang tanah! Sejak saat itu, Sarah pun harus berhati-hati menghindari segala makanan yang mengandung kacang.
Obat (penisilin, aspirin)
Obat-obatan, penolong kita saat sakit, tapi bisa juga jadi pemicu syok anafilaktik yang menakutkan. Penisilin, sang pahlawan antibiotik, dan aspirin, pereda nyeri yang kita kenal, bisa jadi musuh bebuyutan bagi mereka yang alergi. Bayangkan saja, meminum obat yang seharusnya menyembuhkan malah membuat tenggorokan membengkak dan napas sesak.
Contohnya, Pak Budi punya riwayat alergi penisilin. Suatu ketika, ia tak sengaja mengonsumsi obat yang mengandung penisilin. Akibatnya, ia mengalami syok anafilaktik dan harus segera dilarikan ke rumah sakit. Sejak saat itu, Pak Budi selalu memastikan untuk memberitahu dokter dan apoteker tentang alerginya terhadap penisilin.
Gigitan/sengatan serangga (lebah, tawon)
Serangga kecil, tapi bisa jadi masalah besar! Gigitan atau sengatan lebah dan tawon bisa memicu syok anafilaktik pada orang yang alergi terhadap racun mereka. Bayangkan sedang asyik piknik, eh tiba-tiba disengat tawon dan langsung sesak napas. Ngeri!
Seperti kisah nyata si Caca. Dia alergi sengatan tawon. Suatu kali, saat sedang berkemah, dia tidak sengaja terung tawon. Akibatnya, dia langsung mengalami syok anafilaktik dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Sejak kejadian itu, Caca selalu membawa obat epinefrin untuk berjaga-jaga jika dia terung serangga lagi.
Lateks (sarung tangan, balon)
Siapa sangka, benda sehari-hari seperti sarung tangan dan balon bisa jadi mimpi buruk bagi penderita alergi lateks. Bahan ini bisa memicu reaksi syok anafilaktik yang tidak main-main.
Bayangkan si Rara yang alergi lateks. Saat ia memakai sarung tangan karet, kulitnya langsung memerah, gatal, dan bengkak. Bahkan, ia bisa mengalami kesulitan bernapas jika menghirup udara yang mengandung partikel lateks. Sejak kejadian itu, Rara harus ekstra hati-hati dan selalu menghindari produk yang mengandung lateks.