Ligaponsel.com – Apa Beda Gondok dan Gondongan? Ini Penjelasan Dokter – Wah, keduanya memang punya nama yang mirip, ya? Tapi, jangan sampai keliru! “Gondok” dan “Gondongan” adalah dua kondisi kesehatan yang berbeda, lho! “Gondok” biasanya mengacu pada pembengkakan di leher akibat masalah tiroid, sedangkan “Gondongan” adalah penyakit menular yang menyebabkan pembengkakan kelenjar liur. Biar nggak salah kaprah, yuk kita simak penjelasan lengkapnya dari ahlinya!
Seringkali kita mendengar istilah “gondok” dan “gondongan” digunakan secara bergantian. Meskipun sekilas terdengar mirip, keduanya merujuk pada kondisi kesehatan yang sama sekali berbeda. Kekeliruan dalam membedakan keduanya bisa berakibat fatal, lho! Bayangkan saja, jika Anda mengalami gondongan tetapi malah mengobatinya dengan obat gondok, tentu saja tidak akan ada hasil yang efektif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara gondok dan gondongan agar dapat melakukan penanganan yang tepat.
Yuk, kita bahas lebih lanjut mengenai perbedaan antara gondok dan gondongan!
Apa Beda Gondok dan Gondongan? Ini Penjelasan Dokter
Wah, ternyata banyak yang suka ketuker nih sama “Gondok” dan “Gondongan”! Biar nggak salah paham lagi, yuk kita bongkar bedanya! Tenang, semua dijelasin secara santai dan mudah dicerna, kok. Siap? Cusss!
Pertama-tama, kita bahas dulu nih kata kunci kita, yaitu “Beda”. Nah, “Beda” ini nunjukin kalo “Gondok” dan “Gondongan” itu dua hal yang beda banget, kayak langit sama bumi! Biar makin jelas, kita bedah satu per satu, yuk!
7 Perbedaan Gondok dan Gondongan
- Lokasi: Leher vs. Pipi
- Penyebab: Tiroid vs. Virus
- Gejala: Bengkak vs. Bengkak + Demam
- Penularan: Tidak vs. Ya
- Komplikasi: Hipertiroidisme vs. Meningitis
- Diagnosis: Tes hormon vs. Pemeriksaan fisik
- Pengobatan: Obat/Operasi vs. Istirahat + Obat Pereda
Nah, sekarang udah kebayang kan bedanya? “Gondok” itu masalah di kelenjar tiroid yang ada di leher, sementara “Gondongan” itu infeksi virus yang bikin pipi bengkak. Jadi, jangan sampai ketuker lagi ya! Ingat, penanganan yang tepat itu penting banget buat kesehatan kita!
Lokasi
Ciri paling mudah buat bedain gondok dan gondongan ya letaknya ini. Gondok itu bikin area leher depan jadi membesar, tepat di sekitar jakun. Kadang-kadang, bengkaknya bisa sampe keliatan kayak dasi kupu-kupu! Nah, kalo gondongan itu bikin pipi yang membengkak, tepatnya di bawah telinga. Makanya suka disebut juga “pipi tembem”. Coba deh bayangin, pipinya jadi kayak chubby gitu!
Bedanya lokasi pembengkakan ini ngasih petunjuk penting tentang organ tubuh yang terpengaruh. Pembengkakan di leher biasanya nunjukkin ada masalah di kelenjar tiroid, sedangkan pembengkakan di pipi ngarah ke kelenjar parotis yang punya peran penting dalam produksi air liur. Jadi, perhatiin baik-baik ya letak bengkaknya!
Penyebab
Nah, kalo udah ngomongin penyebabnya, makin keliatan deh bedanya gondok dan gondongan. Gondok itu disebabin sama gangguan pada kelenjar tiroid, bisa karena kekurangan yodium, kelainan autoimun, sampai tumor jinak.
Di sisi lain, gondongan itu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus, tepatnya virus paramyxovirus. Jadi, kalo ada yang kena gondongan, kita bisa tertular lewat droplet atau kontak langsung. Serem juga ya!
Gejala
Walaupun sama-sama bikin bengkak, gejala gondok dan gondongan itu beda banget, lho! Gondok biasanya cuma bikin bengkak di leher, tanpa disertai rasa sakit. Tapi, kalo gondoknya udah gede banget, bisa ganggu proses menelan dan bernapas. Waduh, nggak kebayang ya!
Nah, kalo gondongan itu gejalanya lebih ‘rame’. Nggak cuma pipi yang bengkak, biasanya juga disertai demam, sakit kepala, nyeri otot, sampai lemes. Kayak lagi pesta di badan! Jadi, meskipun sama-sama bikin bengkak, gejala lainnya bisa jadi petunjuk buat bedain gondok dan gondongan.
Penularan
Nah, ini nih yang bikin beda jauh antara gondok dan gondongan. Gondok itu nggak nular, guys! Mau salaman, cipika-cipiki, atau pakai baju bareng sama yang punya gondok, aman-aman aja, kok. Jadi, nggak perlu khawatir ketularan, ya!
Sebaliknya, gondongan itu gampang banget nular, terutama lewat droplet atau cipratan liur saat batuk atau bersin. Makanya, kalo ada teman atau saudara yang kena gondongan, sebaiknya jaga jarak dulu ya biar nggak ikut ketularan. Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?
Komplikasi
Eits, jangan disepelekan dulu! Meskipun terkesan ‘cuma’ bengkak, baik gondok maupun gondongan punya potensi komplikasi yang nggak main-main, lho!
Gondok yang nggak ditangani dengan baik bisa berkembang jadi hipertiroidisme, yaitu kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan. Kebayang dong, tubuh jadi ‘kaget’ dan bisa nimbulin berbagai gejala kayak jantung berdebar-debar, berat badan turun drastis, sampai mudah tremor.
Diagnosis
Nah, untuk memastikan apakah seseorang mengalami gondok atau gondongan, diperlukan pemeriksaan oleh dokter. Metode diagnosis yang digunakan pun berbeda.
Untuk mendiagnosis gondok, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik pada area leher dan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar hormon tiroid.
Pengobatan
Tibalah kita di bagian pengobatan! Tentu aja, penanganan gondok dan gondongan bakal beda, sesuai sama penyebab dan gejalanya.
Buat gondok, pengobatannya disesuaikan sama penyebab dan tingkat keparahannya. Bisa aja diberikan obat-obatan buat mengatur produksi hormon tiroid. Kalo gondoknya udah gede banget atau nggak bisa diatasi dengan obat, mungkin diperlukan tindakan operasi untuk ngilangin sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Serem ya kedengerannya, tapi tenang, teknologi kedokteran sekarang udah canggih kok, jadi proses operasinya relatif aman.