Waspada! Pakai Cobek Batu Bisa Picu Batu Ginjal, Mitos atau Fakta?

waktu baca 4 menit
Jumat, 17 Mei 2024 15:50 0 8 Silvy

Waspada! Pakai Cobek Batu Bisa Picu Batu Ginjal, Mitos atau Fakta?

Waspada! Pakai Cobek Batu Bisa Picu Batu Ginjal, Mitos atau Fakta?

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai cobek dan ulekan batu memang sudah menjadi tradisi turun-temurun di Indonesia. Namun, baru-baru ini beredar kabar bahwa penggunaan cobek dan ulekan batu dapat memicu pembentukan batu ginjal. Benarkah demikian?

Menurut dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGH, penggunaan cobek dan ulekan batu tidak secara langsung menyebabkan batu ginjal. Batu ginjal terbentuk akibat pengendapan mineral, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat, dalam urine. Pengendapan ini dapat terjadi karena berbagai faktor, antara lain:

  • Konsumsi makanan tinggi oksalat, seperti bayam, kacang-kacangan, dan teh
  • Konsumsi makanan tinggi kalsium, seperti susu, keju, dan yogurt
  • Konsumsi makanan tinggi asam urat, seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut
  • Kurang minum air putih
  • Riwayat keluarga batu ginjal

Sementara itu, cobek dan ulekan batu terbuat dari bahan alami yang tidak mengandung zat kimia berbahaya. Jadi, penggunaan cobek dan ulekan batu tidak akan melepaskan zat-zat yang dapat memicu pembentukan batu ginjal.

Namun, perlu diperhatikan bahwa cobek dan ulekan batu yang tidak bersih dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri. Bakteri ini dapat masuk ke dalam makanan dan menyebabkan infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.

Oleh karena itu, penting untuk selalu membersihkan cobek dan ulekan batu sebelum digunakan. Selain itu, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta minum air putih yang cukup untuk mencegah pembentukan batu ginjal.

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Menggunakan cobek dan ulekan batu untuk membuat sambal atau bumbu dapur lainnya memang sudah menjadi tradisi turun-temurun di Indonesia. Namun, baru-baru ini beredar kabar bahwa penggunaan cobek dan ulekan batu dapat memicu pembentukan batu ginjal. Benarkah demikian?

Menurut dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGH, penggunaan cobek dan ulekan batu tidak secara langsung menyebabkan batu ginjal. Batu ginjal terbentuk akibat pengendapan mineral, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat, dalam urine. Pengendapan ini dapat terjadi karena berbagai faktor, antara lain:

  • Konsumsi makanan tinggi oksalat
  • Konsumsi makanan tinggi kalsium
  • Konsumsi makanan tinggi asam urat
  • Kurang minum air putih
  • Riwayat keluarga batu ginjal

Sementara itu, cobek dan ulekan batu terbuat dari bahan alami yang tidak mengandung zat kimia berbahaya. Jadi, penggunaan cobek dan ulekan batu tidak akan melepaskan zat-zat yang dapat memicu pembentukan batu ginjal.

Namun, perlu diperhatikan bahwa cobek dan ulekan batu yang tidak bersih dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri. Bakteri ini dapat masuk ke dalam makanan dan menyebabkan infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.

Oleh karena itu, penting untuk selalu membersihkan cobek dan ulekan batu sebelum digunakan. Selain itu, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta minum air putih yang cukup untuk mencegah pembentukan batu ginjal.

Konsumsi makanan tinggi oksalat

Makanan tinggi oksalat, seperti bayam, kacang-kacangan, dan teh, dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Oksalat adalah zat alami yang ditemukan dalam banyak makanan, tetapi dapat mengikat kalsium dalam urine dan membentuk kristal.

Jika kristal ini menumpuk, dapat membentuk batu ginjal. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan tinggi oksalat jika Anda memiliki riwayat batu ginjal.

Konsumsi makanan tinggi kalsium

Makanan tinggi kalsium, seperti susu, keju, dan yogurt, juga dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Kalsium adalah mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk kesehatan tulang dan gigi. Namun, jika kadar kalsium dalam urine terlalu tinggi, dapat membentuk kristal dan akhirnya menjadi batu ginjal.

Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan tinggi kalsium dalam jumlah sedang, terutama jika Anda memiliki riwayat batu ginjal.

Konsumsi makanan tinggi asam urat

Makanan tinggi asam urat, seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut, juga dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Asam urat adalah zat alami yang dihasilkan tubuh saat memecah purin, senyawa yang ditemukan dalam beberapa makanan.

Jika kadar asam urat dalam urine terlalu tinggi, dapat membentuk kristal dan akhirnya menjadi batu ginjal. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan tinggi asam urat jika Anda memiliki riwayat batu ginjal.

Kurang minum air putih

Kurang minum air putih dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Air putih membantu melarutkan mineral dalam urine dan mencegah pembentukan kristal. Jika Anda tidak minum cukup air, urine Anda akan menjadi lebih pekat dan mineral lebih mudah mengkristal.

Oleh karena itu, penting untuk minum air putih yang cukup setiap hari, terutama jika Anda tinggal di daerah beriklim panas atau berolahraga secara teratur. Minum air putih juga dapat membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih dan mencegah infeksi.

Riwayat keluarga batu ginjal

Orang yang memiliki riwayat keluarga batu ginjal memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan batu ginjal sendiri. Hal ini karena faktor genetik dapat berperan dalam pembentukan batu ginjal.

Jika Anda memiliki riwayat keluarga batu ginjal, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko Anda sendiri, seperti minum banyak air putih, membatasi konsumsi makanan tinggi oksalat, kalsium, dan asam urat, serta menjaga berat badan yang sehat.