Ligaponsel.com – Kembali, seorang anak di Gunungkidul meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Dengan adanya kasus ini, total kasus DBD di Gunungkidul menjadi 600 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan bahwa anak yang meninggal tersebut berusia 10 tahun dan merupakan warga Kecamatan Wonosari. Anak tersebut meninggal dunia pada hari Minggu (26/2/2023) di RSUD Wonosari.
Menurut Dewi, kasus DBD di Gunungkidul mengalami peningkatan signifikan pada tahun ini. Pada tahun 2022, hanya terdapat sekitar 200 kasus DBD di Gunungkidul. Namun, hingga bulan Februari 2023, jumlah kasus DBD telah mencapai 600 kasus.
Dewi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD. Masyarakat diimbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menggunakan kelambu saat tidur dan memakai obat nyamuk. Jika mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan ruam, masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus
Kasus DBD di Gunungkidul mengkhawatirkan. Kembali, seorang anak meninggal dunia akibat penyakit mematikan ini.
Beberapa hal penting terkait kasus ini:
- 1 Anak Meninggal
- 600 Kasus DBD
- Peningkatan Signifikan
- Imbauan PSN 3M
- Gejala DBD
- Waspada DBD
Kasus DBD di Gunungkidul menunjukkan pentingnya kewaspadaan masyarakat. Pencegahan melalui PSN 3M dan deteksi dini gejala DBD sangat penting untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.
1 Anak Meninggal
Sedih banget ya, di Gunungkidul ada 1 anak meninggal karena DBD. Ini jadi kasus kematian pertama akibat DBD di Gunungkidul tahun ini.
Sampai sekarang, total udah ada 600 kasus DBD di Gunungkidul. Jumlah ini meningkat banyak banget dibanding tahun lalu yang cuma sekitar 200 kasus.
600 Kasus DBD
Kasus DBD di Gunungkidul lagi tinggi banget! Sampai sekarang, udah ada 600 kasus. Ini jumlah yang banyak banget, apalagi dibanding tahun lalu yang cuma sekitar 200 kasus.
Penyebabnya apa ya? Salah satunya karena musim hujan yang bikin nyamuk pada berkembang biak. Nyamuk-nyamuk ini suka banget sama genangan air, makanya kita harus rajin-rajin bersihin lingkungan sekitar dari tempat-tempat yang bisa jadi sarang nyamuk.
Peningkatan Signifikan
Kasus DBD di Gunungkidul lagi tinggi banget! Sampai sekarang, udah ada 600 kasus. Ini jumlah yang banyak banget, apalagi dibanding tahun lalu yang cuma sekitar 200 kasus.
Penyebabnya apa ya? Salah satunya karena musim hujan yang bikin nyamuk pada berkembang biak. Nyamuk-nyamuk ini suka banget sama genangan air, makanya kita harus rajin-rajin bersihin lingkungan sekitar dari tempat-tempat yang bisa jadi sarang nyamuk.
Imbauan PSN 3M
DBD memang penyakit berbahaya, tapi bisa dicegah dengan cara yang gampang banget, yaitu dengan PSN 3M: menguras, menutup, dan mengubur.
Menguras bak mandi, ember, dan tempat penampungan air lainnya secara rutin. Jangan biarkan ada genangan air yang bisa jadi sarang nyamuk.
Menutup tempat penampungan air dengan rapat. Misalnya, tutup gentong atau drum dengan kain atau plastik.
Mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air, seperti kaleng atau ban bekas.
Gejala DBD
DBD memang penyakit berbahaya, tapi bisa dikenali dari gejalanya. Kalau kamu mengalami gejala-gejala ini, segera periksa ke dokter ya!
Gejala DBD:
- Demam tinggi mendadak, biasanya sampai 40 derajat Celcius
- Sakit kepala parah
- Nyeri sendi dan otot
- Mual dan muntah
- Ruam merah di kulit
- Pendarahan dari hidung atau gusi
Waspada DBD
Kasus DBD di Gunungkidul lagi tinggi banget! Sedih banget, udah ada 1 anak yang meninggal dunia. Sampai sekarang, total udah ada 600 kasus DBD di Gunungkidul. Ini jumlah yang banyak banget, apalagi dibanding tahun lalu yang cuma sekitar 200 kasus.
Jangan anggap remeh DBD ya! Penyakit ini berbahaya banget, apalagi kalau nggak ditangani dengan cepat. Makanya, penting banget buat kita semua waspada dan melakukan pencegahan.